Anggota Exco Salahkan BOPI dan PT Liga

Sabtu, 18 April 2015 - 22:17 WIB
Anggota Exco Salahkan BOPI dan PT Liga
Anggota Exco Salahkan BOPI dan PT Liga
A A A
SURABAYA - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI terpilih periode 2015-2019, Gusti Randa menyesalkan perdebatan panjang soal pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi. Menurutnya, masalah ini sebenarnya berawal dari sikap BOPI dan PT Liga yang terus memperdebatkan masalah verifikasi QNB League musim ini.

Menurut Gusti, sebenarnya PSSI dengan Menpora tidak mempunyai masalah. Ini hanya masalah komunikasi saja, jadi bila kedua belah pihak duduk bersama membahas nasib hajat hidup orang banyak Ketua Forum Asosiasi (Asprov) DKI Jakarta itu yakin masalah ini akan selesai. (Baca juga: La Nyalla Akan Ambil Langkah Hukum)

"Saya ingin menafsirkan dulu bahwa ini bukan terjadi dari internal PSSI. Jadi saya rasa PSSI tak punya masalah. Yang ada persoalan cuma masalah verifikasi antara BOPI dengan PT Liga. PT Liga telah memverifikasi 18 klub dan itu sudah mendapatkan persetujuan dari FIFA," tegas Gusti ketika ditemui Sindonews di JW Marriott, Sabtu (18/4/2015).

"Sebenarnya itu tidak baik untuk diperdebatkan karena masalah verifikasi itu ada pada federasi dan itu tidak pantas untuk dibesar-besarkan. Sampai ada surat pembekuan. Itu apa sih, kok segampang itu."

Meski begitu, Gusti tidak ingin menanggapi terlalu jauh soal hal tersebut. Mungkin, kata dia, itu sudah kewenangan pemerintah. Karenanya dalam pertemuan pertama kepengurusan PSSI baru dapat berdialog dengan pikiran jernih dan bersih, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Tapi tidak apa-apa karena itu adalah kewenangan dari pemerintah dan saya berharap kepengurusan ini bisa berdialog dengan bermartabat dan bukan menang-menangan. Karena ini bukan persoalan PSSI, ini juga menyangkut sekian ribu orang yang ada kaitannya dengan sepak bola," paparnya.

"Belum lagi ada multievent, single event, SEA Games dan Pra Piala Dunia ke depannya. Maka dari itu. Permasalahan ini tidak bisa dibahas dalam waktu lima atau sepuluh menit. Kita harus duduk bareng membahas permasalahan ini. Dengan kepala jernih dan bersih. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," tutup Gusti.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7750 seconds (0.1#10.140)
pixels