Pensiunan Atlet: Berprestasi, Berjaya, dan Terlupakan

Rabu, 07 Juli 2021 - 18:12 WIB
Sejak saat itu, bulu tangkis dan angkat besi menjadi cabang andalan untuk meraup medali di event tahunan dunia. Di setiap perhelatan, dua cabang ini tak pernah absen menyumbangkan medali. Setidaknya tradisi ini bisa terus dipertahankan hingga Olimpiade 2016 Rio de Janeiro .

Namun, kebanggaan seorang atlet terhadap prestasi seringkali tidak bertahan lama. Faktor usia sering menjadi penghambat utama dan melengserkan kejayaan mereka sebagai atlet.

Sayangnya, ketika seorang atlet memutuskan mengakhiri karier, sosoknya sering terlupakan. Bagai kacang lupa kulitnya, orang-orang yang pernah mengelukan nama mereka saat berprestasi, justru sudah tak mengingatnya lagi.

Lalu, bagaimana nasib mereka setelah tak lagi menjadi atlet? Walau terkadang kesuksesan itu masih berlanjut karena memanfaatkan investasi jangka panjang, tetapi ada pula yang tidak. Belum lagi, masa pandemi ini membuat banyak orang harus bekerja ekstra keras untuk bertahan hidup.

Soal kebugaran tubuh, apakah kondisi mereka terjamin 100 persen ketika sudah tak lagi menjadi atlet? Jika pada masa jayanya mereka selalu menggenjot ketahanan tubuh, maka semuanya akan mengendur setelah pensiun.

Inilah dilema yang dirasakan seorang atlet. Rasa bangga dan puja-puji saat berprestasi membuat mereka bersukacita. Namun, tak jarang setelah pensiun kebanggaan itu sirna.

Baca Juga: sportstars.id
(mirz)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More