Muenchen Pernah Pakai Penjaga Gawang Asal Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Nama Rahim Soekasah mungkin masih asing di telinga para pecinta sepak bola Indonesia. Namun siapa yang menyangka, kalau pria yang kini tergabung dalam Anggota Komite Ad-Hoc Sinergi PSSI, pernah dipercaya untuk berada di bawah mistar gawang klub asal Jerman, Bayern Muenchen.
Cerita membanggakan tersebut bermula disaat Rahim sedang menjalani studi di sebuah akademi perhotelan pada tahun 1971-1978 di Jerman. Sebagai seorang mahasiswa perantau, Rahimb yang kala itu juga aktif dalam kegiatan sepak bola kampusnya, tiba-tiba saja mendapat kesempatan untuk berlatih tanding dengan Muenchen di lpangan milik kampusnya.
Kesempatan ini diakuinya sebagai momen membanggakan. Pasalnya Muenchen yang saat itu dihadapinya masih diperkuat oleh pemain sekelas Gerd Mueller yang juga merupakan salah satu pesepak bola kebanggaan bangsa Jerman. Sepanjang karirnya bersama Muenchen, Muller berhasil mencetak 566 gol dan mempersembahkan sejumlah gelar berharga. Dirinya sempat membawa Muenchen memenangkan 4 gelar Bundesliga, 4 DFB pokal, 3 trofi Champions League, 1 Piala Winners dan 1 Piala Intercontinental.
''Saat itu, Muenchen jajal lapangan kampus saya. Mereka ajak tim kampus berlatih tanding. Saya jadi kiper. Saya rasakan betapa keras dan kencang bola tendangan Mueller. Gawang saya 6 kali kebobolan,'' jelas Rahim sperti dilansir Indonesia Football.
Namun laga latih tanding tersebut menjadi jauh lebih berkesan bagi Rahim setelah di babak kedua dirinya diminta untuk berada di bawah mistar gawang Muenchen. Hal ini jelas sangat membanggakan bagi Rahim, karena dirinya menjadi orang Indonesia pertama yang dipercaya untuk menjaga gawang klub yang kini di arsiteki Pep Guardiola. ''saya tak kebobolan lagi karena dibentengi bek tangguh Muenchen,'' tukasnya.
Meski kesempatan untuk menjadi penjaga gawang Bayern Muenchen hanya berlangsung selama 45 menit, namun hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan sendiri bagi Rahim yang juga dikenal sebagai salah satu pelatih paling sukses di era Galatama.
Cerita membanggakan tersebut bermula disaat Rahim sedang menjalani studi di sebuah akademi perhotelan pada tahun 1971-1978 di Jerman. Sebagai seorang mahasiswa perantau, Rahimb yang kala itu juga aktif dalam kegiatan sepak bola kampusnya, tiba-tiba saja mendapat kesempatan untuk berlatih tanding dengan Muenchen di lpangan milik kampusnya.
Kesempatan ini diakuinya sebagai momen membanggakan. Pasalnya Muenchen yang saat itu dihadapinya masih diperkuat oleh pemain sekelas Gerd Mueller yang juga merupakan salah satu pesepak bola kebanggaan bangsa Jerman. Sepanjang karirnya bersama Muenchen, Muller berhasil mencetak 566 gol dan mempersembahkan sejumlah gelar berharga. Dirinya sempat membawa Muenchen memenangkan 4 gelar Bundesliga, 4 DFB pokal, 3 trofi Champions League, 1 Piala Winners dan 1 Piala Intercontinental.
''Saat itu, Muenchen jajal lapangan kampus saya. Mereka ajak tim kampus berlatih tanding. Saya jadi kiper. Saya rasakan betapa keras dan kencang bola tendangan Mueller. Gawang saya 6 kali kebobolan,'' jelas Rahim sperti dilansir Indonesia Football.
Namun laga latih tanding tersebut menjadi jauh lebih berkesan bagi Rahim setelah di babak kedua dirinya diminta untuk berada di bawah mistar gawang Muenchen. Hal ini jelas sangat membanggakan bagi Rahim, karena dirinya menjadi orang Indonesia pertama yang dipercaya untuk menjaga gawang klub yang kini di arsiteki Pep Guardiola. ''saya tak kebobolan lagi karena dibentengi bek tangguh Muenchen,'' tukasnya.
Meski kesempatan untuk menjadi penjaga gawang Bayern Muenchen hanya berlangsung selama 45 menit, namun hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan sendiri bagi Rahim yang juga dikenal sebagai salah satu pelatih paling sukses di era Galatama.
(rus)