Rossi Takut Ditinggal Sang Mentor
A
A
A
TAVULLIA - Sejak Valentino Rossi berduet dengan Silvano Galbusera pada awal 2014, joki Movistar Yamaha seolah seperti terlahir kembali. Karena semangatnya dalam mengaspal di lintasan balap MotoGP mulai ditakuti kompetitor lainnya. Berarti, pengganti Jeremy Burgess berhasil memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan mesin YZR M1.
Sejak 2009, Rossi gagal membawa pulang trofi juara ke kampung halamannya di Urbino, Tavullia, Italia. Walau enam tahun sudah lemari koleksi gelar MotoGP The Doctor tak bertambah, namun tangan dingin Galbusera dalam mengembangkan mesin YZR M1 diharapkan mampu mengakhiri peceklik gelar tersebut.
Galbusera adalah salah satu pria yang beruntung menemani Rossi dalam mengembangkan mesin YZR-M1 tampil kompetitif. Bisa dikatakan, kepala mekanik ini merupakan faktor penting dibalik kesuksesan pemilik nomor 46 tersebut.
Singkat kata, rencana Rossi merebut gelar kesepuluh di musim ini memang sudah santer terdengar sebelum balapan kuda besi berlangsung tahun ini. Bahkan saat itu, pria berkumis tersebut sempat mengaku yakin bahwa The Doctor mempunyai aura yang masih disegani oleh pembalap lainnya, seperti Jorge Lorenzo, Marc Marquez, maupun Andrea Dovizioso.
Ramalan sang mentor tentang hal tersebut mulai menemukan titik terang. Dari empat balapan yang sudah dilakoni, Rossi berhasil mencetak dua kemenangan dan menempatkannya bertengger di posisi teratas klasemen sementara dengan raihan 82 poin.
Saat disinggung seberapa penting Galbusera dalam membantu dirinya untuk merebut gelar kesepuluh, dia menjawab: "Dia (Galbusera) sangat penting karena kita bekerja sama dengan baik pada mesin. Kita harus meningkatkan rencana yang baik terutama dalam segi pelatihan. Sejauh ini saya telah memulai balapan dengan baik. Keberhasilan itu tidak terlepas dari kemampuan kita berdua dalam mengembangkan mesin sejak 2013. Selain itu, saya juga telah mempertajam kemampuan dan meningkatkan gaya balap saya," terang Rossi seperti dikutip Speedweek, Senin (11/5/2015).
Sejak 2009, Rossi gagal membawa pulang trofi juara ke kampung halamannya di Urbino, Tavullia, Italia. Walau enam tahun sudah lemari koleksi gelar MotoGP The Doctor tak bertambah, namun tangan dingin Galbusera dalam mengembangkan mesin YZR M1 diharapkan mampu mengakhiri peceklik gelar tersebut.
Galbusera adalah salah satu pria yang beruntung menemani Rossi dalam mengembangkan mesin YZR-M1 tampil kompetitif. Bisa dikatakan, kepala mekanik ini merupakan faktor penting dibalik kesuksesan pemilik nomor 46 tersebut.
Singkat kata, rencana Rossi merebut gelar kesepuluh di musim ini memang sudah santer terdengar sebelum balapan kuda besi berlangsung tahun ini. Bahkan saat itu, pria berkumis tersebut sempat mengaku yakin bahwa The Doctor mempunyai aura yang masih disegani oleh pembalap lainnya, seperti Jorge Lorenzo, Marc Marquez, maupun Andrea Dovizioso.
Ramalan sang mentor tentang hal tersebut mulai menemukan titik terang. Dari empat balapan yang sudah dilakoni, Rossi berhasil mencetak dua kemenangan dan menempatkannya bertengger di posisi teratas klasemen sementara dengan raihan 82 poin.
Saat disinggung seberapa penting Galbusera dalam membantu dirinya untuk merebut gelar kesepuluh, dia menjawab: "Dia (Galbusera) sangat penting karena kita bekerja sama dengan baik pada mesin. Kita harus meningkatkan rencana yang baik terutama dalam segi pelatihan. Sejauh ini saya telah memulai balapan dengan baik. Keberhasilan itu tidak terlepas dari kemampuan kita berdua dalam mengembangkan mesin sejak 2013. Selain itu, saya juga telah mempertajam kemampuan dan meningkatkan gaya balap saya," terang Rossi seperti dikutip Speedweek, Senin (11/5/2015).
(bbk)