Sikap Pemuda Pancasila Soal Insiden 'Tempeleng' Saleh Mukadar
A
A
A
SURABAYA - Berkaitan dengan peristiwa tempeleng yang dilakukan seseorang terhadap Saleh Mukadar di stasiun TV lokal di Surabaya. Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Surabaya berusaha meluruskan rumor yang menyatakan jika seseorang itu adalah salah satu anggotanya.
Kuasa hukum dari MPC PP Surabaya, Rohmad Amrullah menyampaikan sejumlah poin penting perihal peristiwa tempeleng terhadap Saleh saat menjadi pembicara di stasiun TV lokal Surabaya dengan tema "Sepakbola Indonesia dan Persebaya" Kamis (16/4/2015) malam.
Pasca kejadian, Saleh yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan langsung melapor ke Polda Jatim dengan diantar rombongan pendukung Persebaya 1927. Hingga saat ini belum diketahui bagaimana kondisi bos Persebaya tersebut.
Meski begitu, agar masalah ini tak melebar terlalu jauh. MPC PP Surabaya memberikan lima poin terkait insiden tempeleng Saleh Mukadar.
Berikut adalah lima poin penting sikap MPC PP Surabaya terkait insiden tersebut, Jumat (17/4/2015).
1. Tidak benar dan keliru pernyataan beberapa pihak dalan media yang menyatakan bahwa Pemuda Pancasila telah melakukan penyerbuan terhadap acara siaran langsung di SBO, yang menghadirkan Saleh Mukadar.
2. Tidak benar dan keliru yang menyatakan bahwa Saleh Mukadar telah dianiaya oleh Pemuda Pancasila. Yang benar adalah Saleh Mukadar dipukul oleh oknum.
3. Pemuda Pancasila Kota Surabaya tidak pernah memberikan instruksi atau perintah kepada anggota untuk menyerang atau menyerbu siaran langsung SBO. Sehingga tindakan yang dilakukan pada siaran langsng SBO tersebut merupakan tindakan personal. Kami juga menyadari bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan yang melawan hukum. Dan kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti sesuai dengan hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kami menduga bahwa reaksi dari oknum tersebut adalah wujud tindakan reaktif karena pemberitaan yang dilakukan SBO TV dipandang lebih sering tidak berimbang. Kami khawatir hal demikian akan terus berkelanjutan dan akan mengakibatkan Surabaya lebih tidak aman. Untuk itu, kami meminta kepada media agar memberitakan sesuai dengan aturan UU Pers dan tidak keluar dari kaidah jurnalistik.
5. Pemuda Pancasila kota Surabaya berharao kondisi Surabaya ke depan agar lebih kondusif, aman, tentram dan damai. Kami berkeinginan agar masing-masing warga Surabaya untuk tidak terlalu mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang menyebabkan ketidaknyamanan dan pertikaian di wilayah Surabaya.
Kuasa hukum dari MPC PP Surabaya, Rohmad Amrullah menyampaikan sejumlah poin penting perihal peristiwa tempeleng terhadap Saleh saat menjadi pembicara di stasiun TV lokal Surabaya dengan tema "Sepakbola Indonesia dan Persebaya" Kamis (16/4/2015) malam.
Pasca kejadian, Saleh yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan langsung melapor ke Polda Jatim dengan diantar rombongan pendukung Persebaya 1927. Hingga saat ini belum diketahui bagaimana kondisi bos Persebaya tersebut.
Meski begitu, agar masalah ini tak melebar terlalu jauh. MPC PP Surabaya memberikan lima poin terkait insiden tempeleng Saleh Mukadar.
Berikut adalah lima poin penting sikap MPC PP Surabaya terkait insiden tersebut, Jumat (17/4/2015).
1. Tidak benar dan keliru pernyataan beberapa pihak dalan media yang menyatakan bahwa Pemuda Pancasila telah melakukan penyerbuan terhadap acara siaran langsung di SBO, yang menghadirkan Saleh Mukadar.
2. Tidak benar dan keliru yang menyatakan bahwa Saleh Mukadar telah dianiaya oleh Pemuda Pancasila. Yang benar adalah Saleh Mukadar dipukul oleh oknum.
3. Pemuda Pancasila Kota Surabaya tidak pernah memberikan instruksi atau perintah kepada anggota untuk menyerang atau menyerbu siaran langsung SBO. Sehingga tindakan yang dilakukan pada siaran langsng SBO tersebut merupakan tindakan personal. Kami juga menyadari bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan yang melawan hukum. Dan kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti sesuai dengan hukum dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kami menduga bahwa reaksi dari oknum tersebut adalah wujud tindakan reaktif karena pemberitaan yang dilakukan SBO TV dipandang lebih sering tidak berimbang. Kami khawatir hal demikian akan terus berkelanjutan dan akan mengakibatkan Surabaya lebih tidak aman. Untuk itu, kami meminta kepada media agar memberitakan sesuai dengan aturan UU Pers dan tidak keluar dari kaidah jurnalistik.
5. Pemuda Pancasila kota Surabaya berharao kondisi Surabaya ke depan agar lebih kondusif, aman, tentram dan damai. Kami berkeinginan agar masing-masing warga Surabaya untuk tidak terlalu mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang menyebabkan ketidaknyamanan dan pertikaian di wilayah Surabaya.
(rus)