Timnas Basket Indonesia Jaga Keseimbangan Naturalisasi, Perbasi Cari Potensi Diaspora
Selasa, 22 Agustus 2023 - 04:04 WIB
JAKARTA - Danny Kosasih, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia ( PP Perbasi ), mengemukakan bahwa timnas basket tidak ingin berlebihan dalam menerapkan naturalisasi pemain. Ia lebih mengutamakan upaya federasi untuk menemukan pebasket diaspora yang memiliki akar budaya Indonesia.
Tidak hanya mengincar pemain keturunan dengan akar Indonesia, Perbasi juga berupaya terus melacak para pemuda Indonesia yang bermain basket di luar negeri. Danny menyatakan bahwa penggunaan naturalisasi dalam jumlah yang besar tidak dianggap sebagai solusi yang baik.
"Sangat tidak sehat jika terlalu banyak naturalisasi. Namun, juga tidak bermaksud untuk mengabaikan naturalisasi sama sekali," tutur Danny dalam konferensi pers di Kantor Perbasi pada Senin (21/8/2023).
Ia melanjutkan, "Kami memiliki tujuh naturalisasi. Namun, Perbasi selama ini menginginkan agar penambahan jumlah tersebut tidak berlebihan."
Danny menyadari bahwa dalam lingkungan olahraga basket saat ini, penggunaan naturalisasi tidak dapat sepenuhnya dihindari. Sebagai contoh, China yang sebelumnya mengandalkan pemain lokalnya juga mulai menerapkan naturalisasi dalam tim mereka.
Seperti yang telah diketahui, pemain NBA yang bermain untuk Minnesota Timberwolves telah resmi menjadi warga negara China. Pemain power forward berusia 29 tahun ini akan mewakili Tiongkok dalam FIBA World Cup 2023.
"Jika menurut pedoman FIBA satu naturalisasi diperbolehkan, maka satu saja. Kami lebih memilih untuk mencari pemain dengan setengah darah atau pemuda Indonesia yang aktif bermain di luar negeri," ungkap Danny.
"Kami berupaya untuk berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Perbasi dalam mengirim atlet ke luar negeri. Namun, pengurusan naturalisasi menjadi hal yang lebih rumit," tambahnya.
Danny berpendapat bahwa tidak baik jika timnas Indonesia mengandalkan terlalu banyak naturalisasi yang pada akhirnya tidak dapat tampil di turnamen internasional. Oleh karena itu, Perbasi berusaha dengan hati-hati dalam melaksanakan naturalisasi agar tidak sia-sia.
"Dalam hal naturalisasi, alhamdulillah kita telah melihat hasil yang baik. Namun, harapannya adalah jangan hanya bergantung pada aspek ini," pungkas Danny Kosasih.
Kehadiran dua pemain naturalisasi dalam timnas basket Indonesia, baik pada sektor putra maupun putri, telah membuktikan performa yang impresif. Marques Bolden pada tim putra berkontribusi dalam meraih medali emas di SEA Games 2021, sementara Kimberley Pierre-Louis pada tim putri berhasil mengantarkan tim meraih emas di SEA Games 2023 dan menjadi juara di FIBA Women's Asia Cup 2023 Divisi B.
Tidak hanya mengincar pemain keturunan dengan akar Indonesia, Perbasi juga berupaya terus melacak para pemuda Indonesia yang bermain basket di luar negeri. Danny menyatakan bahwa penggunaan naturalisasi dalam jumlah yang besar tidak dianggap sebagai solusi yang baik.
"Sangat tidak sehat jika terlalu banyak naturalisasi. Namun, juga tidak bermaksud untuk mengabaikan naturalisasi sama sekali," tutur Danny dalam konferensi pers di Kantor Perbasi pada Senin (21/8/2023).
Baca Juga
Ia melanjutkan, "Kami memiliki tujuh naturalisasi. Namun, Perbasi selama ini menginginkan agar penambahan jumlah tersebut tidak berlebihan."
Danny menyadari bahwa dalam lingkungan olahraga basket saat ini, penggunaan naturalisasi tidak dapat sepenuhnya dihindari. Sebagai contoh, China yang sebelumnya mengandalkan pemain lokalnya juga mulai menerapkan naturalisasi dalam tim mereka.
Seperti yang telah diketahui, pemain NBA yang bermain untuk Minnesota Timberwolves telah resmi menjadi warga negara China. Pemain power forward berusia 29 tahun ini akan mewakili Tiongkok dalam FIBA World Cup 2023.
"Jika menurut pedoman FIBA satu naturalisasi diperbolehkan, maka satu saja. Kami lebih memilih untuk mencari pemain dengan setengah darah atau pemuda Indonesia yang aktif bermain di luar negeri," ungkap Danny.
"Kami berupaya untuk berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Perbasi dalam mengirim atlet ke luar negeri. Namun, pengurusan naturalisasi menjadi hal yang lebih rumit," tambahnya.
Danny berpendapat bahwa tidak baik jika timnas Indonesia mengandalkan terlalu banyak naturalisasi yang pada akhirnya tidak dapat tampil di turnamen internasional. Oleh karena itu, Perbasi berusaha dengan hati-hati dalam melaksanakan naturalisasi agar tidak sia-sia.
"Dalam hal naturalisasi, alhamdulillah kita telah melihat hasil yang baik. Namun, harapannya adalah jangan hanya bergantung pada aspek ini," pungkas Danny Kosasih.
Kehadiran dua pemain naturalisasi dalam timnas basket Indonesia, baik pada sektor putra maupun putri, telah membuktikan performa yang impresif. Marques Bolden pada tim putra berkontribusi dalam meraih medali emas di SEA Games 2021, sementara Kimberley Pierre-Louis pada tim putri berhasil mengantarkan tim meraih emas di SEA Games 2023 dan menjadi juara di FIBA Women's Asia Cup 2023 Divisi B.
(sto)
tulis komentar anda