Pebulu Tangkis Muda PB Djarum Kandaskan Mantan Pelatnas PBSI

Sabtu, 06 November 2021 - 00:45 WIB
"Gim pertama saya memang ngotot, mau menang gim itu. Kalau gim kedua, benar, saya sempat kelelahan. Makanya, ketika ketinggalan angka terlalu jauh, saya nggak kejar mati-matian. Saya hanya berpikir simpan tenaga buat gim ketiga," Mutiara, menguraikan.

Pada partai semifinal Tunggal Dewasa Putri, Mutiara berjumpa dengan Kyla Legiana Agatha asal klub Mutiara Cardinal Bandung. Kyla mengalahkan Jesica Moeljati dari Shamrock Medan dua gim langsung 21-19 21-13 dalam tempo 47 menit. Sementara itu, di nomor Taruna Tunggal Putri U19, Mutiara juga melaju ke babak semifinal dan akan berhadapan dengan rekan satu klubnya, Ruzana.

Persaingan tak kalah ketat juga terjadi pada kategori Usia Dini U11. Tak kurang, sebanyak 202 pebulutangkis belia baik putra dan putri di kategori ini saling unjuk kemampuan di atas lapangan guna meraih titel juara, meski beberapa di antara mereka merasa letih lantaran harus bermain rangkap. Rasa rindu akan orangtua dan kampung halaman pun tersisih ketika sudah menginjakkan kaki di lapangan.

Salah satu atlet masa depan yang tampil pada hari ini adalah Anandirga Triadi dari Exist Badminton Club. Tinggi badannya baru sekitar 137 cm. Namun, daya jelajah Dirga --sapaan karibnya-- terbilang luar biasa. Berbagai pukulan dari Muhammad Waldan Habibi, lawannya asal klub Rada Binjai, mampu dikembalikan. Langkah-langkah kecil Dirga bukan soal untuk mengejar kok yang ditempatkan di berbagai sudut.

"Lawannya tinggi. Tapi, ya pokoknya lawan aja dulu," tutur Dirga. "Lawan lebih lemah di posisi backhand, lalu overhead-nya agak lambat jadi harus nyodok ke situ terus," jelas atlet muda asal Padang, Sumatera Barat, ini.

Rivalitas antar-atlet putri di usia belia juga kian meruncing pada perempat final YUZU Isotonic Akmil Open 2021. Jane Maira Faiza menjadi satu di antara para atlet belia yang merasakan kerasnya persaingan jelang partai puncak kejuaraan ini. Pebulutangkis PB Djarum itu kalah dua gim langsung 21-18, 21-15 dari Ayu Pratiwi asal PMS Solo. Semburat kecewa membias di wajah atlet dari Purwokerto ini seusai pertandingan.

Kekalahan tersebut menjadi yang kedua, setelah sebelumnya pada kategori Ganda Putri U15, Jane dan pasangannya Halifia Usni Pratiwi, kandas. Perjalanan karier muda Jane di bulutangkis tidak selalu ada di bawah terang bulan. Terjadi pasang surut, ada keberhasilan maupun kegagalan. "Saya mesti belajar lagi, biar besoknya lebih bagus," katanya.

Seperti halnya saat kali pertama mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis yang berujung pada kegagalan. Tak patah semangat, setahun kemudian yakni pada 2018, Jane kembali mengikuti Audisi Umum yang datang ke kota asalnya, hingga akhirnya mendapatkan beasiswa bulutangkis dan terpilih masuk skuad PB Djarum. "Latihan lagi, lebih giat. Masih banyak yang harus dibenarkan. Saya harus terus mencoba," tutur Jane.
(sto)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More