MotoGP 2020 Salah Satu Musim Terliar Perebutan Gelar
Jum'at, 13 November 2020 - 20:16 WIB
VALENCIA - Cederanya juara bertahan Marc Marquez dan pandemi Covid-19 membuat peta perebutan gelar juara MotoGP 2020 menjadi tidak terkendali. Para pembalap silih berganti naik podium utama sehingga memunculkan banyak tanya. Inilah salah satu bahkan mungkin musim terliar dalam perebutan gelar juara dunia.
Musim 2020 paling sulit ditebak siapa yang akan keluar menjadi juara sampai pertengahan musim karena tidak ada istilah monopoli atau duopoli. Jika dalam beberapa tahun terakhir, persaingan juara, baik untuk pembalap, konstruktor sampai tim tidak memunculkan banyak kemungkinan, tahun ini berbeda. Dimana,persaingan berfokus pada Honda vs Yamaha di perebutan gelar pabrikan dan tim sementarauntuk pembalapmenjadi pertarungan Valentino Rossi melawan Marquez.
Meski, akhirnya menjelang dua seri tersisa, kandidat juara mulai mengerucut ke Joan Mir dari Suzuki Ecstar. Ditambah lagi, Suzuki Ecstar juga berpeluang menjadi juara konstruktor dan tim sekaligus, atau triple crown. "Untuk mendapatkan triple crown (tiga gelar) bagi Suzuki akan sangat menyenangkan. Mari kita coba mendapatkannya, bekerja untuk itu, dan yang pasti kita juga menunggu waktu untuk pergi ke Jepang dan merayakannya bersama semua tim di markas Suzuki," kata Alex Rins dari Suzuki Ecstar dikutip situs motogp.
Rins menjadi satu dari sembilan pembalap yang merasakan podium pertama di musim ini. Jumlah ini menyamai rekor empat tahun lalu. Sembilan pembalap yang merasakan podium juara adalah Rins, Maverick Vinales, Yamaha dua kali juara, Fabio Quartararo (3, Yamaha), Brad Binder (KTM), Andrea Dovizioso (Ducati), Miguel Oliveira (KTM), Franco Morbidelli (2, Yamaha), Danilo Petrucci (Ducati), terakhir adalah Mir.
Pada 2016 ada sembilan pembalap berbeda naik ke podium juara. Mereka adalah Marquez ( 5 juara), Jorge Lorenzo (3), Rossi (2), Cal Crutchlow (2), sedangkan Jack Miller, Andrea Iannone, Dani Pedrosa, Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso masing-masing 1 kemenangan. "Ini merupakan tahun yang aneh bagi semua orang, tetapi kami perlu menggunakan tahun ini untuk belajar untuk tahun depan," tambah Quartararo.
Angka tersebut melewati jumlah terbanyak pemenang MotoGP di 2000. Saat itu ada delapan pembalap MotoGP menjadi pemenang. Mereka adalah Kenny Roberts Jr, Garry McCoy, Valentino Rossi, Max Biaggi, Alex Barros, Alex Criville, Loris Capirossi dan Norick Abe."Saat ini, pola pikir kami sedang berkembang tahun depan. Akhir pekan tertentu kami menang, berikutnya kami berjuang keras, jadi penting bagi kami meningkatkannya," tandasVinales.
Meski dengan sisa dua balapan lagi, bisa saja muncul juara baru lagi di luar sembilan pembalap. Jika ini terjadi,makan bisa dikatakan musim 2020 menjadi yang paling liar dalam sejarah motogp. "Kami di belakang Suzuki tetapi saya tidak merasa kami memiliki margin yang besar. Situasinya jauh berbeda tetapi kami perlu meningkatkan, peningkatannya tidak terlalu besar," pungkas rider KTM Pol Espargaro .
Musim 2020 paling sulit ditebak siapa yang akan keluar menjadi juara sampai pertengahan musim karena tidak ada istilah monopoli atau duopoli. Jika dalam beberapa tahun terakhir, persaingan juara, baik untuk pembalap, konstruktor sampai tim tidak memunculkan banyak kemungkinan, tahun ini berbeda. Dimana,persaingan berfokus pada Honda vs Yamaha di perebutan gelar pabrikan dan tim sementarauntuk pembalapmenjadi pertarungan Valentino Rossi melawan Marquez.
Meski, akhirnya menjelang dua seri tersisa, kandidat juara mulai mengerucut ke Joan Mir dari Suzuki Ecstar. Ditambah lagi, Suzuki Ecstar juga berpeluang menjadi juara konstruktor dan tim sekaligus, atau triple crown. "Untuk mendapatkan triple crown (tiga gelar) bagi Suzuki akan sangat menyenangkan. Mari kita coba mendapatkannya, bekerja untuk itu, dan yang pasti kita juga menunggu waktu untuk pergi ke Jepang dan merayakannya bersama semua tim di markas Suzuki," kata Alex Rins dari Suzuki Ecstar dikutip situs motogp.
Rins menjadi satu dari sembilan pembalap yang merasakan podium pertama di musim ini. Jumlah ini menyamai rekor empat tahun lalu. Sembilan pembalap yang merasakan podium juara adalah Rins, Maverick Vinales, Yamaha dua kali juara, Fabio Quartararo (3, Yamaha), Brad Binder (KTM), Andrea Dovizioso (Ducati), Miguel Oliveira (KTM), Franco Morbidelli (2, Yamaha), Danilo Petrucci (Ducati), terakhir adalah Mir.
Pada 2016 ada sembilan pembalap berbeda naik ke podium juara. Mereka adalah Marquez ( 5 juara), Jorge Lorenzo (3), Rossi (2), Cal Crutchlow (2), sedangkan Jack Miller, Andrea Iannone, Dani Pedrosa, Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso masing-masing 1 kemenangan. "Ini merupakan tahun yang aneh bagi semua orang, tetapi kami perlu menggunakan tahun ini untuk belajar untuk tahun depan," tambah Quartararo.
Angka tersebut melewati jumlah terbanyak pemenang MotoGP di 2000. Saat itu ada delapan pembalap MotoGP menjadi pemenang. Mereka adalah Kenny Roberts Jr, Garry McCoy, Valentino Rossi, Max Biaggi, Alex Barros, Alex Criville, Loris Capirossi dan Norick Abe."Saat ini, pola pikir kami sedang berkembang tahun depan. Akhir pekan tertentu kami menang, berikutnya kami berjuang keras, jadi penting bagi kami meningkatkannya," tandasVinales.
Meski dengan sisa dua balapan lagi, bisa saja muncul juara baru lagi di luar sembilan pembalap. Jika ini terjadi,makan bisa dikatakan musim 2020 menjadi yang paling liar dalam sejarah motogp. "Kami di belakang Suzuki tetapi saya tidak merasa kami memiliki margin yang besar. Situasinya jauh berbeda tetapi kami perlu meningkatkan, peningkatannya tidak terlalu besar," pungkas rider KTM Pol Espargaro .
(ruf)
tulis komentar anda