Pertahankan Sabuk IBF, Subriel Matias: Aku Mau Devin Haney dan Gervonta Davis
Senin, 27 November 2023 - 17:17 WIB
Juara kelas ringan super IBF, Subriel Matias , menantang nama-nama besar di kelas ringan dan ringan super seperti Gervonta Davis , Teofimo Lopez dan Devin Haney untuk bertarung. Tantangan itu dilontarkan Subriel Matias seusai menang atas Shohjahon Ergashev yang sebelumnya tak terkalahkan dalam sebuah laga brutal dan menghibur.
Setelah menerima rentetan serangan dan terlihat sangat kewalahan dan kelelahan, Ergashev menolak untuk keluar dari pojokannya untuk memulai ronde keenam, saat Matias mencatatkan penyelesaian ke-20 dari 21 laga dan menjadi penyelesaian kelima secara beruntun.
Waktu resmi penghentian laga ini adalah dua detik pada ronde keenam, dimana hal ini mengakhiri sebuah penampilan dominan dan kejam dari Matias, yang membawa catatan rekornya menjadi 20-1 dengan 20 KO dalam laga pertahanan gelar perdananya, sementara Ergashev turun ke angka 23-1 dengan 20 KO.
"Saat saya mulai merasakan pukulan [Ergashev] pada ronde pertama, saya mengetahui bahwa ia tidak memiliki kekuatan untuk mencetak KO atas saya. Saat itulah saya mulai menyerang," kata Matias.
"Bagi petarung kidal, saya hanya membutuhkan tiga atau empat ronde untuk mematahkannya. Lalu, apa yang terjadi malam ini, biasanya terjadi. Teofimo Lopez, Gervonta Davis, Devin Haney, jika anda menginginkan itu [gelar IBF], datanglah ke sini dan bertarunglah."
Kemenangan ini hampir seperti cerminan dari penghentian ronde kelima yang dilakukan Matías atas Jeremias Ponce dari Argentina, yang mengakhiri sebuah pertarungan sengit di bulan Februari di Showtime, dimana Matías menerima banyak sekali pukulan sebelum membalikkan keadaan dan menghajar Ponce untuk merebut gelar yang masih kosong.
Kali ini, Ergashev yang kidal memulai dengan cepat, mendorong Matías ke tali ring dengan sebuah pukulan kiri ke arah tubuh di awal ronde pertama, dimana ketiga juri memberikan ronde pembuka bagi Ergashev.
Ergashev terus mendaratkan pukulan yang tak terbalas pada ronde kedua, saat Matías berdiri tepat di depan Ergashev dan menyarangkan serangan terbaiknya. Namun Matías mulai mengendurkan serangannya pada ronde ketiga, saat ia mendaratkan serangkaian uppercut kiri dan melanjutkan dengan sebuah pukulan kiri ke arah tubuh yang melukai Ergashev pada akhir ronde. Matías, yang terlibat penuh dan menyerang lawannya, kembali melukai Ergashev pada ronde keempat dengan sepasang pukulan kanan yang menjepit Ergashev di tali ring.
Beberapa saat kemudian, Matías kembali menjepit Ergashev di pojok ring dan menyapunya dengan pukulan pada menit terakhir ronde keempat saat Ergashev, yang terlihat sangat kewalahan dan tak berdaya. Matías melepaskan 108 dari total 317 pukulan dengan persentase 34%, berbanding 44 dari 235 pukulan dan 19% untuk Ergashev, dengan 26 dari total pukulan Ergashev yang tersambung pada dua ronde pertama. Selama lima ronde, Matías mendaratkan 71 pukulan kuat dan 37 jab untuk melengkapi penampilan dominannya
Lihat Juga: Jake Paul Banjir Tawaran Duel usai Kalahkan Mike Tyson, Dubois Tawarkan Sabuk Juara Dunia!
Setelah menerima rentetan serangan dan terlihat sangat kewalahan dan kelelahan, Ergashev menolak untuk keluar dari pojokannya untuk memulai ronde keenam, saat Matias mencatatkan penyelesaian ke-20 dari 21 laga dan menjadi penyelesaian kelima secara beruntun.
Waktu resmi penghentian laga ini adalah dua detik pada ronde keenam, dimana hal ini mengakhiri sebuah penampilan dominan dan kejam dari Matias, yang membawa catatan rekornya menjadi 20-1 dengan 20 KO dalam laga pertahanan gelar perdananya, sementara Ergashev turun ke angka 23-1 dengan 20 KO.
"Saat saya mulai merasakan pukulan [Ergashev] pada ronde pertama, saya mengetahui bahwa ia tidak memiliki kekuatan untuk mencetak KO atas saya. Saat itulah saya mulai menyerang," kata Matias.
"Bagi petarung kidal, saya hanya membutuhkan tiga atau empat ronde untuk mematahkannya. Lalu, apa yang terjadi malam ini, biasanya terjadi. Teofimo Lopez, Gervonta Davis, Devin Haney, jika anda menginginkan itu [gelar IBF], datanglah ke sini dan bertarunglah."
Kemenangan ini hampir seperti cerminan dari penghentian ronde kelima yang dilakukan Matías atas Jeremias Ponce dari Argentina, yang mengakhiri sebuah pertarungan sengit di bulan Februari di Showtime, dimana Matías menerima banyak sekali pukulan sebelum membalikkan keadaan dan menghajar Ponce untuk merebut gelar yang masih kosong.
Kali ini, Ergashev yang kidal memulai dengan cepat, mendorong Matías ke tali ring dengan sebuah pukulan kiri ke arah tubuh di awal ronde pertama, dimana ketiga juri memberikan ronde pembuka bagi Ergashev.
Ergashev terus mendaratkan pukulan yang tak terbalas pada ronde kedua, saat Matías berdiri tepat di depan Ergashev dan menyarangkan serangan terbaiknya. Namun Matías mulai mengendurkan serangannya pada ronde ketiga, saat ia mendaratkan serangkaian uppercut kiri dan melanjutkan dengan sebuah pukulan kiri ke arah tubuh yang melukai Ergashev pada akhir ronde. Matías, yang terlibat penuh dan menyerang lawannya, kembali melukai Ergashev pada ronde keempat dengan sepasang pukulan kanan yang menjepit Ergashev di tali ring.
Beberapa saat kemudian, Matías kembali menjepit Ergashev di pojok ring dan menyapunya dengan pukulan pada menit terakhir ronde keempat saat Ergashev, yang terlihat sangat kewalahan dan tak berdaya. Matías melepaskan 108 dari total 317 pukulan dengan persentase 34%, berbanding 44 dari 235 pukulan dan 19% untuk Ergashev, dengan 26 dari total pukulan Ergashev yang tersambung pada dua ronde pertama. Selama lima ronde, Matías mendaratkan 71 pukulan kuat dan 37 jab untuk melengkapi penampilan dominannya
Lihat Juga: Jake Paul Banjir Tawaran Duel usai Kalahkan Mike Tyson, Dubois Tawarkan Sabuk Juara Dunia!
(aww)
tulis komentar anda