5 Kesalahan Dugaan Penyebab Tragedi Kanjuruhan yang Memilukan

Senin, 03 Oktober 2022 - 19:42 WIB
Beberapa ada yang berhasil masuk ke stadion. Hal itu sangat mencederai nilai fair play dalam pertandingan olahraga.

Hal itu kemudian memancing beberapa suporter yang lain untuk ikutan melakukan hal yang sama. Tentu tidak semua suporter melakukan hal itu, namun di sanalah awal mula terjadinya kericuhan,

"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat Johan Al-Farizie mencoba memberi pengertian kepada oknum-oknum tersebut," kata Rezqi melalui Twitter pribadinya, Senin (3/10/2022).

"Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain. Setelah pemain masuk, suporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan," katanya.

2. PT Liga Indonesia Baru

PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) seolah tutup telinga dengan kritikan-kritikan banyak pihak terhadap jadwal pertandingan Liga 1. Mereka beberapa kali diminta untuk mengubah jadwal pertandingan agar tidak terlalu malam.

Pertandingan terlalu malam akan mempersulit proses evakuasi jika terhadi hal diinginkan. Laga Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung kontra Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebelum musim ini bergulir sudah menjadi bukti.

Namun PT LIB seolah tidak belajar dari kejadian pilu di GBLA tersebut. Laga dengan risiko tinggi tetap digelar pada malam hari.

3. PSSI

Tragedi Kanjuruhan sebetulnya hanyalah bom waktu karena PSSI tidak pernah mau belajar dari kesalahan. Permasalahan korban tewas di sepak bola Indonesia sudah terjadi sejak beberapa tahun silam.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More