Kemenangan Terbesar Bernard Hopkins The Executioner
Minggu, 17 September 2023 - 12:51 WIB
Namun, sebelum laga melawan Hopkins, Tarver harus menambah berat badan secara signifikan demi memerankan seorang juara fiksi kelas berat, Mason "The Line" Dixon, melawan Sylvester Stallone dalam seri keenam franchise "Rocky". Ini berarti Tarver harus menurunkan berat badannya sekitar empat puluh kilogram untuk menyesuaikan berat badannya dengan Hopkins.
Sementara itu, Bernard telah menyewa ahli kekuatan dan pengkondisian terkenal Mackie Shilstone untuk mengembangkan tubuhnya secara ilmiah demi mencapai performa terbaik pada berat badan yang lebih tinggi. Shilstone telah membuktikan kemampuannya di dunia tinju, dengan membantu Michael Spinks dan Roy Jones menambah berat badan dan merebut gelar kelas berat.
Saat bel pertandingan berbunyi, Hopkins terlihat dalam kondisi yang lebih baik, dengan otot-otot yang terlihat jelas di tubuh bagian atasnya. Di sisi lain, Tarver nampak seperti salah menilai kemudahan untuk memangkas tubuhnya yang besar. Dan tubuh Bernard yang kekar itu tidak hanya untuk daya tarik estetika, karena ia menggunakan kekuatan barunya itu dengan sangat baik, seringkali mengungguli dan bermanuver di posisi clinch.
Dalam sebuah kejutan besar, atlet yang diunggulkan dengan taruhan 3 banding 1 ini mengungguli Tarver sepanjang laga, dengan refleks yang superior dan pukulan yang lebih cepat, walau ia adalah pria yang lebih tua. "Saya mengatakan pada orang-orang bahwa mereka akan terkejut bahwa ini akan menjadi laga yang mudah," kata Hopkins.
"Saya bisa saja berlaga dalam divisi ini sejak lama. Saya sangat baik dengan petinju kidal. Saya tahu yang harus saya lakukan adalah menetralisasi jab-nya dan bekerja dengan yang lainnya." Dan pada kenyataannya, kemampuan Bernard untuk menetralisasi senjata terbaik lawannya akan menjadi andalannya di akhir kariernya.
Setelah mengalahkan Tarver, Hopkins mempertahankan supremasi kelas berat ringan dengan mengalahkan Winky Wright (sebuah kemenangan yang luar biasa) sebelum kalah angka terbelah dari Joe Calzaghe. Sementara itu, Taylor, mantan penakluk Hopkins, telah kehilangan gelar kelas menengahnya dari seorang petinju tak terkalahkan dari Youngstown, Ohio bernama Kelly Pavlik.
Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Pavlik kemudian memutuskan untuk naik kelas dan menghadapi Hopkins di kelas catchweight 77,1 kg. Tim Pavlik percaya bahwa atlet mereka yang lebih muda dan lebih segar dapat mengalahkan sang veteran yang sudah menua dan mendapatkan bayaran yang besar dalam prosesnya. Dan bursa taruhan pun setuju dengan penilaian mereka, saat Hopkins dinyatakan sebagai underdog dengan taruhan 4 banding 1. Namun, sekali lagi, "The Executioner" menantang para peragu.
Walau berusia tujuh belas tahun lebih tua, Hopkins adalah atlet yang mampu mempertahankan ritme yang lebih cepat, yang memiliki keunggulan jelas dalam hal kecepatan dan kemampuan atletis, serta secara konsisten membuat Pavlik kewalahan dengan kombinasi serangan cepat. Petarung asal Philly ini benar-benar membingungkan lawannya yang lebih muda, yang benar-benar menguras seluruh kepercayaan dirinya.
Sama seperti Tarver, Pavlik hanya mendaratkan beberapa pukulan yang berarti sepanjang laga, dimana tak ada satupun yang nampak menyulitkan Hopkins dan para juri dengan tepat memberi kemenangan mutlak bagi pria yang lebih tua itu, yang memberi Bernard sebuah kemenangan mengejutkan dan menantang. "Sembilan puluh persen media memilih Pavlik dan saya selalu menghargai para penentang," kata Hopkins. "Itulah yang memotivasi saya."
Sementara itu, Bernard telah menyewa ahli kekuatan dan pengkondisian terkenal Mackie Shilstone untuk mengembangkan tubuhnya secara ilmiah demi mencapai performa terbaik pada berat badan yang lebih tinggi. Shilstone telah membuktikan kemampuannya di dunia tinju, dengan membantu Michael Spinks dan Roy Jones menambah berat badan dan merebut gelar kelas berat.
Saat bel pertandingan berbunyi, Hopkins terlihat dalam kondisi yang lebih baik, dengan otot-otot yang terlihat jelas di tubuh bagian atasnya. Di sisi lain, Tarver nampak seperti salah menilai kemudahan untuk memangkas tubuhnya yang besar. Dan tubuh Bernard yang kekar itu tidak hanya untuk daya tarik estetika, karena ia menggunakan kekuatan barunya itu dengan sangat baik, seringkali mengungguli dan bermanuver di posisi clinch.
Dalam sebuah kejutan besar, atlet yang diunggulkan dengan taruhan 3 banding 1 ini mengungguli Tarver sepanjang laga, dengan refleks yang superior dan pukulan yang lebih cepat, walau ia adalah pria yang lebih tua. "Saya mengatakan pada orang-orang bahwa mereka akan terkejut bahwa ini akan menjadi laga yang mudah," kata Hopkins.
"Saya bisa saja berlaga dalam divisi ini sejak lama. Saya sangat baik dengan petinju kidal. Saya tahu yang harus saya lakukan adalah menetralisasi jab-nya dan bekerja dengan yang lainnya." Dan pada kenyataannya, kemampuan Bernard untuk menetralisasi senjata terbaik lawannya akan menjadi andalannya di akhir kariernya.
Setelah mengalahkan Tarver, Hopkins mempertahankan supremasi kelas berat ringan dengan mengalahkan Winky Wright (sebuah kemenangan yang luar biasa) sebelum kalah angka terbelah dari Joe Calzaghe. Sementara itu, Taylor, mantan penakluk Hopkins, telah kehilangan gelar kelas menengahnya dari seorang petinju tak terkalahkan dari Youngstown, Ohio bernama Kelly Pavlik.
Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Pavlik kemudian memutuskan untuk naik kelas dan menghadapi Hopkins di kelas catchweight 77,1 kg. Tim Pavlik percaya bahwa atlet mereka yang lebih muda dan lebih segar dapat mengalahkan sang veteran yang sudah menua dan mendapatkan bayaran yang besar dalam prosesnya. Dan bursa taruhan pun setuju dengan penilaian mereka, saat Hopkins dinyatakan sebagai underdog dengan taruhan 4 banding 1. Namun, sekali lagi, "The Executioner" menantang para peragu.
Walau berusia tujuh belas tahun lebih tua, Hopkins adalah atlet yang mampu mempertahankan ritme yang lebih cepat, yang memiliki keunggulan jelas dalam hal kecepatan dan kemampuan atletis, serta secara konsisten membuat Pavlik kewalahan dengan kombinasi serangan cepat. Petarung asal Philly ini benar-benar membingungkan lawannya yang lebih muda, yang benar-benar menguras seluruh kepercayaan dirinya.
Baca Juga
Sama seperti Tarver, Pavlik hanya mendaratkan beberapa pukulan yang berarti sepanjang laga, dimana tak ada satupun yang nampak menyulitkan Hopkins dan para juri dengan tepat memberi kemenangan mutlak bagi pria yang lebih tua itu, yang memberi Bernard sebuah kemenangan mengejutkan dan menantang. "Sembilan puluh persen media memilih Pavlik dan saya selalu menghargai para penentang," kata Hopkins. "Itulah yang memotivasi saya."
tulis komentar anda