Rugi Miliaran, Persebaya Tunggu RUPS Liga

Senin, 11 Mei 2015 - 13:06 WIB
Rugi Miliaran, Persebaya Tunggu RUPS Liga
Rugi Miliaran, Persebaya Tunggu RUPS Liga
A A A
SURABAYA - Persebaya tidak membubarkan tim meskipun manajemen menelan rugi miliran rupiah akibat dihentikannya kompetisi QNB League 2015. Sebaliknya, tim berjuluk Bledhuk Ijo itu tetap berlatih sambil menunggu hasil RUPS PT. Liga Indonesia di Bandung, Selasa (12/5) besok.

Meski hanya diikuti sekitar 16 pemain, namun Persebaya tetap menjalankanlatihan di Lapangan Brigif, Sidoarjo, Senin (11/5) sore. "Sesuai hasil pertemuan manajemen dengan pemain dan pelatih, latihan tetap digelar seperti biasa,''ujar Pelatih Persebaya Ibnu Grahan.

Instruksi manajemen agar latihan tetap digelar direspons positif pemain. Buktinya, hampir semua pemain mengikuti sesi latihan, kecuali dua pemain Slamet Nur Cahyo dan Yesaya Desman. Selain itu, lima pemain absen lantaran bergabung dengan Timnas U-23. "Yang tidak ikut cuma pemain Timnas dan dua pemain, mereka sudah izin,''ujar Ibnu.

Keputusan manajemen Persebaya masih tetap menggelar latihan memang cukup mengejutkan. Maklum, sejumlah tim peserta ISL di Jawa Timur, seperti Persela Lamongan, Arema Malang dan Persegres Gresik sudah membubarkan tim lebih dulu lantaran belum ada kejelasan kompetisi.

CEO Persebaya Gede Widiade mengatakan, keputusan terkait nasib tim baru akan dilakukan setelah melihat hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Liga Indonesia, di Bandung Selasa (12/5). "Kami menunggu hasil dari RUPS, baru akan mengambil langkah selanjutnya. Kami belum berpikir untuk memutus kontrak pemain," katanya.

Dalam RUPS PT. Liga Indonesia, salah satu agendanya adalah pembahasan tentang program Liga di 2015. Hingga saat ini, Liga memang belum mengeluarkan keputusan resmi terkait pinangan Menpora kepada Liga untuk menggelar kompetisi dibawah Tim Transisi.

Yang pasti, keputusan manajemen Persebaya tetap menggelar latihan bakal menambah kerugian finansial. "Jangan bicara untung rugi, mengurus tim sepak bola pasti ruginya apalagi dalam situasi seperti ini,''ucap Gede.

Dijelaskan Gede, selama masa persiapan hingga sebelum kompetisi berhenti akibat tidak mendapatkan rekomendasi dari aparat kepolisan, Persebaya sudah mengalami kerugian mencapai Rp 15 miliar. "Terhitung enam bulan, mulai persiapan, uang muka pemain dan biaya kompetisi,''ujar pengusaha properti ini.

Sebenarnya, Persebaya tidak perlu mengalami kerugian sebesar itu jika kompetisi berjalan. Sebab, beberapa sponsor seperti Avian sudah akan melakukan pembayaran. "Karena kompetisi berhenti, sponsor juga tidak jadi membayar. Rencananya, satu musim dua termin pembayaran,''ujarnya.

Gede menyatakan, tetap akan membayar semua kewajiban manajemen pada pemain. "Kalau instruksi manajemen tetap berlatih berarti kontrak tetap berjalan. Kami akan memberikan hak pemain sesuai kontrak,''tandasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0193 seconds (0.1#10.140)