Statistik Pukulan Pacquiao dan Mayweather
A
A
A
LAS VEGAS - Manny Pacquiao diprediksi mempunyai peluang bagus dalam mega duel melawan Floyd Mayweather Jr. akhir pekan ini. Compubox selaku badan independen yang menghitung statistik pertandingan tinju mencatat bahwa Ikon tinju Filipina rata-rata berhasil melepaskan 66 pukulan per putaran, sementara petinju tak terkalahkan Amerika Serikat hanya mampu melemparkan 39 pukulan, Jumat (1/5/2015).
Artinya, rapor Mayweather dari segi pukulan masih di bawah Pacquiao. Meski begitu, petinju yang dikenal dengan julukan The Money punya keunggulan lain, yakni ia lebih mengandalkan pukulan akurasi dan gaya bertahan. Tak hanya itu saja, dia juga lebih suka mengatur waktu untuk melepaskan pukulan alias serangan balik daripada rajin melakukan pukulan.
Mayweather dikenal sebagai spesialis defensif, sebab dia jarang melepaskan pukulan ketimbang lawan-lawannya. Tercatat, dalam enam pertarungan terakhirnya dia hanya mampu melepaskan 2.345 pukulan. Sedang Pacquiao berhasil melemparkan 2.300 pukulan selama tiga laga terakhirnya sejak 2010.
Meskipun Pacquiao memiliki 12 KO lebih dari Mayweather, tapi sembilan dari sepuluh pertarungan berakhir dengan 12 ronde. Kendati begitu, dia diprediksi bakal memegang kendali di ronde awal.
Di sisi lain, Mayweather hanya memenangkan dua perkelahian dengan cara KO dalam sembilan tahun terakhir. Kelebihan petinju 38 tahun pada mega duel ini adalah ia memiliki jangkauan pukulan yang lebih jauh (183 cm) dibanding Pac Man (170 cm). Keuntungan inilah yang akan dimanfaatkannya ketika lawannya mulai kelelahan.
Jika menilik rekor kedua petinju, Mayweather sukses mencatatkan 50,2 persen dari total pukulan, 39,9 persen dari jabs dan 58,6 persen pukulan selama enam pertarungan terakhirnya. Sedang, Pacquiao berhasil mendarat 34,7 persen pukulan, 19 persen jabs dan 44,3 persen dari tiga pertarungan terakhirnya.
Singkat kata, mega duel ini diibaratkan seperti pertandingan catur. Karena kedua petinju dipaksa menguras pikiran dan tenaga (bergerak, menyerang dan bertahan, mengatur strategi, serta mencari kelemahan lawan) bagaimana menjatuhkan lawannya di pertarungan yang bakal di gelar di MGM Grand Garden Arena.
Artinya, rapor Mayweather dari segi pukulan masih di bawah Pacquiao. Meski begitu, petinju yang dikenal dengan julukan The Money punya keunggulan lain, yakni ia lebih mengandalkan pukulan akurasi dan gaya bertahan. Tak hanya itu saja, dia juga lebih suka mengatur waktu untuk melepaskan pukulan alias serangan balik daripada rajin melakukan pukulan.
Mayweather dikenal sebagai spesialis defensif, sebab dia jarang melepaskan pukulan ketimbang lawan-lawannya. Tercatat, dalam enam pertarungan terakhirnya dia hanya mampu melepaskan 2.345 pukulan. Sedang Pacquiao berhasil melemparkan 2.300 pukulan selama tiga laga terakhirnya sejak 2010.
Meskipun Pacquiao memiliki 12 KO lebih dari Mayweather, tapi sembilan dari sepuluh pertarungan berakhir dengan 12 ronde. Kendati begitu, dia diprediksi bakal memegang kendali di ronde awal.
Di sisi lain, Mayweather hanya memenangkan dua perkelahian dengan cara KO dalam sembilan tahun terakhir. Kelebihan petinju 38 tahun pada mega duel ini adalah ia memiliki jangkauan pukulan yang lebih jauh (183 cm) dibanding Pac Man (170 cm). Keuntungan inilah yang akan dimanfaatkannya ketika lawannya mulai kelelahan.
Jika menilik rekor kedua petinju, Mayweather sukses mencatatkan 50,2 persen dari total pukulan, 39,9 persen dari jabs dan 58,6 persen pukulan selama enam pertarungan terakhirnya. Sedang, Pacquiao berhasil mendarat 34,7 persen pukulan, 19 persen jabs dan 44,3 persen dari tiga pertarungan terakhirnya.
Singkat kata, mega duel ini diibaratkan seperti pertandingan catur. Karena kedua petinju dipaksa menguras pikiran dan tenaga (bergerak, menyerang dan bertahan, mengatur strategi, serta mencari kelemahan lawan) bagaimana menjatuhkan lawannya di pertarungan yang bakal di gelar di MGM Grand Garden Arena.
(bbk)