Kelanjutan Kompetisi Liga 1 Tergantung Polri
Kamis, 15 Oktober 2020 - 13:35 WIB
Plt Sekjen Yunus Nusi menegaskan, kompetisi Indonesia musim 2020 akan tetap dilanjutkan dengan tiga skenario. Pertama, jika jadwal 1 November tidak diizinkan, federasi akan membuat skema dan jadwal baru, yakni pada 1 Desember 2020.
Jika usulan ini masih terkendala izin keramaian mengingat pilkada baru digelar 9 Desember, PSSI akan mencoba menjadwalkan kompetisi pada 1 Januari. Namun demikian, akan dilakukan perubahan format kompetisi karena kendala keterbatasan waktu.
Apalagi, PSSI juga akan menggelar hajatan akbar, yakni Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan pada Mei-Juni. Ajang ini menjadi prioritas federasi sehingga seluruh jadwal kompetisi harus menyesuaikan dengan turnamen akbar usia muda tersebut. (Baca juga: Diare Bisa Juga Jadi Gejala Awal Terjangkit Covid-19)
“Soal izin, kita kembalikan ke kepolisian. Jika kepolisian tidak mengizinkan, PSSI tentu akan menghormati dan mematuhinya. Tapi, mudah-mudahan aspirasi klub agar kompetisi kembali digelar bisa menjadi kenyataan. Intinya, kompetisi lanjutan tahun 2020 ini akan diteruskan. Apakah mulai 1 November, 1 Desember atau 1 Januari 2021,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam extraordinary club meeting di Yogyakarta, pertemuan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, pertemuan dengan perwakilan 18 klub Liga 1 kemudian pertemuan kedua dengan perwakilan 24 klub peserta Liga 2.
CEO PT LIB Akhmad Hadian Lukita menjelaskan, dalam dua sesi pertemuan tersebut, sebagian besar perwakilan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 menyuarakan keinginan yang sama, yakni berharap kompetisi bisa dilanjutkan.
“Klub dengan segala komponennya menginginkan kompetisi lebih baik dilanjutkan meskipun dalam situasi yang kurang ideal. Mereka berhitung, opsi tersebut jauh lebih bagus ketimbang kompetisi berhenti,” ujarnya, dilansir laman LIB. (Baca juga: Marc Marquez tetap Absen di MotoGP Aragon)
Menurut dia, keinginan melanjutkan kompetisi tidak hanya terkait dengan finansial tim, namun juga eksistensi pemain. Bermacam situasi dan kondisi yang dialami klub-klub itu yang menjadi dasar permintaan kepada pemerintah agar kompetisi diizinkan untuk berlanjut pada November nanti.
CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman berharap federasi dan operator bisa segera memberikan kepastian kelanjutan kompetisi sebagai tindak lanjut extraordinary club meeting.
“Mudah-mudahan akan ada kepastian secepatnya sehingga kita berharap tidak ada mundur lagi ke depannya. Tapi, tentunya kita selalu mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Hasnur, dilansir laman Barito Putera. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Jika usulan ini masih terkendala izin keramaian mengingat pilkada baru digelar 9 Desember, PSSI akan mencoba menjadwalkan kompetisi pada 1 Januari. Namun demikian, akan dilakukan perubahan format kompetisi karena kendala keterbatasan waktu.
Apalagi, PSSI juga akan menggelar hajatan akbar, yakni Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan pada Mei-Juni. Ajang ini menjadi prioritas federasi sehingga seluruh jadwal kompetisi harus menyesuaikan dengan turnamen akbar usia muda tersebut. (Baca juga: Diare Bisa Juga Jadi Gejala Awal Terjangkit Covid-19)
“Soal izin, kita kembalikan ke kepolisian. Jika kepolisian tidak mengizinkan, PSSI tentu akan menghormati dan mematuhinya. Tapi, mudah-mudahan aspirasi klub agar kompetisi kembali digelar bisa menjadi kenyataan. Intinya, kompetisi lanjutan tahun 2020 ini akan diteruskan. Apakah mulai 1 November, 1 Desember atau 1 Januari 2021,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam extraordinary club meeting di Yogyakarta, pertemuan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, pertemuan dengan perwakilan 18 klub Liga 1 kemudian pertemuan kedua dengan perwakilan 24 klub peserta Liga 2.
CEO PT LIB Akhmad Hadian Lukita menjelaskan, dalam dua sesi pertemuan tersebut, sebagian besar perwakilan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 menyuarakan keinginan yang sama, yakni berharap kompetisi bisa dilanjutkan.
“Klub dengan segala komponennya menginginkan kompetisi lebih baik dilanjutkan meskipun dalam situasi yang kurang ideal. Mereka berhitung, opsi tersebut jauh lebih bagus ketimbang kompetisi berhenti,” ujarnya, dilansir laman LIB. (Baca juga: Marc Marquez tetap Absen di MotoGP Aragon)
Menurut dia, keinginan melanjutkan kompetisi tidak hanya terkait dengan finansial tim, namun juga eksistensi pemain. Bermacam situasi dan kondisi yang dialami klub-klub itu yang menjadi dasar permintaan kepada pemerintah agar kompetisi diizinkan untuk berlanjut pada November nanti.
CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman berharap federasi dan operator bisa segera memberikan kepastian kelanjutan kompetisi sebagai tindak lanjut extraordinary club meeting.
“Mudah-mudahan akan ada kepastian secepatnya sehingga kita berharap tidak ada mundur lagi ke depannya. Tapi, tentunya kita selalu mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Hasnur, dilansir laman Barito Putera. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
tulis komentar anda