Indonesia vs Malaysia di Piala AFF: Hujan Gol hingga Dugaan Pengaturan Skor
Senin, 20 Desember 2021 - 05:29 WIB
2. Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2010
Laga Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2010 bisa dibilang mirip dengan laga Euro 2004 antara Portugal dan Yunani. Pada saat itu, pertandingan pembuka dan penutup turnamen adalah tim yang sama baik di Piala AFF 2010 dan Euro 2004.
Pertandingan pembuka Piala AFF 2010 mempertemukan Indonesia dan Malaysia yang berakhir 5-1. Indonesia mampu mengalahkan Malaysia dengan skor meyakinkan dan membuat Malaysia harus bekerja keras untuk lolos dari fase grup.
Ketika di final, Indonesia kembali bertemu dengan Malaysia. Secara mengejutkan Indonesia kalah 0-3 dari tuan rumah Malaysia di leg 1 di Stadion Bukit Jalil. Safee Salii menjadi aktor utama di balik kekalahan Indonesia saat itu. Indonesia hanya mampu membalas kekalahan itu dengan kemenangan 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno. Indonesia kalah agregat 2-4 yang membuat Malaysia juara Piala AFF 2010.
Beberapa tahun kemudian, muncullah isu yang tidak mengenakkan. Isu tersebut menyebut ada dugaan pengaturan skor di Piala AFF 2010. Hal itu dipicu oleh pihak kepolisian yang menangkap pelaku judi dan pengaturan skor di Indonesia.
Isu pengaturan skor yang menyebut Piala AFF 2010 sudah diatur membuat publik kembali mengingat final leg 1 di Malaysia. Publik pun ramai membahas kesalahan yang dilakukan Maman Abdurrahman yang berujung gol pertama Malaysia.
Maman sendiri sudah membantah bahwa ada pengaturan skor di pertandingan tersebut.Bantahan yang sama juga datang dari Hamka Hamzah. Hamka juga menerangkan bahwa gol Malaysia itu adalah murni kesalahan dia dan Maman dalam menjaga pertahanan Indonesia.
3. Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2020
Indonesia vs Malaysia kembali terjadi di Piala AFF 2020. Kemenangan 4-1 membuat Indonesia lolos sebagai juara grup dan Malaysia harus tersingkir dari Piala AFF 2020.Pertandingan berjalan seru karena Indonesia harus tertinggal dulu. Indonesia baru bisa membalikkan keadaan di pengujung babak pertama melalui 2 gol Irfan Jaya. Dua gol berikutnya dilesakkan oleh Pratama Arhan dan Elkan Baggott.
Laga Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2010 bisa dibilang mirip dengan laga Euro 2004 antara Portugal dan Yunani. Pada saat itu, pertandingan pembuka dan penutup turnamen adalah tim yang sama baik di Piala AFF 2010 dan Euro 2004.
Pertandingan pembuka Piala AFF 2010 mempertemukan Indonesia dan Malaysia yang berakhir 5-1. Indonesia mampu mengalahkan Malaysia dengan skor meyakinkan dan membuat Malaysia harus bekerja keras untuk lolos dari fase grup.
Ketika di final, Indonesia kembali bertemu dengan Malaysia. Secara mengejutkan Indonesia kalah 0-3 dari tuan rumah Malaysia di leg 1 di Stadion Bukit Jalil. Safee Salii menjadi aktor utama di balik kekalahan Indonesia saat itu. Indonesia hanya mampu membalas kekalahan itu dengan kemenangan 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno. Indonesia kalah agregat 2-4 yang membuat Malaysia juara Piala AFF 2010.
Beberapa tahun kemudian, muncullah isu yang tidak mengenakkan. Isu tersebut menyebut ada dugaan pengaturan skor di Piala AFF 2010. Hal itu dipicu oleh pihak kepolisian yang menangkap pelaku judi dan pengaturan skor di Indonesia.
Isu pengaturan skor yang menyebut Piala AFF 2010 sudah diatur membuat publik kembali mengingat final leg 1 di Malaysia. Publik pun ramai membahas kesalahan yang dilakukan Maman Abdurrahman yang berujung gol pertama Malaysia.
Maman sendiri sudah membantah bahwa ada pengaturan skor di pertandingan tersebut.Bantahan yang sama juga datang dari Hamka Hamzah. Hamka juga menerangkan bahwa gol Malaysia itu adalah murni kesalahan dia dan Maman dalam menjaga pertahanan Indonesia.
3. Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2020
Indonesia vs Malaysia kembali terjadi di Piala AFF 2020. Kemenangan 4-1 membuat Indonesia lolos sebagai juara grup dan Malaysia harus tersingkir dari Piala AFF 2020.Pertandingan berjalan seru karena Indonesia harus tertinggal dulu. Indonesia baru bisa membalikkan keadaan di pengujung babak pertama melalui 2 gol Irfan Jaya. Dua gol berikutnya dilesakkan oleh Pratama Arhan dan Elkan Baggott.
tulis komentar anda