Hasil Jajak Pendapat Memicu Pro Kontra Soal Kelanjutan Seri A

Rabu, 29 April 2020 - 13:09 WIB
Foto/Istimewa
MILAN - Italia sedang terbelah tentang perlu tidaknya Seri A dilanjutkan. Satu sisi, banyak yang berharap agar kompetisi tertinggi di Italia itu tetap dilangsungkan jika mendapat restu pemerintah. Sisi lain, muncul keinginan untuk dihentikan dan berfokus pada musim depan.

Suara kontra Seri A itu muncul dari sebuah polling yang diadakan terkait setuju atau tidak jika liga dilanjutkan. Menanggapi ini, Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora menolak mengomentari tentang rencana pemerintah menghentikan Seri A.

Spadafora meyakinkan dirinya sedang berusaha memulai liga dan tidak berkonspirasi mengakhiri kompetisi. “Kembalinya harus bertahap. Jajak pendapat ingin sepak bola berhenti di sini,” katanya, saat siaran Facebook, dikutip Football-Italia.

Dia menegaskan bukan tipikal orang yang dipengaruhi jajak pendapat dalam mengambil keputusan meski, lanjutnya, jauh lebih mudah mengakhiri musim dengan segera dan langkah itu pasti akan mendapatkan dukungan komunitas ilmiah. Tapi, membawa sepak bola adalah hal yang sangat penting bagi negara kita, tentu dengan catatan harus melakukannya dengan aman.

“Ingat ketika Seri A tidak berhenti? Berapa banyak tim yang masuk karantina? FIGC mengirimkan protokol dan itu dipertimbangkan. Hari ini kita pada akhir April, tidak bisa tahu pasti bagaimana virus akan berkembang dan bagaimana aturan akan dijalankan. Karena itu, kita tidak bisa tahu kapan musim akan dimulai. Tapi, tidak benar tidak ada konsistensi dengan kata-kata Presiden Conte dan saya sendiri,” tandasnya.



Sekarang ini, pemerintah akan mencari tahu di kemudian hari, ketika sudah memiliki data dari implementasi protokol. Protokol memiliki biaya yang sangat tinggi, bagaimana Seri B menemukannya? "Kami telah berusaha melanjutkan pelatihan mulai 18 Mei. Tapi, itu tidak berarti liga akan mulai lagi," tuturnya.

UEFA sendiri sudah meminta agar klub bisa menyelesaikan musim mereka, setidaknya sebelum Agustus. Sebagai stimulus, organisasi sepak bola tertinggi Eropa itu telah merilis bantuan 236,5 juta euro kepada 55 asosiasi anggotanya untuk membantu mereka melalui pandemi coronavirus.

Setiap asosiasi mendapatkan 4,3 juta euro, dibayar untuk sisa musim ini dan berikutnya serta bagian dari dana investasi dapat digunakan sesuai keinginan anggota mereka untuk membangun kembali komunitas sepak bola. Dana tersebut berasal dari program bantuan HatTrick UEFA, yang didirikan pada 2004 dengan tujuan mendukung pengembangan sepak bola Eropa.

Dalam hal ini, setiap asosiasi anggota, termasuk FIGC, akan dapat menggunakan uang tunai, namun hal itu dianggap sesuai. "Olahraga kami menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan krisis Covid-19. UEFA ingin membantu anggotanya merespons dengan cara sesuai dengan keadaan khusus mereka," kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin, kepada situs web resmi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More