Kekecewaan Atlet Senam Ritmik Sutjiati Narendra: Diminta Pulang oleh Presiden Malah Putus Asa di Indonesia
Rabu, 20 April 2022 - 18:02 WIB
Padahal Sutjiati sudah berlatih keras selepas PON Papua. Tapi, dua bulan jelang SEA Games 2021 digelar, dia diberi tahu tidak diberangkatkan meski pakai biaya pribadi sekalipun.
"Pelatih saya telah melakukan yang terbaik untuk membangun saya sebagai seorang atlet dan memberi saya persiapan yang diperlukan untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional. Namun, dalam proses inilah kami mulai mengalami kesulitan."
"Di Negara Indonesia tercinta ini, kita para atlet tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk bersaing di tingkat internasional dan kemudian tertahan untuk dikirim ke luar negeri karena dikatakan kami belum cukup berprestasi."
"Dikombinasikan dengan masalah pendanaan, kurangnya struktur organisasi yang efisien, dan minimnya perencanaan yang efektif. Oleh karena itu, kita memiliki banyak atlet di Indonesia yang telah menjadi korban sistem yang tidak maksimal ini."
"Yang saya bisa simpulkan dari pengalaman hidup dan berkompetisi di dua negara yang berbeda, Amerika Serikat dan Indonesia, adalah bahwa Indonesia membutuhkan rekonstruksi besar-besaran dalam sistem organisasi olahraganya."
Meski kecewa, Sutjiati tetap ingin membawa harum nama Indonesia. Dia ingin menjadi pesenam ritmik pertama yang mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade ke depan.
"Saya sedang mencari sponsor tanpa bantuan pihak manapun untuk bisa mendukung program yang sudah dirancang oleh pelatih saya. Saya tidak tahu bagaimana masa depan saya sebagai atlet Indonesia, tapi saya berjanji akan bekerja keras dan memberikan yang terbaik demi Merah Putih."
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengungkap sebanyak 31 cabang olahraga (Cabor) sudah didaftarkan untuk SEA Games tahun ini. Itu sudah tetap. "Kalau hasil review tidak bisa berangkat ya tidak bisa. Misalkan tim putri tidak lolos review, ya sudah tidak bisa," papar Zainudin, kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (19/4/2022).
"Pelatih saya telah melakukan yang terbaik untuk membangun saya sebagai seorang atlet dan memberi saya persiapan yang diperlukan untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional. Namun, dalam proses inilah kami mulai mengalami kesulitan."
"Di Negara Indonesia tercinta ini, kita para atlet tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk bersaing di tingkat internasional dan kemudian tertahan untuk dikirim ke luar negeri karena dikatakan kami belum cukup berprestasi."
"Dikombinasikan dengan masalah pendanaan, kurangnya struktur organisasi yang efisien, dan minimnya perencanaan yang efektif. Oleh karena itu, kita memiliki banyak atlet di Indonesia yang telah menjadi korban sistem yang tidak maksimal ini."
"Yang saya bisa simpulkan dari pengalaman hidup dan berkompetisi di dua negara yang berbeda, Amerika Serikat dan Indonesia, adalah bahwa Indonesia membutuhkan rekonstruksi besar-besaran dalam sistem organisasi olahraganya."
Meski kecewa, Sutjiati tetap ingin membawa harum nama Indonesia. Dia ingin menjadi pesenam ritmik pertama yang mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade ke depan.
"Saya sedang mencari sponsor tanpa bantuan pihak manapun untuk bisa mendukung program yang sudah dirancang oleh pelatih saya. Saya tidak tahu bagaimana masa depan saya sebagai atlet Indonesia, tapi saya berjanji akan bekerja keras dan memberikan yang terbaik demi Merah Putih."
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengungkap sebanyak 31 cabang olahraga (Cabor) sudah didaftarkan untuk SEA Games tahun ini. Itu sudah tetap. "Kalau hasil review tidak bisa berangkat ya tidak bisa. Misalkan tim putri tidak lolos review, ya sudah tidak bisa," papar Zainudin, kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (19/4/2022).
(sha)
Lihat Juga :
tulis komentar anda