Tanpa Spaso, Djadjang Andalkan Yandi dan Tantan
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Djadjang Nurdjaman tidak membawa striker anyar Ilija Spasojevic ke Laos lantarn belum terdaftar. Pelatih kelahiran Majalengka, 30 Maret 1964 itu mengandalkan Yandi Sofyan atau Tantan sebagai juru gedor Maung Bandung menghadapi Lao Toyota FC pada lanjutan penyisihan Grup H Piala AFC 2015 di New Laos National Stadium, Vientiane, Rabu (15/4/2015).
Djadjang hanya memboyong 18 pemain ke Laos. Selain Spasojevic, penggawa yang ditinggal di Bandung adalah I Made Wirawan, Rudiyana, dan Jajang Sukmara. Made Wirawan ditinggal lantaran masih pemulihan kondisi seusai bertabrakan dengan Nova Arianto pada laga QNB League kontra Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (7/4/2015).
“Rudiyana, Jajang Sukmara, Made dan Spaso kami tinggal di Bandung. Tapi, mereka tak bisa santai di Bandung karena kami sudah perintahkan kepada dua asisten yang tidak ikut ke Laos untuk tetap berlatih dengan empat pemain," ungkap Djadjang sebelum terbang ke Laos, Minggu (12/4/2015), seperti dilansir laman resmi tim (persib.co.id). "Kami ingin kondisi mereka tetap terjaga saat tidak bergabung dengan tim.”
Sementara itu Yandi menyatakan situasi tim saat ini tidak membuatnya berleha-leha, sebab persaingan di tim utama kian ketat. Pemain kelahiran Garut, 22 tahun silam itu menyatakan, dengan ada atau tidaknya Spasojevic dia harus siap tampil dan memberikan yang terbaik buat timnya.
"Di liga, jika ada Spaso, saya tetap harus siap. Diturunkan atau tidak oleh pelatih, saya harus persiapkan segala sesuatu. Main atau tidak adalah persoalan berikutnya, yang jelas setiap menghadapi pertandingan saya harus siap," kata Yandi.
Soal kekuatan Lao Toyota, Yandi menegaskan runner-up Lao Premier League 2014 itu menyulitkan Persib di pertemuan pertama di Si Jalak Harupat Soreang, 18 Maret lalu, Persib hanya unggul 1-0 melalui Atep. "Mereka cukup menyulitkan. Mungkin disana juga bakal seperti pertemuan pertama. Lao juga sudah terbiasa dengan kondisi cuaca negaranya, tapi itu tetap tekad kita berangkat dari sini untuk mencuri poin," imbuh Yandi.
Persib bertekad mengamankan poin sempurna, meski akan sulit karena tampil di kandang Lao. Faktor nonoteknis, seperti cuaca panas Kota Vientiane yang mencapai 33 derajat Celcius dengan kelembapan 49% akan menjadi kendala.
Namun, tekad Persib adalah meraih tiket 16 besar. Dengan kemenangan, akan membuka peluang Persib melenggang ke babak berikutnya kian besar. Saat ini Maung Bandung sudah mengantongi tujuh poin dan memimpin klasemen Grup H. Di bawahnya Ayeyawady United dengan lima angka. Lalu, New Radiant (3 angka), dan Lao Toyota (1 angka).
Djadjang Nurdjaman melakukan antisipasi teriknya mentari Laos dengan melakukan latihan siang hari di Bandung. Menurutnya, meski belum maksimal, namun dia berharap persiapan dua hari di Laos dinilai cukup sebagai bekal Atep dkk. "Kami harus mencoba walaupun tidak maksimal, tapi saya pikir mudah-mudahan aklimatisasi di Bandung bisa membantu, tinggal adaptasi kembali di sana (Laos)," ucapnya.
Djadjang hanya memboyong 18 pemain ke Laos. Selain Spasojevic, penggawa yang ditinggal di Bandung adalah I Made Wirawan, Rudiyana, dan Jajang Sukmara. Made Wirawan ditinggal lantaran masih pemulihan kondisi seusai bertabrakan dengan Nova Arianto pada laga QNB League kontra Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (7/4/2015).
“Rudiyana, Jajang Sukmara, Made dan Spaso kami tinggal di Bandung. Tapi, mereka tak bisa santai di Bandung karena kami sudah perintahkan kepada dua asisten yang tidak ikut ke Laos untuk tetap berlatih dengan empat pemain," ungkap Djadjang sebelum terbang ke Laos, Minggu (12/4/2015), seperti dilansir laman resmi tim (persib.co.id). "Kami ingin kondisi mereka tetap terjaga saat tidak bergabung dengan tim.”
Sementara itu Yandi menyatakan situasi tim saat ini tidak membuatnya berleha-leha, sebab persaingan di tim utama kian ketat. Pemain kelahiran Garut, 22 tahun silam itu menyatakan, dengan ada atau tidaknya Spasojevic dia harus siap tampil dan memberikan yang terbaik buat timnya.
"Di liga, jika ada Spaso, saya tetap harus siap. Diturunkan atau tidak oleh pelatih, saya harus persiapkan segala sesuatu. Main atau tidak adalah persoalan berikutnya, yang jelas setiap menghadapi pertandingan saya harus siap," kata Yandi.
Soal kekuatan Lao Toyota, Yandi menegaskan runner-up Lao Premier League 2014 itu menyulitkan Persib di pertemuan pertama di Si Jalak Harupat Soreang, 18 Maret lalu, Persib hanya unggul 1-0 melalui Atep. "Mereka cukup menyulitkan. Mungkin disana juga bakal seperti pertemuan pertama. Lao juga sudah terbiasa dengan kondisi cuaca negaranya, tapi itu tetap tekad kita berangkat dari sini untuk mencuri poin," imbuh Yandi.
Persib bertekad mengamankan poin sempurna, meski akan sulit karena tampil di kandang Lao. Faktor nonoteknis, seperti cuaca panas Kota Vientiane yang mencapai 33 derajat Celcius dengan kelembapan 49% akan menjadi kendala.
Namun, tekad Persib adalah meraih tiket 16 besar. Dengan kemenangan, akan membuka peluang Persib melenggang ke babak berikutnya kian besar. Saat ini Maung Bandung sudah mengantongi tujuh poin dan memimpin klasemen Grup H. Di bawahnya Ayeyawady United dengan lima angka. Lalu, New Radiant (3 angka), dan Lao Toyota (1 angka).
Djadjang Nurdjaman melakukan antisipasi teriknya mentari Laos dengan melakukan latihan siang hari di Bandung. Menurutnya, meski belum maksimal, namun dia berharap persiapan dua hari di Laos dinilai cukup sebagai bekal Atep dkk. "Kami harus mencoba walaupun tidak maksimal, tapi saya pikir mudah-mudahan aklimatisasi di Bandung bisa membantu, tinggal adaptasi kembali di sana (Laos)," ucapnya.
(sha)