Valentino Rossi Soroti Dua Kubu Jepang dan Eropa di Yamaha
Selasa, 29 Desember 2020 - 06:31 WIB
TAVULLIA - Pembalap Tim Petronas Yamaha Valentino Rossi memberi masukan positif untuk Yamaha. Pembalap Italia itu meminta Yamaha berbenah dalam mengembangkan YZR-M1 untuk MotoGP 2021.
Salah satu hal yang menjadi sorotan Valentino Rossi adalah adanya dua kubu tim teknis yang terbagi di dua wilayah. Seperti diketahui, Yamaha memiliki tim teknis yang terpusat di Jepang dan juga Eropa. Hal ini kemudian membuat VR46 memberi sorotan. ( ).
Pembalap berusia 41 tahun itu berharap agar Yamaha bisa menggabungkan kedua tim teknis tersebut. Begitu pula dengan tim penguji yang selama ini terpusat di Jepang dan untuk Eropa agak sedikit telantar.
Hal itu terlihat pada musim 2020 ketika Jorge Lorenzo dibiarkan menganggur menjadi pembalap tim penguji. Padahal kontribusi Lorenzo bisa benar-benar dimanfaatkan Yamaha mengingat statusnya sebagai juara dunia MotoGP tiga kali. ( ).
“Yamaha harus menggabungkan tim teknis di Jepang dengan tim teknis di Eropa, termasuk tim penguji. Itu akan menggerakkan semua pasukan ke arah yang sama,” ungkap Valentino Rossi, mengutip dari Motorsport-Total, Senin (28/12/2020).
Meski begitu, Valentino Rossi bukan berarti diam. Karena selama ini sebagai pembalap, Valentino Rossi selalu memberikan umpan balik kepada tim teknis. Hanya saja, ia sering merasa suaranya tidak didengar oleh Tim Yamaha. ( ).
“Saya selalu mencoba menjelaskan perasaan saya terhadap motor dan masalah kami, tetapi dalam beberapa tahun terkahir ini selalu sama,” lanjutnya.
“Saya tidak tahu apakah mereka mau mendengarkan saya atau tidak,” sambungnya.
Pada musim 2020 menjadi bukti bahwa Yamaha harus benar-benar berbenah. Jika berkaca pada hasil Valentino Rossi saja, pembalap berpaspor Italia itu hanya bisa finis di urutan ke-15 pada klasemen akhir pembalap MotoGP 2020.
Sementara para pembalap Yamaha lainnya juga hanya menghuni papan tengah, seperti yang dialami Maverick Vinales dan Fabio Quartararo. Sementara, nama Yamaha sedikit terangkat setelah Franco Morbidelli menduduki urutan kedua yang mengendarai YZR-M1 spesifikasi 2019.
Salah satu hal yang menjadi sorotan Valentino Rossi adalah adanya dua kubu tim teknis yang terbagi di dua wilayah. Seperti diketahui, Yamaha memiliki tim teknis yang terpusat di Jepang dan juga Eropa. Hal ini kemudian membuat VR46 memberi sorotan. ( ).
Pembalap berusia 41 tahun itu berharap agar Yamaha bisa menggabungkan kedua tim teknis tersebut. Begitu pula dengan tim penguji yang selama ini terpusat di Jepang dan untuk Eropa agak sedikit telantar.
Hal itu terlihat pada musim 2020 ketika Jorge Lorenzo dibiarkan menganggur menjadi pembalap tim penguji. Padahal kontribusi Lorenzo bisa benar-benar dimanfaatkan Yamaha mengingat statusnya sebagai juara dunia MotoGP tiga kali. ( ).
“Yamaha harus menggabungkan tim teknis di Jepang dengan tim teknis di Eropa, termasuk tim penguji. Itu akan menggerakkan semua pasukan ke arah yang sama,” ungkap Valentino Rossi, mengutip dari Motorsport-Total, Senin (28/12/2020).
Meski begitu, Valentino Rossi bukan berarti diam. Karena selama ini sebagai pembalap, Valentino Rossi selalu memberikan umpan balik kepada tim teknis. Hanya saja, ia sering merasa suaranya tidak didengar oleh Tim Yamaha. ( ).
“Saya selalu mencoba menjelaskan perasaan saya terhadap motor dan masalah kami, tetapi dalam beberapa tahun terkahir ini selalu sama,” lanjutnya.
“Saya tidak tahu apakah mereka mau mendengarkan saya atau tidak,” sambungnya.
Pada musim 2020 menjadi bukti bahwa Yamaha harus benar-benar berbenah. Jika berkaca pada hasil Valentino Rossi saja, pembalap berpaspor Italia itu hanya bisa finis di urutan ke-15 pada klasemen akhir pembalap MotoGP 2020.
Sementara para pembalap Yamaha lainnya juga hanya menghuni papan tengah, seperti yang dialami Maverick Vinales dan Fabio Quartararo. Sementara, nama Yamaha sedikit terangkat setelah Franco Morbidelli menduduki urutan kedua yang mengendarai YZR-M1 spesifikasi 2019.
(sha)
tulis komentar anda