Plt Sekjen PSSI hanya Sebagai Administratif, Bukan Pengambil Kebijakan Strategis

Selasa, 12 Mei 2020 - 20:46 WIB
Menurut pengamat sepakbola Suharto Olii, apa yang dilakukan Plt Sekjen keliru besar. Suharto mengatakan, itu sudah menyalahi statuta.

“Dari zaman Nurdin Halid atau Ketua Umum sebelum-sebelumnya tidak ada Wakil Sekjen. Kalau mau mengangkat wakil Sekjen harus merubah statuta. Merubah statuta berarti harus menggelar kongres, ” tegas Suharto yang juga wartawan senior sepakbola.

Pria yang sudah lebih dari 30 tahun menjadi wartawan sepakbola itu menegaskan, Plt Sekjen dalam keseharian tugas-tugasnya lebih kepada bidang administratif. Misalnya, kata Suharto membuat ke PT LIB dan sebagainya. (BACA JUGA: Messi Terbaik tapi Maradona Berada di Dunia Lain)

“Tugas-tugas pokoknya. Bukan malah memberikan pernyataan yang di luar wewenang dan kapasitasnya,” tegas Suharto yang pernah mencalonkan diri sebagai Sekjen PSSI.

Suharto juga menyanyangkan sikap Exco dan Asprov yang mengetahui masalah ini malah membiarkan Plt Sekjen jalan. “Mestinya diingatkan dong. Jangan dibiarkan begitu saja,” ucapnya.

Sementara itu, Ary Julianto Trijoko, dalam akun twitternyamengatakan, sebagai mantan Bendahara PSSI, ada sebuah nasihat bijak yang dilontarkan Achsanul Qosasih. Pemilik Klub Madura United menyayangkan sikap liar sejumlah pengurus PSSI, terutama beberapa orang anggota exco PSSI dan para Direktur di PT LIB yang secara terbuka menyerang Wakil Ketua Umum PSSI dan Dirut PT LIB (Liga Indonesia Baru).

“Benar Pak, mereka ini patut belajar berorganisasi yang baik, sehingga ouput untuk sepakbola kita ada, bukan seperti sekarang, mempertontonkan kebobrokan sendiri dimata masyarakat dan publik sepakbola yang lagi gundah karena pandemi Covid-19, membuat sepakbola harus tidur, tanpa kompetisi dan tanpa pertandingan. Miris melihat kondisi sekarang,” terang Ary Julianto Trijoko dalam kicauannya di akun twitternya (6/5/2020).

Sedangkan Achmad Qosasi, membalas kicauan itu. Ia mengatakan, Dirut PT Liga itu Waketum PSSI dan juga anggota Exco. Mestinya hal begini dibawa ke rapat Exco, terus diputuskan bersama. Setelah itu baru surat-menyurat untuk kelengkapan adminsitrasi.

“Bukan surat-suratan begini, saling berdebat di surat, apalagi bocor ke publik dan tidak elok,” kata Achsanul Qosasi dalam kicauan akun twitternya.
(vit)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More