Makna Tersembunyi Pesan Emosional Deontay Wilder kepada Tyson Fury
Selasa, 19 Oktober 2021 - 07:49 WIB
Makna tersembunyi di balik pesan emosional Deontay Wilder kepada Tyson Fury setelah pertarungan trilogi epik mereka di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat. Setelah melecehkan Fury, Deontay Wilder berubah menjadi bijkasana dengan memberi selamat kepada Gypsy King.
Fury menyebut petinju Amerika itu sebagai idiot dan pecundang hebat ketika dia dilecehkan oleh saingan besarnya setelah kemenangan KO ronde 11 pada 9 Oktober lalu. Tapi Bronze Bomber akhirnya memecah keheningannya dengan pesan berkelas di Instagram pada hari Kamis, berterima kasih kepada Tuhan, timnya, penggemar, dan Fury untuk 'kenangan yang akan bertahan selamanya.
Banyak orang di dunia tinju tercengang dengan perubahan Wilder - mengingat permusuhan antara kedua pria raksasa Kelas Berat itu. Tetapi ada alasan psikologis di baliknya - yang secara eksklusif dapat diungkapkan oleh SunSport. "Emosi meningkat baik selama dan setelah pertengkaran. Hormon stres adrenalin dan kortisol berada di puncaknya, untuk memberikan semua yang Anda miliki. Kedua petinju akan merasakan ini,''ungkap Psikolog perilaku Jo Hemmings.
"Tetapi sementara Fury akan merasakan kegembiraan saat menang, Wilder akan merasakan kekecewaan besar pada dirinya sendiri karena kalah (dan juga kesakitan fisik). Dia tidak akan berpikir untuk menunjukkan kebaikan kepada lawannya yang menang,''bebernya.
Hemmings menjabarkan jika kemarahan, stres, perasaan gagal Wilder bisa berubah dengan cepat. Wilder yang berapi-api bisa melunak dengan memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada Fury yang menyuguhkan trilogi terhebat sepanjang masa.
''Namun begitu kemarahan, stres, dan perasaan gagal telah mereda, muncullah rasa refleksi – sebagian karena emosi yang meningkat akan turun dan juga karena Wilder menyadari bahwa itu akan membantunya dengan baik, bergerak maju untuk menghormati Fury. Dengan menyalurkan kata-katanya melalui keyakinannya, Wilder menerima nasibnya dan memberi selamat kepada Tyson dengan cara yang paling tepat dan bermartabat yang dia bisa,"
paparnya.
Fury menyebut petinju Amerika itu sebagai idiot dan pecundang hebat ketika dia dilecehkan oleh saingan besarnya setelah kemenangan KO ronde 11 pada 9 Oktober lalu. Tapi Bronze Bomber akhirnya memecah keheningannya dengan pesan berkelas di Instagram pada hari Kamis, berterima kasih kepada Tuhan, timnya, penggemar, dan Fury untuk 'kenangan yang akan bertahan selamanya.
Banyak orang di dunia tinju tercengang dengan perubahan Wilder - mengingat permusuhan antara kedua pria raksasa Kelas Berat itu. Tetapi ada alasan psikologis di baliknya - yang secara eksklusif dapat diungkapkan oleh SunSport. "Emosi meningkat baik selama dan setelah pertengkaran. Hormon stres adrenalin dan kortisol berada di puncaknya, untuk memberikan semua yang Anda miliki. Kedua petinju akan merasakan ini,''ungkap Psikolog perilaku Jo Hemmings.
"Tetapi sementara Fury akan merasakan kegembiraan saat menang, Wilder akan merasakan kekecewaan besar pada dirinya sendiri karena kalah (dan juga kesakitan fisik). Dia tidak akan berpikir untuk menunjukkan kebaikan kepada lawannya yang menang,''bebernya.
Hemmings menjabarkan jika kemarahan, stres, perasaan gagal Wilder bisa berubah dengan cepat. Wilder yang berapi-api bisa melunak dengan memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada Fury yang menyuguhkan trilogi terhebat sepanjang masa.
''Namun begitu kemarahan, stres, dan perasaan gagal telah mereda, muncullah rasa refleksi – sebagian karena emosi yang meningkat akan turun dan juga karena Wilder menyadari bahwa itu akan membantunya dengan baik, bergerak maju untuk menghormati Fury. Dengan menyalurkan kata-katanya melalui keyakinannya, Wilder menerima nasibnya dan memberi selamat kepada Tyson dengan cara yang paling tepat dan bermartabat yang dia bisa,"
paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda