Kemenangan Emosional Dovi di GP Austria
Selasa, 18 Agustus 2020 - 14:35 WIB
SPIELBERG - Pembalap andalan Ducati Andrea Dovizioso begitu emosional saat menjuarai balapan Grand Prix (GP) Austria, akhir pekan kemarin. Bagaimana tidak, sehari sebelum race, rider asal Italia itu menyatakan akan meninggalkan timnya pada akhir musim ini.
Ya, Dovizioso sudah memutuskan tidak akan bersama Ducati pada MotoGP 2021 . Hal itu dikarenakan dirinya merasa tidak cukup dihargai atas pekerjaannya selama ini. Meski sempat melakukan negosiasi perpanjangan kontrak yang begitu alot, namun kedua belah pihak tidak menemukan kata sepakat. Jalan perpisahan lantas dipilih.
Dovizioso menyatakan, keputusan itu telah dikomunikasikan sebelum akhir pekan, meski dirinya belum memiliki rencana akan membalap bersama tim apa. Namun, dia tetap akan bekerja secara profesional bersama Ducati untuk bisa meraih gelar juara dunia. Kemenangan di Spielberg terasa sangat emosional, melihat hubungannya yang rapuh dengan manajemen tim. (Baca: Di MotoGP Austria, Rossi Lolos dari Maut)
“Sangat aneh, pertama karena biasanya ada penggemar dan teman-teman bersama saya, jadi ini berbeda. Tetapi, ini juga karena saya akan pergi. Ini adalah situasi yang aneh, campur aduk, tetapi selalu menyenangkan bisa menang. Kami fokus pada kejuaraan dan hari ini kami membuktikannya,” kata Dovizioso dilansir crash.
Pada balapan itu, Dovizioso tampil sangat agresif dengan berhasil menyentuh garis finis terdepan dengan waktu 28 menit 20,853 detik. Catatan itu unggul 1,377 detik dari pembalap Suzuki Joan Mir. Sementara rider Pramac Ducati Jack Miller yang harus puas berada di podium ketiga setelah mengalami sedikit kesalahan di dua tikungan terakhir.
Bagi Dovizioso, ini merupakan kemenangan pertamanya di MotoGP musim ini, dan ketiga kalinya di Red Bull Ring setelah sebelumnya juga berhasil menempati posisi pertama 2017 serta 2019. Bahkan, pencapaian itu sekaligus memperpanjang dominasi Ducati selalu menjadi juara di Red Bull Ring sejak 2016.
Meski begitu, Dovizioso juga tidak ingin terlalu gembira dalam merayakan kemenangan. Rider berusia 34 tahun ini sadar bahwa balapan seri selanjutnya akan kembali digelar di trek yang sama. Semua rival jelas akan belajar dari kesalahan dan siap memberi perlawanan yang lebih sengit. (Baca juga: Setelah Tumbangkan TikTok, Trump bersiap Gulingkan Alibaba)
“Saya pikir balapan berikutnya akan lebih sulit jika balapan dalam keadaan kering. Sebab, para kompetitor akan jadi lebih kuat. Anda bisa lihat pada balapan tadi,” ucap rekan setim Danilo Petrucci itu.
Yang pasti, Dovizioso sekarang kembali ke jalur perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020. Saat ini, dia cuma tertinggal 11 poin dari pemimpin klasemen sementara pembalap, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT). Bahkan, rider yang disapa Dovi itu juga berkesempatan menyalip rivalnya tersebut pada balapan GP Styria yang juga berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring.
Sementara itu, Quartararo juga tidak yakin bisa mempertahankan posisinya pada balapan berikutnya di Red Bull Ring. Alasannya, Dovizioso adalah sosok yang patut diwaspadai dibandingkan rider Monster Energy Yamaha Maverick Vinales. Tidak hanya di balapan itu, tetapi dalam dalam persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020, Dovizioso sebagai lawan terberatnya. (Lihat videonya: Bakso Merah Putih Hidangan Menyambut Hari Kemerdekaan)
“Memang ada Vinales, namun Dovizioso jauh lebih berpengalaman. Dia tahu berada dalam situasi sulit dan ia sangat kuat di lap terakhir. Ducati punya kecepatan yang luar biasa dan sulit untuk disusul. Sementara itu, motor saya dan Vinales memiliki keunggulan dan kelemahan yang nyaris serupa,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
Ya, Dovizioso sudah memutuskan tidak akan bersama Ducati pada MotoGP 2021 . Hal itu dikarenakan dirinya merasa tidak cukup dihargai atas pekerjaannya selama ini. Meski sempat melakukan negosiasi perpanjangan kontrak yang begitu alot, namun kedua belah pihak tidak menemukan kata sepakat. Jalan perpisahan lantas dipilih.
Dovizioso menyatakan, keputusan itu telah dikomunikasikan sebelum akhir pekan, meski dirinya belum memiliki rencana akan membalap bersama tim apa. Namun, dia tetap akan bekerja secara profesional bersama Ducati untuk bisa meraih gelar juara dunia. Kemenangan di Spielberg terasa sangat emosional, melihat hubungannya yang rapuh dengan manajemen tim. (Baca: Di MotoGP Austria, Rossi Lolos dari Maut)
“Sangat aneh, pertama karena biasanya ada penggemar dan teman-teman bersama saya, jadi ini berbeda. Tetapi, ini juga karena saya akan pergi. Ini adalah situasi yang aneh, campur aduk, tetapi selalu menyenangkan bisa menang. Kami fokus pada kejuaraan dan hari ini kami membuktikannya,” kata Dovizioso dilansir crash.
Pada balapan itu, Dovizioso tampil sangat agresif dengan berhasil menyentuh garis finis terdepan dengan waktu 28 menit 20,853 detik. Catatan itu unggul 1,377 detik dari pembalap Suzuki Joan Mir. Sementara rider Pramac Ducati Jack Miller yang harus puas berada di podium ketiga setelah mengalami sedikit kesalahan di dua tikungan terakhir.
Bagi Dovizioso, ini merupakan kemenangan pertamanya di MotoGP musim ini, dan ketiga kalinya di Red Bull Ring setelah sebelumnya juga berhasil menempati posisi pertama 2017 serta 2019. Bahkan, pencapaian itu sekaligus memperpanjang dominasi Ducati selalu menjadi juara di Red Bull Ring sejak 2016.
Meski begitu, Dovizioso juga tidak ingin terlalu gembira dalam merayakan kemenangan. Rider berusia 34 tahun ini sadar bahwa balapan seri selanjutnya akan kembali digelar di trek yang sama. Semua rival jelas akan belajar dari kesalahan dan siap memberi perlawanan yang lebih sengit. (Baca juga: Setelah Tumbangkan TikTok, Trump bersiap Gulingkan Alibaba)
“Saya pikir balapan berikutnya akan lebih sulit jika balapan dalam keadaan kering. Sebab, para kompetitor akan jadi lebih kuat. Anda bisa lihat pada balapan tadi,” ucap rekan setim Danilo Petrucci itu.
Yang pasti, Dovizioso sekarang kembali ke jalur perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020. Saat ini, dia cuma tertinggal 11 poin dari pemimpin klasemen sementara pembalap, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT). Bahkan, rider yang disapa Dovi itu juga berkesempatan menyalip rivalnya tersebut pada balapan GP Styria yang juga berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring.
Sementara itu, Quartararo juga tidak yakin bisa mempertahankan posisinya pada balapan berikutnya di Red Bull Ring. Alasannya, Dovizioso adalah sosok yang patut diwaspadai dibandingkan rider Monster Energy Yamaha Maverick Vinales. Tidak hanya di balapan itu, tetapi dalam dalam persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020, Dovizioso sebagai lawan terberatnya. (Lihat videonya: Bakso Merah Putih Hidangan Menyambut Hari Kemerdekaan)
“Memang ada Vinales, namun Dovizioso jauh lebih berpengalaman. Dia tahu berada dalam situasi sulit dan ia sangat kuat di lap terakhir. Ducati punya kecepatan yang luar biasa dan sulit untuk disusul. Sementara itu, motor saya dan Vinales memiliki keunggulan dan kelemahan yang nyaris serupa,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda