Piala Dunia Antarklub 2022: Pelatih Flamengo Kecam Wasit usai Disingkirkan Al-Hilal di Semifinal
loading...
A
A
A
TANGIER - Pelatih Flamengo Vitor Pereira menyebut kekalahan timnya karena wasit. Juru taktik asal Portugal itu menyebut wasit Istvan Kovacs asal Rumania terlalu berpihak pada Al-Hilal pada laga semifinal Piala Dunia Antarklub 2022 , Rabu (8/2/2023) dini hari WIB.
Flamengo dikalahkan Al-Hilal 2-3 di Ibn Batouta Stadium, Tangier, Maroko. Al Hilal menang berkat dua penalti dari Salem Al Dawsari dan tendangan jarak dekat dari Luciano Vietto di babak kedua.
Flamengo bermain dengan 10 orang setelah gelandang Gerson dikeluarkan dari lapangan pada menit akhir babak pertama atau menit ke-45+8.
"Kami siap melawan Al-Hilal tetapi tidak siap untuk wasit yang tidak memenuhi standar kompetisi," kata Pereira pada konferensi pers di Tangier seperti dilansir Reuters.
"Ada kekurangan kriteria yang sangat besar. Itu wasit yang provokatif dan jika bukan karena mental para pemain kami, saya yakin kami akan mengakhiri pertandingan dengan lebih banyak kartu merah."
Pereira menilai wasit tidak mengambil sikap untuk menghentikan buang waktu yang dilakukan pemain Al-Hilal dan memiliki kriteria pemberian kartu kuning yang berbeda.
Flamengo mendapat empat kartu kuning di babak pertama dan tiga kartu di babak kedua sementara Al-Hilal hanya menerima tiga kartu kuning. "Dia permisif dengan satu upaya menghentikan pemain dengan lainnya," kata Pereira.
"Satu-satunya upaya gol Al-Hilal di babak pertama adalah penalti. Oleh karena itu, jika pertandingan berakhir 11 melawan 11, kami adalah tim yang lebih baik," tegas Pereira.
Flamengo dikalahkan Al-Hilal 2-3 di Ibn Batouta Stadium, Tangier, Maroko. Al Hilal menang berkat dua penalti dari Salem Al Dawsari dan tendangan jarak dekat dari Luciano Vietto di babak kedua.
Flamengo bermain dengan 10 orang setelah gelandang Gerson dikeluarkan dari lapangan pada menit akhir babak pertama atau menit ke-45+8.
"Kami siap melawan Al-Hilal tetapi tidak siap untuk wasit yang tidak memenuhi standar kompetisi," kata Pereira pada konferensi pers di Tangier seperti dilansir Reuters.
"Ada kekurangan kriteria yang sangat besar. Itu wasit yang provokatif dan jika bukan karena mental para pemain kami, saya yakin kami akan mengakhiri pertandingan dengan lebih banyak kartu merah."
Pereira menilai wasit tidak mengambil sikap untuk menghentikan buang waktu yang dilakukan pemain Al-Hilal dan memiliki kriteria pemberian kartu kuning yang berbeda.
Flamengo mendapat empat kartu kuning di babak pertama dan tiga kartu di babak kedua sementara Al-Hilal hanya menerima tiga kartu kuning. "Dia permisif dengan satu upaya menghentikan pemain dengan lainnya," kata Pereira.
"Satu-satunya upaya gol Al-Hilal di babak pertama adalah penalti. Oleh karena itu, jika pertandingan berakhir 11 melawan 11, kami adalah tim yang lebih baik," tegas Pereira.