Latih Mental Atlet Biliar, POBSI Jateng Libatkan Brimob
Jum'at, 26 Februari 2021 - 23:30 WIB
Medali emas itu disumbangkan kelas single bola 15 (Ricky Yang), Carom libre (Tan Kiong An), single snooker (Yoni R) dan double English Billiard (Yoni dan Sumarno).
"Pada PON kali ini kami tidak turun di nomor English Billiard dan juga Tan Kiong An adalah peserta tertua pada PON ini yakni 72 tahun," jelas dia.
Namun, tim Jateng memiliki seorang legenda biliar, yaitu Ricky Yang, yang pernah menjadi juara di kejuaraan dunia Philippine Open dan juga tandemnya Rizkha Affandy yang masih muda dan perkembangannya sangat pesat akhir-akhir ini.
"Target medali yang kami harapkan dan mempunyai peluang besar ada di pool single bola 15 dan ganda bola 10, snooker, single putri bola 10 dan carom 1 cushion," jelas dia.
Dengan demikian, tim biliar Jateng menargetkan minimal lima emas pada PON tahun ini. Hal ini juga sesuai dengan yang ditargetkan KONI Jateng untuk mempertahankan gelar juara umum pada cabor biliar.
"Namun kami juga masih punya peluang di single bola 10 dan putri bola 9 serta carom libre seperti PON lalu," jelas dia.
Atlet Billiar Provinsi Jateng, Yoni Rachmanto menjelaskan, persiapan yang telah dilakukan yaitu pelatihan teknik dan fisik secara rutin dan berkala. Latihan ini diawasi dan dipantau oleh Purnomo Kosasih, selaku pelatih tim Jateng.
"Pelatihan di training center tim Jateng yaitu meningkatkan skill dengan melakukan latihan drill dan repetisi pukulan atau stroke," jelas Yoni.
Ia juga menjaga stamina dengan latihan fisik secara berkala. Di masa pandemi ini, Yoni melanjutkan, belum ada latih tanding terutama di nomor snooker, dan tim Jateng tidak menggunakan pelatih khusus, hanya saling sharing dengan sesame atlet Jateng.
"Kelemahan yang perlu diperbaiki yaitu konsistensi level bermain. Sedangkan keunggulan yang dimiliki adalah mental skill dan pengalaman selama ini," kata dia.
"Pada PON kali ini kami tidak turun di nomor English Billiard dan juga Tan Kiong An adalah peserta tertua pada PON ini yakni 72 tahun," jelas dia.
Namun, tim Jateng memiliki seorang legenda biliar, yaitu Ricky Yang, yang pernah menjadi juara di kejuaraan dunia Philippine Open dan juga tandemnya Rizkha Affandy yang masih muda dan perkembangannya sangat pesat akhir-akhir ini.
"Target medali yang kami harapkan dan mempunyai peluang besar ada di pool single bola 15 dan ganda bola 10, snooker, single putri bola 10 dan carom 1 cushion," jelas dia.
Dengan demikian, tim biliar Jateng menargetkan minimal lima emas pada PON tahun ini. Hal ini juga sesuai dengan yang ditargetkan KONI Jateng untuk mempertahankan gelar juara umum pada cabor biliar.
"Namun kami juga masih punya peluang di single bola 10 dan putri bola 9 serta carom libre seperti PON lalu," jelas dia.
Atlet Billiar Provinsi Jateng, Yoni Rachmanto menjelaskan, persiapan yang telah dilakukan yaitu pelatihan teknik dan fisik secara rutin dan berkala. Latihan ini diawasi dan dipantau oleh Purnomo Kosasih, selaku pelatih tim Jateng.
"Pelatihan di training center tim Jateng yaitu meningkatkan skill dengan melakukan latihan drill dan repetisi pukulan atau stroke," jelas Yoni.
Ia juga menjaga stamina dengan latihan fisik secara berkala. Di masa pandemi ini, Yoni melanjutkan, belum ada latih tanding terutama di nomor snooker, dan tim Jateng tidak menggunakan pelatih khusus, hanya saling sharing dengan sesame atlet Jateng.
"Kelemahan yang perlu diperbaiki yaitu konsistensi level bermain. Sedangkan keunggulan yang dimiliki adalah mental skill dan pengalaman selama ini," kata dia.
tulis komentar anda