Kebangkitan Italia, Tenaga Medis Dapat Penghormatan di Laga Perdana
Jum'at, 12 Juni 2020 - 10:39 WIB
TURIN - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Italia dalam tiga bulan terakhir telah merenggut banyak nyawa dan membuat petugas medis berjuang keras. Sebagai bentuk apresiasi, penghormatan pun akan diberikan kepada dua pertandingan leg kedua semifinal Coppa Italia , dini hari nanti dan Minggu (14/6/2020).
Inisiatif tersebut dikonfirmasi oleh Liga Seri A yang disetujui Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza. Rencananya, sebelum kick-off akan ada seremoni mengheningkan cipta selama satu menit, kemudian para pemain dan ofisial akan memberi tepuk tangan kepada petugas kesehatan di lapangan.
“Tim dan ofisial pertandingan akan memuji tiga profesional kesehatan yang akan hadir di lapangan bersama para pemain. Secara simbolis mewakili semua perawat, dokter, petugas medis, peneliti, operator, dan lainnya yang bekerja tanpa lelah dalam perang melawan Covid-19. Dunia sepak bola ingin berterima kasih kepada mereka,” ungkap pernyataan Liga Seri A dilansir football-italia.net. (Baca: LaLiga Kembali Bergulir, Sevila Jungkalkan Real Betis)
Pertandingan leg kedua semifinal Coppa Italia menjadi awal bangkitnya sepak bola Italia setelah digempur oleh pandemi Covid-19. Bila berjalan sesuai rencana, dini hari nanti Juventus akan menjamu AC Milan di Allianz Stadium, disusul SSC Napoli versus Inter Milan, Minggu (14/6).
Namun, ada beberapa perubahan terkait peraturan pertandingan. Khusus musim ini, tidak ada perpanjangan waktu di dua pertandingan leg kedua Coppa Italia dan langsung ke babak adu penalti.
Karena itu, leg kedua semifinal dan final akan diselesaikan dalam waktu normal atau melalui adu penalti. Namun, aturan gol tandang masih berlaku jika empat ikatan terakhir berakhir imbang.
Pertandingan kontra Milan rupanya begitu dinantikan pelatih Juve, Maurizio Sarri. Meski berhasil mencetak gol tandang saat bermain 1-1 pada leg pertama semifinal Coppa Italia yang berlangsung di San Siro, 13 Februari lalu, Sarri tetap waspada. Dia menilai, Milan adalah tim kuat sehingga harus dilawan dengan kekuatan optimal juga.
Kewaspadaan Sarri didasari empat pertemuan terakhir di semua kompetisi di mana tiga kemenangan La Vecchia Signora diraih dengan skor tipis 1-0 (17/1/19), 2-1 (6/4/19), dan 1-0 (11/11/19).
“Semua pertandingan kami melawan Milan sulit musim ini. Mereka adalah tim yang mempersulit kami dan hasil leg pertama tidak menjamin kami apa pun. Skorsing membuat saya berpikir bahwa mereka akan bermain dengan XI yang sama dan kompetitif seperti di leg pertama. Peluang kedua tim sama besarnya,” kata Sarri.
Inisiatif tersebut dikonfirmasi oleh Liga Seri A yang disetujui Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza. Rencananya, sebelum kick-off akan ada seremoni mengheningkan cipta selama satu menit, kemudian para pemain dan ofisial akan memberi tepuk tangan kepada petugas kesehatan di lapangan.
“Tim dan ofisial pertandingan akan memuji tiga profesional kesehatan yang akan hadir di lapangan bersama para pemain. Secara simbolis mewakili semua perawat, dokter, petugas medis, peneliti, operator, dan lainnya yang bekerja tanpa lelah dalam perang melawan Covid-19. Dunia sepak bola ingin berterima kasih kepada mereka,” ungkap pernyataan Liga Seri A dilansir football-italia.net. (Baca: LaLiga Kembali Bergulir, Sevila Jungkalkan Real Betis)
Pertandingan leg kedua semifinal Coppa Italia menjadi awal bangkitnya sepak bola Italia setelah digempur oleh pandemi Covid-19. Bila berjalan sesuai rencana, dini hari nanti Juventus akan menjamu AC Milan di Allianz Stadium, disusul SSC Napoli versus Inter Milan, Minggu (14/6).
Namun, ada beberapa perubahan terkait peraturan pertandingan. Khusus musim ini, tidak ada perpanjangan waktu di dua pertandingan leg kedua Coppa Italia dan langsung ke babak adu penalti.
Karena itu, leg kedua semifinal dan final akan diselesaikan dalam waktu normal atau melalui adu penalti. Namun, aturan gol tandang masih berlaku jika empat ikatan terakhir berakhir imbang.
Pertandingan kontra Milan rupanya begitu dinantikan pelatih Juve, Maurizio Sarri. Meski berhasil mencetak gol tandang saat bermain 1-1 pada leg pertama semifinal Coppa Italia yang berlangsung di San Siro, 13 Februari lalu, Sarri tetap waspada. Dia menilai, Milan adalah tim kuat sehingga harus dilawan dengan kekuatan optimal juga.
Kewaspadaan Sarri didasari empat pertemuan terakhir di semua kompetisi di mana tiga kemenangan La Vecchia Signora diraih dengan skor tipis 1-0 (17/1/19), 2-1 (6/4/19), dan 1-0 (11/11/19).
“Semua pertandingan kami melawan Milan sulit musim ini. Mereka adalah tim yang mempersulit kami dan hasil leg pertama tidak menjamin kami apa pun. Skorsing membuat saya berpikir bahwa mereka akan bermain dengan XI yang sama dan kompetitif seperti di leg pertama. Peluang kedua tim sama besarnya,” kata Sarri.
tulis komentar anda