Tekor Rp15 Miliar, Pusamania Datangi Kantor Menpora
A
A
A
JAKARTA - Manajer Umum Pusamania Borneo FC Aidil Fitri mengecam keputusan penghentian Liga Indonesia, QNB League 2015. Aidil tiba di kantor Kemenpora, Senin (4/5/2015) untuk berbicara dengan salah seorang asisten Menpora Imam Nahrawi.
Aidil tak mau mengungkapkan siapa yang menerima kedatangannya di Kantor Kementrian Pemuda dan Olah raga di Senayan, Jakarta, Senin (4/5/2015). Namun, menurut informasi yang diperoleh Sindonews, bos Pusamania Borneo itu bertemu Khusen Yusuf Sulaiman, salah seorang asisten Menpora.
Aidil mengatakan, kedatangannya untuk mengadukan nasib klubnya menyusul Penghentian Liga oleh PSSI, Sabtu (2/5) lalu. (Baca juga : Hot News, QNB League Resmi Dihentikan)
"Sudah masuk bulan ke lima nasib klub yang ikut liga tidak jelas. Kerugian kami tanggung sudah miliaran, ada lah, bisa sampai Rp15 miliar kami rugi," ungkapnya kepada Sindonews.
Lebih jauh Aidil mengaku kecewa dengan keputusan penghentian QNB LEague 2015. Menurutnya, klub kaget mendengar PSSI menghentikan kompetisi dengan status 'selesai'. "Katanya kondisinya force majeure, ya sudah harusnya force majeure aja. Tapi ini kan berhenti sampai dianggap selesai. Nah, kami keberatan dengan keputusan itu," katanya
Sebelumnya, penghentian Liga oleh PSSI juga ditentang sejumlah klub. Umuh Mochtar misalnya, bos Persib Bandung itu merupakan pihak yang langsung menentang keras keputusan penghentian liga. "Kami cuma minta liga berjalan lagi. Itu saja, kami gak minta macem-macem," tutup Aidil. (Baca juga: Manajer Persib Bandung Minta Pertanggungjawaban PSSI)
Aidil tak mau mengungkapkan siapa yang menerima kedatangannya di Kantor Kementrian Pemuda dan Olah raga di Senayan, Jakarta, Senin (4/5/2015). Namun, menurut informasi yang diperoleh Sindonews, bos Pusamania Borneo itu bertemu Khusen Yusuf Sulaiman, salah seorang asisten Menpora.
Aidil mengatakan, kedatangannya untuk mengadukan nasib klubnya menyusul Penghentian Liga oleh PSSI, Sabtu (2/5) lalu. (Baca juga : Hot News, QNB League Resmi Dihentikan)
"Sudah masuk bulan ke lima nasib klub yang ikut liga tidak jelas. Kerugian kami tanggung sudah miliaran, ada lah, bisa sampai Rp15 miliar kami rugi," ungkapnya kepada Sindonews.
Lebih jauh Aidil mengaku kecewa dengan keputusan penghentian QNB LEague 2015. Menurutnya, klub kaget mendengar PSSI menghentikan kompetisi dengan status 'selesai'. "Katanya kondisinya force majeure, ya sudah harusnya force majeure aja. Tapi ini kan berhenti sampai dianggap selesai. Nah, kami keberatan dengan keputusan itu," katanya
Sebelumnya, penghentian Liga oleh PSSI juga ditentang sejumlah klub. Umuh Mochtar misalnya, bos Persib Bandung itu merupakan pihak yang langsung menentang keras keputusan penghentian liga. "Kami cuma minta liga berjalan lagi. Itu saja, kami gak minta macem-macem," tutup Aidil. (Baca juga: Manajer Persib Bandung Minta Pertanggungjawaban PSSI)
(sha)