Covid-19 Ganggu Konsentrasi Joan Mir dan Quartararo
Selasa, 03 November 2020 - 05:04 WIB
VALENCIA - Hari ini, sirkus MotoGP bakal menjalani pengujian Covid-19 sebelum tampil di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (8/11/2020). Ini juga akan menarik buat Joan Mir dan Fabio Quartararo selaku kandidat juara dunia.
Mir saat ini masih menduduki peringkat pertama pada klasemen sementara pembalap dengan raihan 137 poin. Joki tim Suzuki itu unggul 14 angka dari pesaing terdekatnya Quartararo.
Kedua pembalap tidak hanya dipaksa tampil kompetitif di tiga balapan tersisa musim ini saja. Tetapi Mir dan Quartararo juga harus menjaga kondisi tubuhnya dari risiko Covid-19. ( Infografis Calon Juara Dunia MotoGP 2020 )
Kasus Jorge Martin, Riccardo dan Valentino Rossi harus bisa dijadikan sebagai pelajaran sekaligus pencegahan agar Mir dan Quartararo bisa menyelesaikan kalender MotoGP musim ini dengan baik. Dengan kata lain, konsentrasi mereka akan terganggu oleh adanya tes sebelum balapan. (Baca juga: Stoner Nyinyir Rossi yang Pilih Bertahan di MotoGP )
Jika salah satu kandidat dinyatakan positif, maka mereka akan mengibarkan bendera putih. "Saya sangat khawatir. Sulit untuk dikendalikan. Saya bahkan tidak ingin meninggalkan rumah. Situasinya sulit bagi semua orang dan terus memburuk. Jika kami ingin memperjuangkan kejuaraan, sangat penting untuk tidak kehilangan balapan," tutur Mir dikutip dari Corsedimoto, Senin (2/11).
Risiko penularan Covid-19 dan ketakutan juga menggelayuti pikiran Quartararo. Bagi pembalap berusia 21 tahun menjadi lebih sulit untuk menghindari hubungan sosial selama beberapa minggu.
Tapi mahkota MotoGP lebih berharga dari usaha apapun. "Saya lebih gugup di rumah daripada di balapan. Bahkan jika Anda tinggal di rumah, berlatih di rumah, dan melakukan segalanya di rumah, sampai Anda mendapatkan hasil tes negatif Anda tidak pernah yakin. Saya di rumah berlatih sampai ke Valencia, saya tidak akan melakukan apa pun. Ini adalah masa-masa sulit bagi semua orang di dunia," pungkas Quartararo.
Mir saat ini masih menduduki peringkat pertama pada klasemen sementara pembalap dengan raihan 137 poin. Joki tim Suzuki itu unggul 14 angka dari pesaing terdekatnya Quartararo.
Kedua pembalap tidak hanya dipaksa tampil kompetitif di tiga balapan tersisa musim ini saja. Tetapi Mir dan Quartararo juga harus menjaga kondisi tubuhnya dari risiko Covid-19. ( Infografis Calon Juara Dunia MotoGP 2020 )
Kasus Jorge Martin, Riccardo dan Valentino Rossi harus bisa dijadikan sebagai pelajaran sekaligus pencegahan agar Mir dan Quartararo bisa menyelesaikan kalender MotoGP musim ini dengan baik. Dengan kata lain, konsentrasi mereka akan terganggu oleh adanya tes sebelum balapan. (Baca juga: Stoner Nyinyir Rossi yang Pilih Bertahan di MotoGP )
Jika salah satu kandidat dinyatakan positif, maka mereka akan mengibarkan bendera putih. "Saya sangat khawatir. Sulit untuk dikendalikan. Saya bahkan tidak ingin meninggalkan rumah. Situasinya sulit bagi semua orang dan terus memburuk. Jika kami ingin memperjuangkan kejuaraan, sangat penting untuk tidak kehilangan balapan," tutur Mir dikutip dari Corsedimoto, Senin (2/11).
Risiko penularan Covid-19 dan ketakutan juga menggelayuti pikiran Quartararo. Bagi pembalap berusia 21 tahun menjadi lebih sulit untuk menghindari hubungan sosial selama beberapa minggu.
Tapi mahkota MotoGP lebih berharga dari usaha apapun. "Saya lebih gugup di rumah daripada di balapan. Bahkan jika Anda tinggal di rumah, berlatih di rumah, dan melakukan segalanya di rumah, sampai Anda mendapatkan hasil tes negatif Anda tidak pernah yakin. Saya di rumah berlatih sampai ke Valencia, saya tidak akan melakukan apa pun. Ini adalah masa-masa sulit bagi semua orang di dunia," pungkas Quartararo.
(mirz)
tulis komentar anda