Monster Energy Yamaha Harus Realistis Lupakan Rossi
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 13:35 WIB
“Hal yang baik tentang mengadakan balapan lagi di Aragon adalah kami memiliki data dari minggu lalu. Jadi, kami tahu area mana yang dapat kami tingkatkan untuk balapan hari Minggu,” lanjutnya.
Ucapan Meregalli tersebut memang benar adanya. Kru tim dapat menggunakan data pekan lalu sebagai perbandingan agar bisa membuat keputusan yang lebih tepat pada seri kali ini. Pengaturan rem dan ban juga dapat dibenahi agar lebih cocok dengan gaya balap dari The Top Gun. (Baca juga: Konsumsi Kedelai Bisa Mengurangi Resiko Terkena Kanker)
Dukungan penuh dari Yamaha tentu tidak akan disia-siakan Vinales di balapan nanti. Dia bertekad untuk menunjukkan performa lebih baik dan meraup poin maksimal demi mendongkrak posisinya di klasemen sementara pembalap MotoGP 2020.
Pada balapan di GP Aragon pekan lalu, performa Maverick Vinales memang tergolong kurang maksimal. Start dari posisi kedua, Vinales hanya bisa menyelesaikan balapan di peringkat empat. Hasil itu memang tidak buruk tetapi jelas terlihat jika Vinales belum bisa memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya.
Mengingat seri di Teruel akan dihelat di trek yang sama, Vinales berharap bisa menunjukkan performa lebih baik. Apalagi dia sudah tidak sabar untuk mengudeta posisi rider Suzuki Ecstar Joan Mir dari puncak klasemen yang hanya berjarak 12 poin. Dengan tersisa empat balapan, pembalap berusia 25 tahun itu pun enggan melakukan kesalahan fatal lagi. (Baca juga: Pandemi Covid-19 Momentum Indonesia untuk Mandiri)
“Kami memiliki tujuan yang sama seperti yang kami capai minggu lalu. Kami ingin memulai dari barisan depan, membuat awal yang baik, dan kemudian kita lihat. Kami nothing to lose dalam kejuaraan, dan kami memiliki mentalitas yang baik. Ini adalah musim yang aneh dan menuntut bagi semua orang tetapi kami menjaga semangat kami tetap tinggi,” ucap Vinales.
Adapun bagi Rossi , situasi tidak menguntungkan ini membuatnya sangat kecewa. Sebab, dia masih belum diperbolehkan untuk tampil di Aragon setelah positif terjangkit virus korona (Covid-19). Alhasil, Rossi pun memperpanjang kegagalannya meraih poin dalam empat seri balap beruntun.
Dalam tiga seri balap sebelumnya, rider yang dijuluki The Doctor itu juga mencatat hasil gagal finis alias did not finish (DNF). Hal ini tentu menjadi kerugian tersendiri bagi Rossi mengingat MotoGP 2020 adalah musim terakhirnya bersama tim pabrikan Yamaha. (Lihat videonya: Pemerintah Berencana Menyiapkan Materi Khutbah Jumat)
Tidak hanya itu, Rossi juga melihat performa Yamaha sedang berada dalam kondisi mengesankan di Aragon. Pada balapan sebelumnya, para rider Yamaha memang tidak mendapatkan hasil bagus. Namun, mereka mampu mencatatkan waktu lap cukup cepat saat sesi kualifikasi. Hal tersebut yang membuat Rossi sedikit berat untuk kembali absen di Aragon.
“Menyaksikan motor Yamaha bisa melesat lebih cepat rasanya seperti menusuk luka saya dengan sebuah pisau. Saya sebenarnya telah melakukannya dengan baik saat tampil di Barcelona dan Le Mans. Jadi, hal itu membuat lebih sulit untuk tinggal di rumah,” ucap Rossi. (Raikhul Amar)
Ucapan Meregalli tersebut memang benar adanya. Kru tim dapat menggunakan data pekan lalu sebagai perbandingan agar bisa membuat keputusan yang lebih tepat pada seri kali ini. Pengaturan rem dan ban juga dapat dibenahi agar lebih cocok dengan gaya balap dari The Top Gun. (Baca juga: Konsumsi Kedelai Bisa Mengurangi Resiko Terkena Kanker)
Dukungan penuh dari Yamaha tentu tidak akan disia-siakan Vinales di balapan nanti. Dia bertekad untuk menunjukkan performa lebih baik dan meraup poin maksimal demi mendongkrak posisinya di klasemen sementara pembalap MotoGP 2020.
Pada balapan di GP Aragon pekan lalu, performa Maverick Vinales memang tergolong kurang maksimal. Start dari posisi kedua, Vinales hanya bisa menyelesaikan balapan di peringkat empat. Hasil itu memang tidak buruk tetapi jelas terlihat jika Vinales belum bisa memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya.
Mengingat seri di Teruel akan dihelat di trek yang sama, Vinales berharap bisa menunjukkan performa lebih baik. Apalagi dia sudah tidak sabar untuk mengudeta posisi rider Suzuki Ecstar Joan Mir dari puncak klasemen yang hanya berjarak 12 poin. Dengan tersisa empat balapan, pembalap berusia 25 tahun itu pun enggan melakukan kesalahan fatal lagi. (Baca juga: Pandemi Covid-19 Momentum Indonesia untuk Mandiri)
“Kami memiliki tujuan yang sama seperti yang kami capai minggu lalu. Kami ingin memulai dari barisan depan, membuat awal yang baik, dan kemudian kita lihat. Kami nothing to lose dalam kejuaraan, dan kami memiliki mentalitas yang baik. Ini adalah musim yang aneh dan menuntut bagi semua orang tetapi kami menjaga semangat kami tetap tinggi,” ucap Vinales.
Adapun bagi Rossi , situasi tidak menguntungkan ini membuatnya sangat kecewa. Sebab, dia masih belum diperbolehkan untuk tampil di Aragon setelah positif terjangkit virus korona (Covid-19). Alhasil, Rossi pun memperpanjang kegagalannya meraih poin dalam empat seri balap beruntun.
Dalam tiga seri balap sebelumnya, rider yang dijuluki The Doctor itu juga mencatat hasil gagal finis alias did not finish (DNF). Hal ini tentu menjadi kerugian tersendiri bagi Rossi mengingat MotoGP 2020 adalah musim terakhirnya bersama tim pabrikan Yamaha. (Lihat videonya: Pemerintah Berencana Menyiapkan Materi Khutbah Jumat)
Tidak hanya itu, Rossi juga melihat performa Yamaha sedang berada dalam kondisi mengesankan di Aragon. Pada balapan sebelumnya, para rider Yamaha memang tidak mendapatkan hasil bagus. Namun, mereka mampu mencatatkan waktu lap cukup cepat saat sesi kualifikasi. Hal tersebut yang membuat Rossi sedikit berat untuk kembali absen di Aragon.
“Menyaksikan motor Yamaha bisa melesat lebih cepat rasanya seperti menusuk luka saya dengan sebuah pisau. Saya sebenarnya telah melakukannya dengan baik saat tampil di Barcelona dan Le Mans. Jadi, hal itu membuat lebih sulit untuk tinggal di rumah,” ucap Rossi. (Raikhul Amar)
tulis komentar anda