FIBA Asia 2021 Terancam Batal, Perbasi Tunggu Titah Kemenpora
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 20:04 WIB
JAKARTA - Indonesia mendapat teguran dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) lantaran tidak patuh menjalankan program pengujian efektif anti doping. Alhasil, Kejuaraan Bola Basket Asia atau FIBA Asia 2021 , yang direncanakan digelar di Jakarta pada Agustus tahun depan terancam batal.
Hal itu bisa terjadi jika teguran tersebut berujung menjadi hukuman untuk Indonesia. Indonesia pun terancam tidak bisa menggelar semua kompetisi dari berbagai cabang olahraga (cabor), mulai dari level nasional hingga internasional selama satu tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Nirmala Dewi, mengatakan belum bisa berkomentar banyak soal kabar mengejutkan tersebut. Sebab, dia baru menerima informasi itu dari sosial media saja dan belum mendapatkan surat resmi apapun dari pihak terkait.
BACA JUGA: Kena Teguran WADA, Menpora: Tak Perlu Khawatir Berlebihan
Akan tetapi, Nirmala mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal itu dilakukan salah satunya untuk segera mengetahui kejelasan soal penyelengaaraan FIBA Asia 2021.
“Pertama, kita itu baru mendengar berita tentang ini dari sosial media. Jadi kita juga belum bisa memberikan banyak tanggapan,” kata Nirmala dalam keterangan resmi yang dirilis Perbasi, Jumat (8/10/2021).
“Kedua, mengenai hal ini kita sebagai organisasi kita belum menerima surat resmi apapun. Tetapi tentu kita akan berkoordinasi dengan Kemenpora nantinya seperti apa dan kita juga akan meminta arahan dari Kemenpora juga,” imbuhnya.
BACA JUGA: Indonesia Tak Patuh Program Anti-doping, Bisa Bernasib Seperti Rusia di Olimpiade?
Sebagaimana diketahui, Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara dinyatakan tidak patuh menerapkan program tersebut pada Jumat (8/10/2021). Negara-negara tersebut belum mampu memenuhi sampel doping pada 2020 sesuai dengan Test Doping Plan (TDP) yang telah direncanakan sebelumnya. Padahal, itu merupakan salah satu syarat untuk menjadi tuan rumah kompetisi olahraga tingkat regional, benua, maupun dunia.
Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, telah memberikan tanggapan mengenai teguran itu. Dia mengatakan bahwa Indonesia akan segera memenuhi kelengkapan sampel TDP yang akan didapatkan lewat penyelenggaraan PON XX Papua. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir karena teguran tersebut tidak akan berlanjut menjadi hukuman bagi Indonesia.
Hal itu bisa terjadi jika teguran tersebut berujung menjadi hukuman untuk Indonesia. Indonesia pun terancam tidak bisa menggelar semua kompetisi dari berbagai cabang olahraga (cabor), mulai dari level nasional hingga internasional selama satu tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Nirmala Dewi, mengatakan belum bisa berkomentar banyak soal kabar mengejutkan tersebut. Sebab, dia baru menerima informasi itu dari sosial media saja dan belum mendapatkan surat resmi apapun dari pihak terkait.
BACA JUGA: Kena Teguran WADA, Menpora: Tak Perlu Khawatir Berlebihan
Akan tetapi, Nirmala mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal itu dilakukan salah satunya untuk segera mengetahui kejelasan soal penyelengaaraan FIBA Asia 2021.
“Pertama, kita itu baru mendengar berita tentang ini dari sosial media. Jadi kita juga belum bisa memberikan banyak tanggapan,” kata Nirmala dalam keterangan resmi yang dirilis Perbasi, Jumat (8/10/2021).
“Kedua, mengenai hal ini kita sebagai organisasi kita belum menerima surat resmi apapun. Tetapi tentu kita akan berkoordinasi dengan Kemenpora nantinya seperti apa dan kita juga akan meminta arahan dari Kemenpora juga,” imbuhnya.
BACA JUGA: Indonesia Tak Patuh Program Anti-doping, Bisa Bernasib Seperti Rusia di Olimpiade?
Sebagaimana diketahui, Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara dinyatakan tidak patuh menerapkan program tersebut pada Jumat (8/10/2021). Negara-negara tersebut belum mampu memenuhi sampel doping pada 2020 sesuai dengan Test Doping Plan (TDP) yang telah direncanakan sebelumnya. Padahal, itu merupakan salah satu syarat untuk menjadi tuan rumah kompetisi olahraga tingkat regional, benua, maupun dunia.
Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, telah memberikan tanggapan mengenai teguran itu. Dia mengatakan bahwa Indonesia akan segera memenuhi kelengkapan sampel TDP yang akan didapatkan lewat penyelenggaraan PON XX Papua. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir karena teguran tersebut tidak akan berlanjut menjadi hukuman bagi Indonesia.
(yov)
Lihat Juga :
tulis komentar anda