Wasit Liga Primer dalam Tekanan Takut Kehilangan Pendapatan

Selasa, 29 September 2020 - 13:35 WIB
Beberapa kontroversi yang terjadi mengindikasikan bahwa handball law di Liga Primer tidak berjalan sesuai harapan. Padahal, saat meluncurkan peraturan terbaru, Juli 2019, Mike Riley selaku Ketua Asosiasi Wasit Profesional Inggris (PGMOL) menegaskan alasan utama membuat peraturan baru karena tidak ingin menciptakan budaya di mana para pemain bertahan harus bertahan dengan tangan di belakang punggung atau di mana penyerang boleh mencoba mengontrol bola di tangan mereka untuk memenangkan penalti. (Baca juga: Pneumonia Butuh Penanganan Serius)

Kontroversi handball law turut menjadi perhatian mantan wasit Liga Primer Mark Clattenburg. Dia mengungkapkan peraturan tersebut tidak cocok dengan semangat permainan sepak bola dan membuat banyak pihak kecewa, termasuk fans.

Menariknya, Clattenburg mengatakan, meskipun menerapkan peraturan handball tersebut, beberapa wasit juga tidak menyukainya. Ada ofisial PGMOL yang merasa interpretasi baru tentang handball ini merugikan pemain bertahan dan membuat wasit terkesan terlihat kejam.

Menurut Clattenburg, wasit diawasi saat memimpin pertandingan. Jika mereka tidak menerapkan peraturan seperti yang diperintahkan, mereka berisiko diturunkan atau dicopot. Itu akan membuat mereka kehilangan uang, dengan sebagian besar gaji mereka berdasarkan bonus per pertandingan.

Clattenburg berharap Liga Primer segera bisa memperbaiki aturan handball agar kegaduhan yang terjadi tidak terulang di masa mendatang sekaligus menjaga kualitas pertandingan. Dia menjelaskan wasit dapat mengubah interpretasi mereka terhadap hukum, yaitu apa dianggap sebagai posisi 'tidak wajar' dari lengan pemain. (Lihat videonya: Sepeda Kayu dari Limbah Kayu Pinus)

“Tapi, kabar buruknya adalah mereka tidak mungkin melakukannya. Liga Primer akan prihatin tentang mendistorsi kompetisi dengan mengubah pendekatan mereka terhadap handball di paruh musim. Saya khawatir ini bisa terus berlanjut beberapa bulan ke depan,” ungkap Clattenburg. (Alimansyah)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More