Pembuktian Anthony Ginting Jadi Tunggal Putra Terbaik Indonesia
Anthony Sinisuka Ginting membuktikan dirinya pantas menjadi tunggal putra bulu tangkis terbaik Indonesia setelah menjuarai PBSI Home Tournament 2020. Unggulan pertama ini menjadi kampiun setelah mengalahkan Shesar Hiren Rhustavito dengan dua game langsung, 21-19, 21-15 di final.
Sepanjang PBSI Home Tournament di tunggal putra digelar, Anthony tak pernah kehilangan satu game pun. Menikmati setiap permainannya menjadi kunci bagi Anthony untuk tampil cemerlang.
"Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan turnamen ini dengan baik. Kuncinya, coba menikmati permainan meskipun ini home tournament, tapi saya anggap seperti turnamen resmi, apalagi sudah hampir empat bulan tidak ada turnamen. Dari pikiran, mental dan semuanya disiapin banget," ujar pemain asal klub SGS PLN Bandung ini.
Anthony sempat tertinggal di awal game pertama, namun pelan-pelan ia mulai menyusul dan balik mengungguli Shesar. Anthony pun bisa meredam serangan-serangan Shesar yang cukup tajam. "Waktu ketinggalan itu saya terburu-buru mau dapat poin, mau menyerang tapi pertahanan Shesar sudah siap," ungkap Anthony.
"Dari permainan depan netnya jangan sampai ketinggalan. Saya lebih mengontrol pergerakan dia dan maksimalkan perhitungan dari panjang lebar lapangan untuk akurasi pukulan saya. Jangan sampai Shesar netting dan pengembalian saya ke atas, dia kan pemain menyerang, jadi saya berusaha meredam semua kelebihan dia," beber Anthony.
Lihat Video: Maria Lumowa Diekstradisi ke Indonesia Simak Kronologi Lengkapnya
Meskipun tampil cemerlang di turnamen ini, Anthony tetap mengevaluasi performanya dan mempersiapkan diri lebih baik lagi jelang turnamen resmi. "Saya harus kurangi kesalahan sendiri, mental dan fokus yang paling utama. Dari pertandingan pertama sampai final ini, masih banyak bola-bola saya yang nggak seharusnya mati malah mati. Kalau fokus hilang sedikit bisa banyak poin yang hilang," ujar Anthony.
Sementara itu, Shesar mengatakan bahwa Anthony lebih taktis dan efisien dalam melakukan serangan. Hal ini membuatnya kesulitan. "Di game pertama saya sudah memimpin dan kehilangan fokus, saya kurang disiplin dan gampang memberi bola serangan buat Anthony. Di game kedua saya mau mempercepat permainan tapi saya kurang taktis dibanding Anthony," ucap Shesar.