Pahlawan Olahraga Indonesia, Hariyanto Arbi Si Pemilik Smash 100 Watt

Selasa, 17 Agustus 2021 - 08:00 WIB
Perlahan-lahan Hari menunjukkan keseriusannya di dunia bulu tangkis. Hari memulai karier dengan bergabung PB Djarum. Ajang pertamanya ialah mengikuti kejuaraan Pelajar se-Asia di Hongkong pada 1986 atau pada saat itu umurnya masih 14 tahun.

Saat memasuki umur 18, Hari mendapat panggilan dari Pelatnas PBSI tepatnya pada 1990. Di awal tahun mengikuti Pelatnas, Hari mengaku penampilannya sempat jeblok karena harus beradaptasi.

Namun memasuki 1992 penampilannya meningkat dengan menjuarai beberapa event besar seperti Taiwan Open hingga All England. Sampai memasuki puncaknya pada 1994 yakni ketika Hari menjadi juara di Thomas Cup.

Juara di Thomas Cup untuk pertama kali menjadi momen paling membanggakan Hari sepanjang karirnya. Pasalnya saat itu nomor tunggal putra Indonesia tidak diperhitungkan lantaran terakhir kali juara pada 1984 yang notabene milik kakaknya.

“Thomas Cup terakhir kali dimenangkan sama kakak tahun 84 terakhir kali, setelah itu 10 tahun ga menang. Waktu itu tahun 94 saya ikut pertama kali Thomas cup dan menang. Itu paling berkesan,” katanya.

“Di sisi lain, bisa bawa Indonesia juara Thomas Cup 4 kali (1994, 1996, 1998, 2000) sama All-England, karena dulu kan kalo udah juara all England udah rasanya waduh lain gitu. Orang Indonesia juga kan ga banyak juga di All England bisa jadi andalan di nomor tunggal,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, sepanjang karir Hari mendapatkan julukan pemilik “Smash 100 watt”. Sebutan ini sebenarnya diawali dengan candaannya bersama rekannya Ardy B. Wiranata saat sedang sarapan.

Saat itu, mereka sama-sama mengikuti ajang yang sama. Namun sayang Ardy mengalami kekalahan dari pebulu tangkis Malaysia Rashid Sidek. Hari yang selanjutnya juga akan menghadapi Rashid mengejek kekalahan Ardy tersebut.

“Awalnya waktu itu lagi sarapan sama Ardy, dia kan kalah sama rashid dari Malaysia. Waktu itu saya ngomong, ‘ya smash kamu 5 watt sih coba nanti lihat saya nih’ karena malam ini ketemu Rashid. Pas malam itu saya menang, biasanya Rashid kan susah dikalahin di Malaysia,” pungkasnya.

“Jadi ada yang denger wartawan kalo ga salah, makanya ditulisnya smash 100 watt waktu itu,” kata Hari.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More