Jaga Tradisi Emas Olimpiade Tontowi/Liliyana, Praveen: Ini Tantangan
Selasa, 16 Juni 2020 - 15:18 WIB
JAKARTA - Ganda campuran menjadi salah satu nomor andalan Indonesia untuk merebut medali emas bulu tangkis di Olimpiade Tokyo bersama dengan nomor ganda putra. Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang kini menduduki peringkat empat dunia menjadi harapan meraih emas.
Praveen/Melati menuturkan mereka siap untuk melanjutkan tradisi medali emas Indonesia di Olimpiade yang sebelumnya diraih senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Praveen mengirimkan sinyal siap untuk mengemban tantangan berat tersebut bersama Melati.
"Ada tradisi emas dari Tontowi/Liliyana di 2016, saya dan Mely (Melati) punya keinginan untuk teruskan tradisi emas itu. Kami nggak melihat ini sebagai beban tapi ini tantangan buat kami,"sebut Praveen.
Praveen/Melati juga menuturkan bahwa mereka tak sabar untuk kembali ke arena pertandingan. Namun mereka sadar bahwa wabah Covid-19 ini akan membawa banyak perubahan dari sisi penyelenggaraan turnamen. Baik Praveen maupun Melati sama-sama berharap turnamen dapat berlangsung namun kesehatan para peserta juga menjadi prioritas utama.
Berdasarkan jadwal turnamen terbaru yang dirilis BWF, turnamen akan dimulai beberapa bulan ke depan. Turnamen Hyderabad Open 2020 yang rencananya diadakan pada 11-16 Agustus 2020 terpaksa dibatalkan karena ketentuan yang diterapkan pemerintah India terkait wabah Covid-19. Sementara Lingshui China Masters 2020 hingga saat ini masih tercantum di kalender BWF dengan tanggal penyelenggaraan 25 - 30 Agustus 2020.
Badminton World Federation (BWF) melalui Sekretaris Jenderal Thomas Lund mengatakan bahwa BWF masih terus berupaya dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam penyelenggaraan turnamen. Keselamatan dan kesehatan atlet serta seluruh pihak yang terlibat merupakan hal utama yang menjadi pertimbangan BWF.
Praveen/Melati menuturkan mereka siap untuk melanjutkan tradisi medali emas Indonesia di Olimpiade yang sebelumnya diraih senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Praveen mengirimkan sinyal siap untuk mengemban tantangan berat tersebut bersama Melati.
"Ada tradisi emas dari Tontowi/Liliyana di 2016, saya dan Mely (Melati) punya keinginan untuk teruskan tradisi emas itu. Kami nggak melihat ini sebagai beban tapi ini tantangan buat kami,"sebut Praveen.
Praveen/Melati juga menuturkan bahwa mereka tak sabar untuk kembali ke arena pertandingan. Namun mereka sadar bahwa wabah Covid-19 ini akan membawa banyak perubahan dari sisi penyelenggaraan turnamen. Baik Praveen maupun Melati sama-sama berharap turnamen dapat berlangsung namun kesehatan para peserta juga menjadi prioritas utama.
Berdasarkan jadwal turnamen terbaru yang dirilis BWF, turnamen akan dimulai beberapa bulan ke depan. Turnamen Hyderabad Open 2020 yang rencananya diadakan pada 11-16 Agustus 2020 terpaksa dibatalkan karena ketentuan yang diterapkan pemerintah India terkait wabah Covid-19. Sementara Lingshui China Masters 2020 hingga saat ini masih tercantum di kalender BWF dengan tanggal penyelenggaraan 25 - 30 Agustus 2020.
Badminton World Federation (BWF) melalui Sekretaris Jenderal Thomas Lund mengatakan bahwa BWF masih terus berupaya dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam penyelenggaraan turnamen. Keselamatan dan kesehatan atlet serta seluruh pihak yang terlibat merupakan hal utama yang menjadi pertimbangan BWF.
(aww)
tulis komentar anda