MPC PP Bantah Anggotanya Tempeleng Saleh Mukadar
A
A
A
SURABAYA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Surabaya membantah tindakan 'tempeleng' terhadap Saleh Mukadar di stasiun TV SBO TV, Kamis (16/4/2015) malam, dilakukan oleh salah satu anggotanya. Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua pembelaan dan Penyuluhan Hukum PP Surabaya, Rohmad Amrullah.
Dalam konferensi persnya, Rohmad menjelaskan bahwa MPC PP tidak pernah memberikan intruksi melakukan tindakan kekerasan tersebut. Jika pun terbukti, maka tindakan itu di luar organisasi. Bahkan dia mengancam akan menempuh jalur hukum jika benar-benar terbukti anggotanya terlibat pemukulan. (Baca juga: Ini Dia Video Penyerangan SBO TV Ketika Membahas Persebaya)
"Kita ingin mengklarifikasi terhadap tindakan penamparan itu. Perlu diketahui bahwasanya tidak pernah ada intruksi dari MPC PP. Itu hanya oknum, karena kami punya organisasi yang kuat. Kami PP akan menempuh jalur hukum jika benar ada oknum PP Surabaya yang benar-benar terlibat," tegas Rohmad, dalam konferensi pers di Surabaya, Jumat (17/4/2015).
Rohmad menambahkan semua pihak harus bisa menahan diri dan jangan terprovokasi dengan adanya insiden tempeleng tersebut. Karena, kata dia, insiden penganiayaan ini adalah tindakan personal dan bukan organisasi.
"Harus paham dulu mana tindakan organisasi dan mana tindakan personal. MPC PP pada dasarnya cinta damai dan kami berharap dengan adanya tindakan ini tidak terprovokasi."
Soal sanksi itu sendiri, MPC PP belum bisa menjelaskan secara gamblang. Karena mereka ingin mengumpulkan bukti terlebih dahulu perihal laporan yang menyatakan bahwa seseorang yang melakukan tempeleng kepada Saleh Mukadar adalah salah satu anggotanya.
"Soal sanksi nanti kita bicarakan dulu. Yang jelas jika benar-benar terbukti anggota MPC PP Surabaya melakukan penganiayaan, maka kami akan menempuh jalur hukup," tutur Rohmad.
Soal mediasi agar insiden ini tidak berkembang luas. Rohmad berkata: "Kami juga akan berupaya melakukan mediasi kepada kedua belah pihak dan mencari jalan keluar yang baik bagi kedua belah pihak," tutup Rohmad.
Dalam konferensi persnya, Rohmad menjelaskan bahwa MPC PP tidak pernah memberikan intruksi melakukan tindakan kekerasan tersebut. Jika pun terbukti, maka tindakan itu di luar organisasi. Bahkan dia mengancam akan menempuh jalur hukum jika benar-benar terbukti anggotanya terlibat pemukulan. (Baca juga: Ini Dia Video Penyerangan SBO TV Ketika Membahas Persebaya)
"Kita ingin mengklarifikasi terhadap tindakan penamparan itu. Perlu diketahui bahwasanya tidak pernah ada intruksi dari MPC PP. Itu hanya oknum, karena kami punya organisasi yang kuat. Kami PP akan menempuh jalur hukum jika benar ada oknum PP Surabaya yang benar-benar terlibat," tegas Rohmad, dalam konferensi pers di Surabaya, Jumat (17/4/2015).
Rohmad menambahkan semua pihak harus bisa menahan diri dan jangan terprovokasi dengan adanya insiden tempeleng tersebut. Karena, kata dia, insiden penganiayaan ini adalah tindakan personal dan bukan organisasi.
"Harus paham dulu mana tindakan organisasi dan mana tindakan personal. MPC PP pada dasarnya cinta damai dan kami berharap dengan adanya tindakan ini tidak terprovokasi."
Soal sanksi itu sendiri, MPC PP belum bisa menjelaskan secara gamblang. Karena mereka ingin mengumpulkan bukti terlebih dahulu perihal laporan yang menyatakan bahwa seseorang yang melakukan tempeleng kepada Saleh Mukadar adalah salah satu anggotanya.
"Soal sanksi nanti kita bicarakan dulu. Yang jelas jika benar-benar terbukti anggota MPC PP Surabaya melakukan penganiayaan, maka kami akan menempuh jalur hukup," tutur Rohmad.
Soal mediasi agar insiden ini tidak berkembang luas. Rohmad berkata: "Kami juga akan berupaya melakukan mediasi kepada kedua belah pihak dan mencari jalan keluar yang baik bagi kedua belah pihak," tutup Rohmad.
(rus)