Bantingan KO Kejam Monkey King Hancurkan Musuhnya Pingsan 22 Detik!
Selasa, 08 Desember 2020 - 23:44 WIB
Debutan UFC Jordan Leavitt ingin teknik body slam atau bantingan tubuh kejam yang dia gunakan untuk mengalahkan Matt Wiman dilarang. Leavitt merasa bersalah dengan gaya bantingan kejam itu dan meminta maaf kepada istri saingannya karena KO kejam .
Leavitt ingin body slam menjadi teknik ilegal - meskipun menggunakannya untuk efek yang menghancurkan dalam debut sensasionalnya akhir pekan lalu. Petarung UFC jebolan Seri Pesaing Dana White mengalahkan veteran UFC Matt Wiman dengan pukulan brutal pada Minggu pagi di UFC pada ESPN 19 di Las Vegas.
Leavitt mengatakan kepada TMZ: "Saya juga 100 persen setuju bahwa saya merasa olahraga ini akan menjadi hal yang jauh lebih aman dan berseni jika bantingan seperti itu tidak diizinkan.’’
Leavitt, 25, membopong Wiman kemudian mengempaskannya ke kanvas dengan posisi punggung terbanting. Teknik itu membuat Wiman pingsan hilang kesadaran selama 22 detik setelah pertarungan Kelas Ringan. Debutan itu mengantongi bonus Performance on the Night senilai £ 37.000 ($ 50.000) untuk kemenangan sensasionalnya, tetapi mengakui dia bukan penggemar slam knockout.
"Tetapi, ketika Anda berada di luar sana, ketika Anda berada di dalam sangkar itu Anda harus memutuskan, 'Apakah saya akan membayar sewa malam ini? Atau apakah saya harus turun ke rumah saya, dan harus menempatkan keluarga saya di posisi tidak stabil?’’
"Saya merasa seperti setiap orang yang melakukan apa yang saya lakukan dalam situasi itu. Dan, saya melakukan apa yang harus saya lakukan. Menurut saya bantingan itu jelek dan menurut saya itu berbahaya."
Meskipun dia sangat senang dengan debutnya yang tegas, yang menjadi viral, 'The Monkey King' lebih suka memenangkan tamasya Octagon perdananya dengan cara yang berbeda.
Leavitt ingin body slam menjadi teknik ilegal - meskipun menggunakannya untuk efek yang menghancurkan dalam debut sensasionalnya akhir pekan lalu. Petarung UFC jebolan Seri Pesaing Dana White mengalahkan veteran UFC Matt Wiman dengan pukulan brutal pada Minggu pagi di UFC pada ESPN 19 di Las Vegas.
Leavitt mengatakan kepada TMZ: "Saya juga 100 persen setuju bahwa saya merasa olahraga ini akan menjadi hal yang jauh lebih aman dan berseni jika bantingan seperti itu tidak diizinkan.’’
Leavitt, 25, membopong Wiman kemudian mengempaskannya ke kanvas dengan posisi punggung terbanting. Teknik itu membuat Wiman pingsan hilang kesadaran selama 22 detik setelah pertarungan Kelas Ringan. Debutan itu mengantongi bonus Performance on the Night senilai £ 37.000 ($ 50.000) untuk kemenangan sensasionalnya, tetapi mengakui dia bukan penggemar slam knockout.
"Tetapi, ketika Anda berada di luar sana, ketika Anda berada di dalam sangkar itu Anda harus memutuskan, 'Apakah saya akan membayar sewa malam ini? Atau apakah saya harus turun ke rumah saya, dan harus menempatkan keluarga saya di posisi tidak stabil?’’
"Saya merasa seperti setiap orang yang melakukan apa yang saya lakukan dalam situasi itu. Dan, saya melakukan apa yang harus saya lakukan. Menurut saya bantingan itu jelek dan menurut saya itu berbahaya."
Meskipun dia sangat senang dengan debutnya yang tegas, yang menjadi viral, 'The Monkey King' lebih suka memenangkan tamasya Octagon perdananya dengan cara yang berbeda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda