Isu KDRT Mayweather, Pemerintah Nevada Turun Tangan
A
A
A
LAS VEGAS - Pemerintah Nevada terpaksa turun tangan menyusul isu seputar Kekerasa Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang melibatkan Floyd Mayweather Jr. jelang mega duel melawan Manny Pacquiao, Minggu (3/5/2015) pagi WIB. Pemerintah setempat memastikan tidak ada yang bisa pertarungan ini sebelum ada bukti foto bahwa petinju tak terkalahkan Amerika Serikat benar-benar terbukti dalam KDRT.
"Pemerintah Nevada telah memastikan apa yang terjadi di Las Vegas tetap di Las Vegas. Setidaknya sebelum foto terkait KDRT Mayweather benar-benar bisa dibuktikan," demikian pernyataan resmi pemerintah Nevada seperti dikutip Washingtonpos, Sabtu (2/5/2015).
Isu seputar KDRT Mayweather memang sengaja dimunculkan satu hari sebelum pertarungan melawan Pacquiao berlangsung. Karena puluhan masyarakat yang tergabung dalam sebuah kelompok anti Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Amerika Serikat rela berunjuk rasa di depan MGM Grand Garden Arena, Jumat (1/5/2015) kemarin.
Mereka mendesak agar Komisi Atletik Nevada atau Nevada State Athletic Commission membatalkan mega duel tersebut. Karena Mayweather dianggap telah menerima tujuh tuduhan KDRT dan dia tidak layak menggelar pertarungan ketika tersangkut masalah hukum. (Baca juga: Kelompok Anti KDRT Desak NSAC Batalkan Mega Duel)
Namun pernyataan pemerintah Nevada seakan mempersempit perjuangan kelompok KDRT yang berniat membatalkan pertarungan. Karena, bukti foto kekerasan yang sebelumnya telah diamankan pihak pengadilan terpaksa dibakar. Dengan alasan, kasus KDRT Mayweather dengan mantan istrinya Josie Harris tak terbukti kebenarannya.
Menurut profesor hukum UNLV, Sara Gordon, di Nevada kasus pidana yang melibatkan siapapun dapat mengajukan permohonan agar alat bukti yang selama ini dihadirkan dalam persidangan dapat dihancurkan. Dengan catatan, seseorang tersebut dibebaskan dari segala hukuman.
"Siapapun yang terlibat kasus pidana di Nevada dapat mengajukan permohonan untuk menghilangkan alat bukti. Itu jika pihak pengadilan setempat menjamin kebebasan terpidana," tutur Gordon.
"Pemerintah Nevada telah memastikan apa yang terjadi di Las Vegas tetap di Las Vegas. Setidaknya sebelum foto terkait KDRT Mayweather benar-benar bisa dibuktikan," demikian pernyataan resmi pemerintah Nevada seperti dikutip Washingtonpos, Sabtu (2/5/2015).
Isu seputar KDRT Mayweather memang sengaja dimunculkan satu hari sebelum pertarungan melawan Pacquiao berlangsung. Karena puluhan masyarakat yang tergabung dalam sebuah kelompok anti Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Amerika Serikat rela berunjuk rasa di depan MGM Grand Garden Arena, Jumat (1/5/2015) kemarin.
Mereka mendesak agar Komisi Atletik Nevada atau Nevada State Athletic Commission membatalkan mega duel tersebut. Karena Mayweather dianggap telah menerima tujuh tuduhan KDRT dan dia tidak layak menggelar pertarungan ketika tersangkut masalah hukum. (Baca juga: Kelompok Anti KDRT Desak NSAC Batalkan Mega Duel)
Namun pernyataan pemerintah Nevada seakan mempersempit perjuangan kelompok KDRT yang berniat membatalkan pertarungan. Karena, bukti foto kekerasan yang sebelumnya telah diamankan pihak pengadilan terpaksa dibakar. Dengan alasan, kasus KDRT Mayweather dengan mantan istrinya Josie Harris tak terbukti kebenarannya.
Menurut profesor hukum UNLV, Sara Gordon, di Nevada kasus pidana yang melibatkan siapapun dapat mengajukan permohonan agar alat bukti yang selama ini dihadirkan dalam persidangan dapat dihancurkan. Dengan catatan, seseorang tersebut dibebaskan dari segala hukuman.
"Siapapun yang terlibat kasus pidana di Nevada dapat mengajukan permohonan untuk menghilangkan alat bukti. Itu jika pihak pengadilan setempat menjamin kebebasan terpidana," tutur Gordon.
(bep)