MU Digunduli Liverpool, Solskjaer Keukeuh Ingin Bertahan
Senin, 25 Oktober 2021 - 05:05 WIB
MANCHESTER - Ole Gunnar Solskjaer bersikeras ingin bertahan di Manchester United , meskipun banyak desakan yang memintanya untuk menanggalkan jabatannya sebagai pelatih Setan Merah. Pernyataan itu disampaikannya dalam konferensi pers pasca pertandingan melawan Liverpool di Old Trafford, Senin (25/10/2021) dini hari WIB.
Dalam konferensi pers tersebut Solskjaer tak lagi mengumbar senyuman kepada awak media. Yang diperlihatkan hanyalah kesedihan dan rasa frustrasi usai MU dibantai Liverpool dengan skor 0-5 pada lanjutan Liga Inggris musim ini.
BACA JUGA: Cetak Hat-trick, Mohamed Salah Samai Rekor Ronaldo di Old Trafford hingga Tumbangkan Catatan Drogba
Solskjaer mengakui bahwa ini merupakan yang paling buruk sepanjang karirnya membesut Man United. Ia berkata ini adalah titik terendahnya. "Kami berada di titik terendah, kami tidak bisa merasa lebih buruk dari ini. Ini adalah hari tergelap saya memimpin para pemain ini. Tidak cukup baik secara individu atau sebagai tim,” kata Solskjaer dikutip dari Sky Sports.
Kekecewaan ini tak hanya dirasakan Solskjaer . Penggemar MU pun tampak gelisah melihat tim kesayangannya menelan kekalahan memalukan melawan musuh bebuyutannya.
BACA JUGA: Liverpool si Jago Tandang, Begini Statistik 33 Gol dalam 8 Pertandingan
Hal inilah yang menimbulkan tanda tanya besar, apakah Solskjaer masih dipertahankan MU sebagai pelatih? Pasalnya, ada beberapa rapor merah yang tercipta selama ditangani pelatih berusia 48 tahun tersebut.
Ya, selama ditangani Solskjaer MU berhasil memecahkan rekor tanpa clean sheet di Old Trafford. Rekor ini sebelumnya tidak pernah terpecahkan selama 142 tahun dalam sejarah klub.
Meski memunculkan rapor merah, Solskjaer mengklaim tidak akan mengibarkan bendera putih. Pelatih berpaspor Norwegia itu mengatakan tanggung jawabnya sebagai pelatih dengan skuad yang ada sekarang sudah terlalu jauh. Oleh sebab itu, bukan saat yang tepat untuk membuyarkan itu semua.
“Tidak (meninggalkan Man United) Aku sudah terlalu jauh. Kami telah datang terlalu jauh sebagai sebuah tim. Kita masih terlalu awal untuk menyerah sekarang," pungkas Solskjaer.
Dalam konferensi pers tersebut Solskjaer tak lagi mengumbar senyuman kepada awak media. Yang diperlihatkan hanyalah kesedihan dan rasa frustrasi usai MU dibantai Liverpool dengan skor 0-5 pada lanjutan Liga Inggris musim ini.
BACA JUGA: Cetak Hat-trick, Mohamed Salah Samai Rekor Ronaldo di Old Trafford hingga Tumbangkan Catatan Drogba
Solskjaer mengakui bahwa ini merupakan yang paling buruk sepanjang karirnya membesut Man United. Ia berkata ini adalah titik terendahnya. "Kami berada di titik terendah, kami tidak bisa merasa lebih buruk dari ini. Ini adalah hari tergelap saya memimpin para pemain ini. Tidak cukup baik secara individu atau sebagai tim,” kata Solskjaer dikutip dari Sky Sports.
Kekecewaan ini tak hanya dirasakan Solskjaer . Penggemar MU pun tampak gelisah melihat tim kesayangannya menelan kekalahan memalukan melawan musuh bebuyutannya.
BACA JUGA: Liverpool si Jago Tandang, Begini Statistik 33 Gol dalam 8 Pertandingan
Hal inilah yang menimbulkan tanda tanya besar, apakah Solskjaer masih dipertahankan MU sebagai pelatih? Pasalnya, ada beberapa rapor merah yang tercipta selama ditangani pelatih berusia 48 tahun tersebut.
Ya, selama ditangani Solskjaer MU berhasil memecahkan rekor tanpa clean sheet di Old Trafford. Rekor ini sebelumnya tidak pernah terpecahkan selama 142 tahun dalam sejarah klub.
Meski memunculkan rapor merah, Solskjaer mengklaim tidak akan mengibarkan bendera putih. Pelatih berpaspor Norwegia itu mengatakan tanggung jawabnya sebagai pelatih dengan skuad yang ada sekarang sudah terlalu jauh. Oleh sebab itu, bukan saat yang tepat untuk membuyarkan itu semua.
“Tidak (meninggalkan Man United) Aku sudah terlalu jauh. Kami telah datang terlalu jauh sebagai sebuah tim. Kita masih terlalu awal untuk menyerah sekarang," pungkas Solskjaer.
(yov)
tulis komentar anda