Alasan Stadion Manahan Jadi Venue Semifinal dan Final Piala Dunia U-17 2023
Rabu, 26 Juli 2023 - 04:04 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir menjelaskan alasan utama pertandingan semifinal dan final Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di Stadion Manahan. Erick mengungkapkan, keputusan itu dibuat berdasarkan permintaan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Turnamen itu akan berlangsung mulai 10 November sampai dengan 2 Desember 2023 mendatang.
PSSI sudah menyodorkan delapan calon stadion venue turnamen itu. Diantaranya ada Gelora Bung Karno (Jakarta), Gelora Sriwijaya (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Dua lainnya adalah Jakarta International Stadium (JIS), dan Stadion Pakansari (Bogor). Nantinya, FIFA akan menginspeksi delapan stadion itu mulai 28 Juli sampai dengan 2 Agustus 2023 mendatang.
Stadion Manahan sudah dipastikan menjadi venue pertandingan semifinal dan final Piala Dunia U-17 2023. Erick mengatakan, penunjukkan stadion itu berdasarkan permintaan FIFA.
"Memang sesuai pembicaraan dengan FIFA. FIFA, waktu itu kan pas (Piala Dunia) U-20, memang semifinal dan finalnya sudah di Stadion Manahan," kata Erick kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta pada Selasa (25/7/2023).
"Jadi FIFA bilang gak usah diganti lagi, bukan saya yang bilang, mereka yang menentukan," sambungnya.
Di sisi lain, Erick juga meminta agar pembahasan stadion yang 'bermasalah' menurut FIFA tidak mengarah kepada isu politisasi. Ia menegaskan, perbaikan stadion merupakan upaya menyukseskan Piala Dunia U-17 2023.
"Kita di PSSI tidak mungkin bermain di isu politik, kita ingin sukses U-17. Saya bersabar tidak ingin statement yang lebar. Tentu dengan surat tertulis FIFA ini keberlanjutan dari ratas (rapat terbatas) dan ini makanya ada renovasi," tutupnya.
Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Turnamen itu akan berlangsung mulai 10 November sampai dengan 2 Desember 2023 mendatang.
PSSI sudah menyodorkan delapan calon stadion venue turnamen itu. Diantaranya ada Gelora Bung Karno (Jakarta), Gelora Sriwijaya (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Dua lainnya adalah Jakarta International Stadium (JIS), dan Stadion Pakansari (Bogor). Nantinya, FIFA akan menginspeksi delapan stadion itu mulai 28 Juli sampai dengan 2 Agustus 2023 mendatang.
Stadion Manahan sudah dipastikan menjadi venue pertandingan semifinal dan final Piala Dunia U-17 2023. Erick mengatakan, penunjukkan stadion itu berdasarkan permintaan FIFA.
"Memang sesuai pembicaraan dengan FIFA. FIFA, waktu itu kan pas (Piala Dunia) U-20, memang semifinal dan finalnya sudah di Stadion Manahan," kata Erick kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta pada Selasa (25/7/2023).
"Jadi FIFA bilang gak usah diganti lagi, bukan saya yang bilang, mereka yang menentukan," sambungnya.
Di sisi lain, Erick juga meminta agar pembahasan stadion yang 'bermasalah' menurut FIFA tidak mengarah kepada isu politisasi. Ia menegaskan, perbaikan stadion merupakan upaya menyukseskan Piala Dunia U-17 2023.
"Kita di PSSI tidak mungkin bermain di isu politik, kita ingin sukses U-17. Saya bersabar tidak ingin statement yang lebar. Tentu dengan surat tertulis FIFA ini keberlanjutan dari ratas (rapat terbatas) dan ini makanya ada renovasi," tutupnya.
(sto)
tulis komentar anda