Tujuh Duel Tinju Paling Diingat Sepanjang Masa
A
A
A
LAS VEGAS - Mega duel yang mempertemukan Floyd Mayweather Jr. dan Manny Pacquiao 2 Mei 2015 mendatang disebut-sebut akan memecahkan banyak rekor baru di dunia tinju. Tetapi sebelum pertandingan berjuluk 'duel abad ini' berlangsung, ada sederet pertandingan paling diingat sepanjang masa.
Sejarah mencatat, sedikitnya tujuh pertandingan tinju dunia berhasil mendapat tempat di hati pecintanya. Tidak hanya karena pertandingan tersebut memecahkan sebuah rekor khusus, ada momen-momen di pertandingan itu yang membekas di benak petinju hingga sekarang.
Berikut ini tujuh pertandingan tinju yang pernah terjadi dan perlu diketahui sebelum mega duel memecahkan rekor pertarungan terbesar abad ini. (Baca juga : Tiga Duel Tinju Paling Glamour)
1. Max Schmeling v Joe Louis (New York City, 1936)
Yang paling diingat dari duel Schmeling dan Louis di tahun 1936 adalah dinamika politik yang terjadi pada saat itu.
Hanya butuh empat ronde bagi Schmeling untuk merobohkan Louis pada duel tersebut. Prestasi itu ditoreh dalam tinta emas, di mana Schmeling menjadi petinju kulit hitam (Afrika-Amerika) pertama yang berhasil melakukannya.
Louis belum K.O, dia kembali pada ronde kelima untuk melayani pukulan Schmeling dan baru benar-benar roboh di ronde ke-12. Kemenangan Schmeling dikunci dengan sebuah pukulan ganas yang mendarat di rahang Louis.
Ini adalah kali pertama Louis tersingkir setelah tidak terkalahkan selama hampir lima tahun. Louis membalas kekalahan itu dua tahun kemudian di ring yang saman.
2. Joe Frazier v Muhammad Ali (New York City, 1971)
Pertarungan yang terajadi di tahun 1971 itu menjadi duel pertama yang melahirkan istilah "Fight of the Century" karena kebrutalan pertandingan hingga 15 ronde.
Joe Frazier saat itu berhasil memukul roboh Ali pada ronde terakhir, yang menandai kekalahan pertama Ali sepanjang karier profesionalnya. Ali tidak kalah K.O, dia berdiri untuk menuntaskan ronde dan dinyatakan kalah melalui poin. Tiga tahun kemudian, Ali memenangkan pertandingan ulang dalam pertarungan non-gelar.
3. Muhammad Ali v George Foreman (Kinshasa, Zaire, 1974)
Ali kembali terlibat dalam pertandingan tinju yang menyedot perhatian dunia. Pada 1974, dia bentrok dengan petinju tak terkalahkan, George Foreman di Afrika tengah, yang sekarang dikenal dengan Republik Demokratik Kongo.
Foreman saat itu berusia 24 tahun atau delapan tahun lebih muda dari Ali. Tetapi rekornya yang tak pernah kalah K.O membuat Ali menjadi underdog dalam pertandingan tersebut.
Ali sudah kalah dalam sistem poin pada saat itu, dia menerima banyak pukulan dan kalah langkah dari Foreman. Tetapi pada ronde ke delapan, Ali mengatur siasat menunggu lawannya kelelahan dan merobohkan Foreman dalam satu pukulan.
4. Sugar Ray Leonard v Thomas Hearns (Las Vegas, 1981)
Kota Las Vegas pada 1981 menjadi pusat perhatian penikmat tinju dunia ketika Sugar Ray Leonard dan Thomas Hearns berebut gelar juara di kelas welter.
Laga ini disebut-sebut sebagai pertandingan paling menarik pada masanya. Ketika menjelang akhir pertandingan, Hearns sudah unggul dalam akumulasi poin. Leonard kemudian sadar, dia harus membuat lawannya K.O.
Pada ronde ke-14, Leonard melepaskan pukulan keras dalam jumlah yang banyak. Dia begitu agresif dan bernafsu membuat lawannya roboh sehingga memakasa wasit menghentikan pertandingan sejenak.
Namun sebelum wasit benar-benar menghentikan pertandingan, Leonard telah mendapati Hearns roboh. Praktis sabuk juara welter pada saat itu menjadi milik Leonard.
5. Marvin Hagler v Thomas Hearns (Las Vegas, 1985)
Masih dari Las Vegas. Empat tahun setelah kekalahannya dari Sugarb Leonard, Thomas Hearns kembali mencoba peruntungannya. Kali ini yang menjadi lawannya adalah Marvin Hagler.
Sayangnya, usaha Hearns kembali gagal. Pertarungan itu sangat diingat karena berlangsung sangat singkat. Kurang dari tiga ronde, atau tepatnya sekitar delapan menit sebelum Hagler memukul roboh Hearns.
Hearns tidak bangkit pada hitungan kesembilan. Caranya K.O diawal pertarungan mirip dengan saat Hearns dikanvaskan Leonard. Hearns kemudian dikenal memiliki kelemahan jika diberondong pukulan.
6. James Buster Douglas v Mike Tyson (Tokyo, 1990)
James Buster Douglas menjadi salah satu petinju mematikan dengan rekor 50 kemenangan dan satu kali kalah. Pertemuannya dengan Mike Tyson di Tokyo menjadi pertarungan tinju paling akbar yang pernah dihelat di Benua Asia.
Tidak hanya rekor kemenangan yang membuat nama Douglas selalu diingat penikmat tinju dunia. Douglas memenangkan pertandingan dengan sangat dramatis.
Di ronde ke delapan, Douglas tersungkur oleh pukulan keras Tyson. Tapi tepat sebelum bel ber bunyi, dia bangkit sambil terhuyung-huyung melanjutkan sisa ronde.
Pada dua putaran berikutnya, Douglas mengumpulkan tenaga sambil menunggu momen yang tepat untuk berbalik menyerang. Tepatnya di ronde ke-10, dia melancarkan pukulan yang memecahkan kepala Tyson.
Douglas menjadi orang pertama yang berhasil mengalahkan juara bertahan Tyson pada saat itu. "Saya tidak pernah benar-benar berpikir bisa mengalahkan Tayson," kata Douglas pada saat itu.
7. Mike Tyson v Evander Holyfield (Las Vegas, 1996)
Enam tahun setelah kekalahan menyakitkan dari Douglas, Tyson bertemu Evander Holyfield di Las Vegas untuk memperebutkan sabuk juara WBA Kelas Berat. Tyson, di awal ronde, memimpin dengan pukulan yang solid.
Tetapi Holyfield membuktikan pertahanan baja sehingga membuat Tyson frustrasi. Pada ronde ke-11, Sebuah pukulan Holyfield mengirim Tyson tersungkur. Wasit Mitch Halpern akhirnya memutuskan Holyfield keluar sebagai pemenang pada pertandingan itu.
Holyfield merupakan orang kedua setelah Muhammad Ali yang berhasil mendapatkan kembali gelar juara kelas berat, merebutnya dari tangan Tyson.
Sejarah mencatat, sedikitnya tujuh pertandingan tinju dunia berhasil mendapat tempat di hati pecintanya. Tidak hanya karena pertandingan tersebut memecahkan sebuah rekor khusus, ada momen-momen di pertandingan itu yang membekas di benak petinju hingga sekarang.
Berikut ini tujuh pertandingan tinju yang pernah terjadi dan perlu diketahui sebelum mega duel memecahkan rekor pertarungan terbesar abad ini. (Baca juga : Tiga Duel Tinju Paling Glamour)
1. Max Schmeling v Joe Louis (New York City, 1936)
Yang paling diingat dari duel Schmeling dan Louis di tahun 1936 adalah dinamika politik yang terjadi pada saat itu.
Hanya butuh empat ronde bagi Schmeling untuk merobohkan Louis pada duel tersebut. Prestasi itu ditoreh dalam tinta emas, di mana Schmeling menjadi petinju kulit hitam (Afrika-Amerika) pertama yang berhasil melakukannya.
Louis belum K.O, dia kembali pada ronde kelima untuk melayani pukulan Schmeling dan baru benar-benar roboh di ronde ke-12. Kemenangan Schmeling dikunci dengan sebuah pukulan ganas yang mendarat di rahang Louis.
Ini adalah kali pertama Louis tersingkir setelah tidak terkalahkan selama hampir lima tahun. Louis membalas kekalahan itu dua tahun kemudian di ring yang saman.
2. Joe Frazier v Muhammad Ali (New York City, 1971)
Pertarungan yang terajadi di tahun 1971 itu menjadi duel pertama yang melahirkan istilah "Fight of the Century" karena kebrutalan pertandingan hingga 15 ronde.
Joe Frazier saat itu berhasil memukul roboh Ali pada ronde terakhir, yang menandai kekalahan pertama Ali sepanjang karier profesionalnya. Ali tidak kalah K.O, dia berdiri untuk menuntaskan ronde dan dinyatakan kalah melalui poin. Tiga tahun kemudian, Ali memenangkan pertandingan ulang dalam pertarungan non-gelar.
3. Muhammad Ali v George Foreman (Kinshasa, Zaire, 1974)
Ali kembali terlibat dalam pertandingan tinju yang menyedot perhatian dunia. Pada 1974, dia bentrok dengan petinju tak terkalahkan, George Foreman di Afrika tengah, yang sekarang dikenal dengan Republik Demokratik Kongo.
Foreman saat itu berusia 24 tahun atau delapan tahun lebih muda dari Ali. Tetapi rekornya yang tak pernah kalah K.O membuat Ali menjadi underdog dalam pertandingan tersebut.
Ali sudah kalah dalam sistem poin pada saat itu, dia menerima banyak pukulan dan kalah langkah dari Foreman. Tetapi pada ronde ke delapan, Ali mengatur siasat menunggu lawannya kelelahan dan merobohkan Foreman dalam satu pukulan.
4. Sugar Ray Leonard v Thomas Hearns (Las Vegas, 1981)
Kota Las Vegas pada 1981 menjadi pusat perhatian penikmat tinju dunia ketika Sugar Ray Leonard dan Thomas Hearns berebut gelar juara di kelas welter.
Laga ini disebut-sebut sebagai pertandingan paling menarik pada masanya. Ketika menjelang akhir pertandingan, Hearns sudah unggul dalam akumulasi poin. Leonard kemudian sadar, dia harus membuat lawannya K.O.
Pada ronde ke-14, Leonard melepaskan pukulan keras dalam jumlah yang banyak. Dia begitu agresif dan bernafsu membuat lawannya roboh sehingga memakasa wasit menghentikan pertandingan sejenak.
Namun sebelum wasit benar-benar menghentikan pertandingan, Leonard telah mendapati Hearns roboh. Praktis sabuk juara welter pada saat itu menjadi milik Leonard.
5. Marvin Hagler v Thomas Hearns (Las Vegas, 1985)
Masih dari Las Vegas. Empat tahun setelah kekalahannya dari Sugarb Leonard, Thomas Hearns kembali mencoba peruntungannya. Kali ini yang menjadi lawannya adalah Marvin Hagler.
Sayangnya, usaha Hearns kembali gagal. Pertarungan itu sangat diingat karena berlangsung sangat singkat. Kurang dari tiga ronde, atau tepatnya sekitar delapan menit sebelum Hagler memukul roboh Hearns.
Hearns tidak bangkit pada hitungan kesembilan. Caranya K.O diawal pertarungan mirip dengan saat Hearns dikanvaskan Leonard. Hearns kemudian dikenal memiliki kelemahan jika diberondong pukulan.
6. James Buster Douglas v Mike Tyson (Tokyo, 1990)
James Buster Douglas menjadi salah satu petinju mematikan dengan rekor 50 kemenangan dan satu kali kalah. Pertemuannya dengan Mike Tyson di Tokyo menjadi pertarungan tinju paling akbar yang pernah dihelat di Benua Asia.
Tidak hanya rekor kemenangan yang membuat nama Douglas selalu diingat penikmat tinju dunia. Douglas memenangkan pertandingan dengan sangat dramatis.
Di ronde ke delapan, Douglas tersungkur oleh pukulan keras Tyson. Tapi tepat sebelum bel ber bunyi, dia bangkit sambil terhuyung-huyung melanjutkan sisa ronde.
Pada dua putaran berikutnya, Douglas mengumpulkan tenaga sambil menunggu momen yang tepat untuk berbalik menyerang. Tepatnya di ronde ke-10, dia melancarkan pukulan yang memecahkan kepala Tyson.
Douglas menjadi orang pertama yang berhasil mengalahkan juara bertahan Tyson pada saat itu. "Saya tidak pernah benar-benar berpikir bisa mengalahkan Tayson," kata Douglas pada saat itu.
7. Mike Tyson v Evander Holyfield (Las Vegas, 1996)
Enam tahun setelah kekalahan menyakitkan dari Douglas, Tyson bertemu Evander Holyfield di Las Vegas untuk memperebutkan sabuk juara WBA Kelas Berat. Tyson, di awal ronde, memimpin dengan pukulan yang solid.
Tetapi Holyfield membuktikan pertahanan baja sehingga membuat Tyson frustrasi. Pada ronde ke-11, Sebuah pukulan Holyfield mengirim Tyson tersungkur. Wasit Mitch Halpern akhirnya memutuskan Holyfield keluar sebagai pemenang pada pertandingan itu.
Holyfield merupakan orang kedua setelah Muhammad Ali yang berhasil mendapatkan kembali gelar juara kelas berat, merebutnya dari tangan Tyson.
(bbk)