Indonesia Tertinggal 0-4 dari Thailand di Final Piala AFF 2020, Ini karena Liga 1 Telat Digelar?
Jum'at, 31 Desember 2021 - 20:04 WIB
BOGOR - Indonesia terancam gagal menjuarai Piala AFF 2020 karena kalah 0-4 dari Thailand pada leg pertama. Situasi ini disinyalir terjadi karena berbagai sebab, mulai dari perbedaan pengalaman hingga telatnya masa persiapan.
Indonesia sejatinya mencatat hasil cukup bagus di Piala AFF 2020. Skuad Garuda tidak terkalahkan selama penyisihan Grup B dan bisa menyingkirkan Singapura selaku tuan rumah di semifinal.
Armada Shin Tae-yong bahkan menjadi tim paling subur dengan mengemas 18 gol dari enam laga. Tapi, semua itu seakan tidak berarti ketika jumpa Thailand pada leg pertama babak final di National Stadium, Rabu (29/12/2021).
Indonesia menjadi bulan tim Gajah Perang dan dibantai empat gol tanpa balas. Ini membuat Evan Dimas dkk dalam situasi terjepit karena harus menang dengan selisih lima gol pada leg kedua, Sabtu (1/1/2022).
Sejumlah analisa bermunculan mengapa Indonesia seperti mengalami anti-klimak. Diantaranya karena kurang matangnya masa persiapan yang disebabkan terlambatnya Liga 1 digelar.
Liga 1 2021/2022 baru bergulir pada akhir Agustus atau sekitar empat bulan sebelum Piala AFF 2020 bergulir. Ini dipercaya mempengaruhi dan menghambat persiapan para pemain.
Ini dibenarkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan. Dia menilai Indonesia paling lambat menggelar liga, kalah dari Vietnam dan Thailand yang tetap menjalankan kompetisi meski di masa pandemi.
Iriawan mengatakan dengan Liga 1 baru berjalan empat bulan menyebabkan pemain harus cepat mengembalikan performa. Terlebih dengan program dari PSSI untuk persiapan Piala AFF dengan melakukan training camp ke Turki.
"Sementara hanya empat bulan mereka (timnas Indonesia) mengembalikan performa, fisik, strategi dan mental. Kemudian memasukan program latihan dan baru dua pekan harus ke Turki," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Indonesia sejatinya mencatat hasil cukup bagus di Piala AFF 2020. Skuad Garuda tidak terkalahkan selama penyisihan Grup B dan bisa menyingkirkan Singapura selaku tuan rumah di semifinal.
Armada Shin Tae-yong bahkan menjadi tim paling subur dengan mengemas 18 gol dari enam laga. Tapi, semua itu seakan tidak berarti ketika jumpa Thailand pada leg pertama babak final di National Stadium, Rabu (29/12/2021).
Indonesia menjadi bulan tim Gajah Perang dan dibantai empat gol tanpa balas. Ini membuat Evan Dimas dkk dalam situasi terjepit karena harus menang dengan selisih lima gol pada leg kedua, Sabtu (1/1/2022).
Sejumlah analisa bermunculan mengapa Indonesia seperti mengalami anti-klimak. Diantaranya karena kurang matangnya masa persiapan yang disebabkan terlambatnya Liga 1 digelar.
Liga 1 2021/2022 baru bergulir pada akhir Agustus atau sekitar empat bulan sebelum Piala AFF 2020 bergulir. Ini dipercaya mempengaruhi dan menghambat persiapan para pemain.
Ini dibenarkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan. Dia menilai Indonesia paling lambat menggelar liga, kalah dari Vietnam dan Thailand yang tetap menjalankan kompetisi meski di masa pandemi.
Iriawan mengatakan dengan Liga 1 baru berjalan empat bulan menyebabkan pemain harus cepat mengembalikan performa. Terlebih dengan program dari PSSI untuk persiapan Piala AFF dengan melakukan training camp ke Turki.
"Sementara hanya empat bulan mereka (timnas Indonesia) mengembalikan performa, fisik, strategi dan mental. Kemudian memasukan program latihan dan baru dua pekan harus ke Turki," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
(mirz)
tulis komentar anda