Mayweather Jr Ungkap Rahasia Kalahkan Pacquiao
A
A
A
LAS VEGAS - Floyd Mayweather Jr sukses mengalahkan penantangnya, Manny Pacquiao. Bertarung di MGM Grand Garden Arena Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (3/5/2015), Mayweather dianggap unggul poin 118-110, 116-112 dan 116-112.
Beberapa saat setelah bertarung, Mayweather langsung mengungkapkan rahasia kemenangannya. Menurut petinju 38 tahun itu, akal menjadi kunci keberhasilan menaklukkan serangan Pacquiao.
"Ini soal kerja cerdas, bukan kerja keras. Saya tidak ingin memforsir tubuh saya yang hampir berusia 40 tahun," kata Mayweather yang dilansir Western Daily Press, Senin (4/5/2015).
"Pertarungan ini sangat penting untuk saya. Tujuan utamanya adalah memenangkan sembilan ronde dan kami berhasil melakukan hal itu," tambahnya.
Meski demikian, kemenangan Mayweather banyak diprotes masyarakat dari berbagai negara. Mereka bahkan geram karena Mayweather lebih banyak bertahan dan menghindar daripada melancarkan serangan.
Sadar menjadi bahan ejekan, Mayweather ambil sikap. Ia tidak terima dirinya disebut pengecut. (Baca juga: Mayweather Jr Bukan Seekor Ayam!)
"Semua orang telah mengatakan selama bertahun-tahun jika saya takut dan akan kalah dari Pacquiao. Saya cuma menjaga diri dari publisitas negatif. Semua orang mengatakan dia bisa mengalahkan Floyd. (Muhammad) Ali menyebut dirinya adalah yang terbesar dan kali ini adalah waktunya saya bicara demikian. Saya TBE (The Best Ever). Saya selalu berusaha jadi sosok perfeksionis (sempurna). TBE tidak hanya pandai di dalam ring. Saya seorang petarung yang patut diperhitungkan dan bisa membuat hal cerdas di luar ring," tegasnya.
Beberapa saat setelah bertarung, Mayweather langsung mengungkapkan rahasia kemenangannya. Menurut petinju 38 tahun itu, akal menjadi kunci keberhasilan menaklukkan serangan Pacquiao.
"Ini soal kerja cerdas, bukan kerja keras. Saya tidak ingin memforsir tubuh saya yang hampir berusia 40 tahun," kata Mayweather yang dilansir Western Daily Press, Senin (4/5/2015).
"Pertarungan ini sangat penting untuk saya. Tujuan utamanya adalah memenangkan sembilan ronde dan kami berhasil melakukan hal itu," tambahnya.
Meski demikian, kemenangan Mayweather banyak diprotes masyarakat dari berbagai negara. Mereka bahkan geram karena Mayweather lebih banyak bertahan dan menghindar daripada melancarkan serangan.
Sadar menjadi bahan ejekan, Mayweather ambil sikap. Ia tidak terima dirinya disebut pengecut. (Baca juga: Mayweather Jr Bukan Seekor Ayam!)
"Semua orang telah mengatakan selama bertahun-tahun jika saya takut dan akan kalah dari Pacquiao. Saya cuma menjaga diri dari publisitas negatif. Semua orang mengatakan dia bisa mengalahkan Floyd. (Muhammad) Ali menyebut dirinya adalah yang terbesar dan kali ini adalah waktunya saya bicara demikian. Saya TBE (The Best Ever). Saya selalu berusaha jadi sosok perfeksionis (sempurna). TBE tidak hanya pandai di dalam ring. Saya seorang petarung yang patut diperhitungkan dan bisa membuat hal cerdas di luar ring," tegasnya.
(bep)