Terancam Tanpa Gelar Pertama Kalinya dalam 13 Tahun, Barcelona Tekanan Mental
loading...
A
A
A
BARCELONA - Barcelona menyerah dalam perburuan gelar La Liga 2019/2020 dan menghadapi musim tanpa trofi untuk pertama kalinya dalam 13 tahun. Harapan terakhir Barcelona merebut trofi musim ini di Liga Champions 2019/2020.
Tak mudah pula bagi Blaugrana untuk mengangkat trofi elite kompetisi Eropa tersebut. Barcelona masih harus menjalani leg kedua babak 16 besar melawan Napoli pada 8 Agustus. Pada leg pertama laga berakhir imbang 1-1 di Stadio San Paolo, Naples. ( ).
Striker Barcelona Luis Suarez mengakui perburuan gelar La Liga Spanyol nyaris usai, dan ini menjadi pukulan mental bagi Blaugrana. Suarez berpikir Real Madrid tak akan membiarkan keunggulan mereka tergerus dan akan terus sekuat tenaga memenangkan laga.
Barcelona tertinggal empat poin dari Madrid yang memuncaki klasemen dengan 83 angka dalam sisa dua pertandingan. Barca menjamu Osasuna di Camp Nou, Kamis (16/7/2020) waktu lokal atau Jumat (17/7/2020) dini hari WIB. ( ).
Sedangkan Madrid menjamu Villarreal di Alfredo Di Stefano di hari dan waktu yang sama. Jika Pasukan Zinedine Zidane memenangkan pertandingan, mereka akan mengangkat trofi liga pertama mereka sejak 2017, apapun hasil yang dipetik Blaugrana melawan Osasuna.
Barcelona akan finis di urutan kedua dan kehilangan gelar yang dimenangkan kembali oleh Ernesto Valverde dan tidak pernah dilepaskan di bawah kepemimpinannya. Selama waktunya di klub, Valverde memenangkan liga dua kali dan memimpin klasemen La Liga 2019/2020, ketika klub memutuskan memecatnya setelah kalah di Copa del Rey dari Atletico Madrid. Barcelona kemudian menunjuk Quique Setien . ( ).
La Liga di ambang bukan lagi milik Barcelona dan musim mereka bergantung pada Liga Champions , di mana mereka memiliki tugas berat melawan Napoli sebelum ke babak delapan besar. Sekarang saatnya menatap Eropa, dan sebelum itu Barcelona wajib menang di dua laga terakhir liga melawan Osasuna dan Alaves demi harga diri.
Dalam wawancara dengan Sport.es, Suarez mengakui kemenangan Madrid 2-1 atas Granada pada Senin merupakan momen yang menentukan sukses Madrid musim ini.
"Jika harus jujur, La Liga hampir tidak mungkin (didapatkan)," ujar penyerang Uruguay itu seraya mengatakan Barca kehilangan kesempatan itu karena kesalahan sendiri.
“Jelas pertandingan melawan Sevilla adalah permainan yang membuat segalanya sulit. Kami punya pilihan untuk terus melangkah, hari itu menjadi penting, tetapi di Celta Vigo itulah kuncinya."
"Kami kehilangan peluang besar kami (diimbangi Vigo 2-2 pada 26 Juni). Jika kami mengalahkan Celta, kami akan lebih baik melawan Atletico. Pukulan itu di Vigo, gol terakhir dari Iago Aspas. Itu menyakitkan. Kini kami harus menyelesaikan (musim) dengan baik dan fokus ke Liga Champions.”
Suarez mengatakan Barcelona perlu mengambil tanggung jawab karena membiarkan tergelincir di liga. "Di liga Anda harus kritis terhadap diri sendiri, kami membiarkannya lolos," katanya kepada Mundo Deportivo.
"Kami sadar bahwa kami bergantung pada diri kami sendiri dan tidak menemukan alasan apa pun. Sekarang, untuk kebanggaan kami dan untuk prestise Barca, kami harus memenangkan dua pertandingan yang tersisa dan kemudian fokus sepenuhnya pada satu-satunya gelar yang bisa kami dapatkan, yaitu Liga Champions."
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
Tak mudah pula bagi Blaugrana untuk mengangkat trofi elite kompetisi Eropa tersebut. Barcelona masih harus menjalani leg kedua babak 16 besar melawan Napoli pada 8 Agustus. Pada leg pertama laga berakhir imbang 1-1 di Stadio San Paolo, Naples. ( ).
Striker Barcelona Luis Suarez mengakui perburuan gelar La Liga Spanyol nyaris usai, dan ini menjadi pukulan mental bagi Blaugrana. Suarez berpikir Real Madrid tak akan membiarkan keunggulan mereka tergerus dan akan terus sekuat tenaga memenangkan laga.
Barcelona tertinggal empat poin dari Madrid yang memuncaki klasemen dengan 83 angka dalam sisa dua pertandingan. Barca menjamu Osasuna di Camp Nou, Kamis (16/7/2020) waktu lokal atau Jumat (17/7/2020) dini hari WIB. ( ).
Sedangkan Madrid menjamu Villarreal di Alfredo Di Stefano di hari dan waktu yang sama. Jika Pasukan Zinedine Zidane memenangkan pertandingan, mereka akan mengangkat trofi liga pertama mereka sejak 2017, apapun hasil yang dipetik Blaugrana melawan Osasuna.
Barcelona akan finis di urutan kedua dan kehilangan gelar yang dimenangkan kembali oleh Ernesto Valverde dan tidak pernah dilepaskan di bawah kepemimpinannya. Selama waktunya di klub, Valverde memenangkan liga dua kali dan memimpin klasemen La Liga 2019/2020, ketika klub memutuskan memecatnya setelah kalah di Copa del Rey dari Atletico Madrid. Barcelona kemudian menunjuk Quique Setien . ( ).
La Liga di ambang bukan lagi milik Barcelona dan musim mereka bergantung pada Liga Champions , di mana mereka memiliki tugas berat melawan Napoli sebelum ke babak delapan besar. Sekarang saatnya menatap Eropa, dan sebelum itu Barcelona wajib menang di dua laga terakhir liga melawan Osasuna dan Alaves demi harga diri.
Dalam wawancara dengan Sport.es, Suarez mengakui kemenangan Madrid 2-1 atas Granada pada Senin merupakan momen yang menentukan sukses Madrid musim ini.
"Jika harus jujur, La Liga hampir tidak mungkin (didapatkan)," ujar penyerang Uruguay itu seraya mengatakan Barca kehilangan kesempatan itu karena kesalahan sendiri.
“Jelas pertandingan melawan Sevilla adalah permainan yang membuat segalanya sulit. Kami punya pilihan untuk terus melangkah, hari itu menjadi penting, tetapi di Celta Vigo itulah kuncinya."
"Kami kehilangan peluang besar kami (diimbangi Vigo 2-2 pada 26 Juni). Jika kami mengalahkan Celta, kami akan lebih baik melawan Atletico. Pukulan itu di Vigo, gol terakhir dari Iago Aspas. Itu menyakitkan. Kini kami harus menyelesaikan (musim) dengan baik dan fokus ke Liga Champions.”
Suarez mengatakan Barcelona perlu mengambil tanggung jawab karena membiarkan tergelincir di liga. "Di liga Anda harus kritis terhadap diri sendiri, kami membiarkannya lolos," katanya kepada Mundo Deportivo.
"Kami sadar bahwa kami bergantung pada diri kami sendiri dan tidak menemukan alasan apa pun. Sekarang, untuk kebanggaan kami dan untuk prestise Barca, kami harus memenangkan dua pertandingan yang tersisa dan kemudian fokus sepenuhnya pada satu-satunya gelar yang bisa kami dapatkan, yaitu Liga Champions."
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
(sha)