Naturalisasi Pemain di Malaysia Berbeda dengan Timnas Indonesia: Bisa Langsung Tampil dan Cetak Gol
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 23:01 WIB
Brendan Gan memulai kariernya di Australia di klub Sutherland Sharks pada tahun 2000. Dia masuk akademi muda klub itu dan masuk ke tim senior di tahun 2008 ketika usianya 20 tahun. Di tahun 2008 juga dia pindah ke Sydney FC. Brendan keluar dari Sydney FC setelah Liga Champions Asia 2011 selesai.
Lalu, dia bergabung Bonnyrigg White Eagles di NSW Premier League. Setelah itu, Brendan bergabung di Sabah FA di tahun 2011-2012. Di tahun 2012, Brendan kembali ke klub Rockdale City Suns selama semusim. Kemudian, dia kembali ke Malaysia bergabung dengan Kelantan FC dengan kontrak 3 tahun.
Brendan dipanggil timnas Malaysia di tahun 2016 melawan Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia 2018. Brendan sudah memiliki 15 caps dan 1 gol di timnas Malaysia.
3. Matthew Davis
Mathhew Davis memiliki darah Malaysia dari ibunya. Namun, dia memliki paspor Australia ketika memulai kariernya. Davis mulai pindah ke Malaysia ketika dia berusia 20 tahun. Davis ingin mendapatkan pengalaman bermain di level timnas yang mungkin agak sulit didapatkan di Australia.
Davis bergabung dengan Pahang. Kemudian, dia bergabung dengan Johor Darul Ta’zim. Davis mendapatkan paspor Malaysia di tahun 2015. Hal ini membuatnya bisa bergabung dengan timnas Malaysia dan sudah sering menjadi langganan starter timnas, termasuk ketika melawan Indonesia di tahun 2019 di Stadion Gelora Bung Karno.
Dari proses naturalisasi pemain timnas Malaysia ini, maka sudah seharusnya Indonesia belajar. Ketika Malaysia melakukan naturalisasi, pemain itu dipastikan bisa langsung membela timnas Malaysia yang membuat kekuatan timnas Malaysia semakin kuat karena selain sudah legal membela Malaysia, kualitasnya juga sudah terjamin.
Contoh naturalisasi pemain sepak bola Indonesia seperti Marc Klok semoga bisa menjadi pelajaran bagi semua pecinta sepak bola Indonesia. Marc Klok dengan kualitas permainan yang di atas rata-rata masih belum bisa membela timnas Indonesia di kompetisi resmi FIFA karena belum memenuhi syarat administrasi FIFA untuk membela timnas yang seharusnya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh PSSI.
Lalu, dia bergabung Bonnyrigg White Eagles di NSW Premier League. Setelah itu, Brendan bergabung di Sabah FA di tahun 2011-2012. Di tahun 2012, Brendan kembali ke klub Rockdale City Suns selama semusim. Kemudian, dia kembali ke Malaysia bergabung dengan Kelantan FC dengan kontrak 3 tahun.
Brendan dipanggil timnas Malaysia di tahun 2016 melawan Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia 2018. Brendan sudah memiliki 15 caps dan 1 gol di timnas Malaysia.
3. Matthew Davis
Mathhew Davis memiliki darah Malaysia dari ibunya. Namun, dia memliki paspor Australia ketika memulai kariernya. Davis mulai pindah ke Malaysia ketika dia berusia 20 tahun. Davis ingin mendapatkan pengalaman bermain di level timnas yang mungkin agak sulit didapatkan di Australia.
Davis bergabung dengan Pahang. Kemudian, dia bergabung dengan Johor Darul Ta’zim. Davis mendapatkan paspor Malaysia di tahun 2015. Hal ini membuatnya bisa bergabung dengan timnas Malaysia dan sudah sering menjadi langganan starter timnas, termasuk ketika melawan Indonesia di tahun 2019 di Stadion Gelora Bung Karno.
Dari proses naturalisasi pemain timnas Malaysia ini, maka sudah seharusnya Indonesia belajar. Ketika Malaysia melakukan naturalisasi, pemain itu dipastikan bisa langsung membela timnas Malaysia yang membuat kekuatan timnas Malaysia semakin kuat karena selain sudah legal membela Malaysia, kualitasnya juga sudah terjamin.
Contoh naturalisasi pemain sepak bola Indonesia seperti Marc Klok semoga bisa menjadi pelajaran bagi semua pecinta sepak bola Indonesia. Marc Klok dengan kualitas permainan yang di atas rata-rata masih belum bisa membela timnas Indonesia di kompetisi resmi FIFA karena belum memenuhi syarat administrasi FIFA untuk membela timnas yang seharusnya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh PSSI.
(sto)
tulis komentar anda