Modifikasi Motor, Tim Balap Aprilia Gandeng Ahli Aerodinamika Formula 1
Senin, 15 Agustus 2022 - 13:02 WIB
NOALE - Direktur Balap Aprilia , Massimo Rivola, merekrut beberapa ahli aerodinamika dari Formula 1 untuk membantu mengembangkan RS-GP. Meski begitu, Rivola menyebut bahwa timnya juga belajar dari KTM untuk memahami paket aerodinamika yang dibutuhkan motornya.
Begitu datang ke MotoGP bersama Aprilia pada 2019 lalu, Rivola melihat banyak tim yang belum fokus untuk mengembangkan paket aerodinamika pada motor mereka. Padahal menurutnya, hal itu sangat penting untuk membantu menambah kecepatan kuda besi mereka.
Untuk mengembangkan itu, Rivola mendatangkan beberapa ahli aerodinamika dari Formula 1. Pengalamannya bersama Ferrari dan Scuderia Toro Rosso memudahkannya dalam menemukan para insinyur terbaik dari ajang balapan jet darat terelite di dunia itu.
Kendati demikian, pria asal Italia itu mengungkapkan para ahli tersebut membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kebutuhan kuda besi MotoGP. Sebab, tak mudah untuk menemukan settingan yang tepat untuk motor karena mereka sebelumnya hanya berpengalaman menangani mobil saja.
Akan tetapi, setelah melihat apa yang dilakukan KTM pada aerodinamika mereka, akhirnya perlahan-lahan Aprilia menemukan settingan yang tepat untuk RS-GP. Salah satunya adalah dengan menggunakan terowongan angin yang sama dengan pabrikan asal Austria itu, yakni bekas terowongan angin F1 Toyota yang ada di Cologne.
"Butuh waktu untuk para spesialis aerodinamika F1 beradaptasi dengan kebutuhan MotoGP. Ketika saya melihat KTM, mereka langsung mengerti beberapa hal yang kami anggap hanya KTM yang tahu. Mereka melakukan sesuatu, kami bingung karenanya dan kemudian kami mengerti mengapa,” kata Rivola dilansir dari Speedweek, Minggu (14/8/2022).
“Selalu menarik apa yang dilakukan pesaing Anda, karena pada akhirnya Anda belajar dari yang lain dan Anda bisa belajar sesuatu dari mana saja. Ini bukan proses yang panjang, dan pada saat yang sama juga bukan proses pembelajaran yang mudah,” imbuhnya.
Dan benar saja, tiga tahun berlalu, kini Aprilia mampu tampil kompetitif di MotoGP 2022. Mereka membantu Aleix Espargaro duduk di posisi dua klasemen setelah 12 dari 20 seri digelar dengan selisih 22 poin dari Fabio Quartararo, yang duduk di posisi puncak.
Kemudian, rekan setimnya, Maverick Vinales, perlahan-lahan mulai mengikuti jejaknya. Mantan pembalap Yamaha itu kini telah meraih dua podium berturut-turut dalam dua balapan terakhir di Belanda dan Inggris.
Begitu datang ke MotoGP bersama Aprilia pada 2019 lalu, Rivola melihat banyak tim yang belum fokus untuk mengembangkan paket aerodinamika pada motor mereka. Padahal menurutnya, hal itu sangat penting untuk membantu menambah kecepatan kuda besi mereka.
Untuk mengembangkan itu, Rivola mendatangkan beberapa ahli aerodinamika dari Formula 1. Pengalamannya bersama Ferrari dan Scuderia Toro Rosso memudahkannya dalam menemukan para insinyur terbaik dari ajang balapan jet darat terelite di dunia itu.
Kendati demikian, pria asal Italia itu mengungkapkan para ahli tersebut membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kebutuhan kuda besi MotoGP. Sebab, tak mudah untuk menemukan settingan yang tepat untuk motor karena mereka sebelumnya hanya berpengalaman menangani mobil saja.
Akan tetapi, setelah melihat apa yang dilakukan KTM pada aerodinamika mereka, akhirnya perlahan-lahan Aprilia menemukan settingan yang tepat untuk RS-GP. Salah satunya adalah dengan menggunakan terowongan angin yang sama dengan pabrikan asal Austria itu, yakni bekas terowongan angin F1 Toyota yang ada di Cologne.
"Butuh waktu untuk para spesialis aerodinamika F1 beradaptasi dengan kebutuhan MotoGP. Ketika saya melihat KTM, mereka langsung mengerti beberapa hal yang kami anggap hanya KTM yang tahu. Mereka melakukan sesuatu, kami bingung karenanya dan kemudian kami mengerti mengapa,” kata Rivola dilansir dari Speedweek, Minggu (14/8/2022).
“Selalu menarik apa yang dilakukan pesaing Anda, karena pada akhirnya Anda belajar dari yang lain dan Anda bisa belajar sesuatu dari mana saja. Ini bukan proses yang panjang, dan pada saat yang sama juga bukan proses pembelajaran yang mudah,” imbuhnya.
Dan benar saja, tiga tahun berlalu, kini Aprilia mampu tampil kompetitif di MotoGP 2022. Mereka membantu Aleix Espargaro duduk di posisi dua klasemen setelah 12 dari 20 seri digelar dengan selisih 22 poin dari Fabio Quartararo, yang duduk di posisi puncak.
Kemudian, rekan setimnya, Maverick Vinales, perlahan-lahan mulai mengikuti jejaknya. Mantan pembalap Yamaha itu kini telah meraih dua podium berturut-turut dalam dua balapan terakhir di Belanda dan Inggris.
(sto)
tulis komentar anda