Heroik Raih Gelar Liga Setelah 30 tahun, Ternyata Liverpool Biasa Saja

Jum'at, 17 Juli 2020 - 11:05 WIB
loading...
Heroik Raih Gelar Liga Setelah 30 tahun, Ternyata Liverpool Biasa Saja
Pendukung Liverpool saat merayakan gelar liga. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Mengakhiri dahaga 30 tahun gelar Liga Primer tampaknya menjadi satu-satunya kisah heroik yang ditorehkan Liverpool pada musim ini. Selebihnya, tim berjuluk The Reds terlihat biasa saja lantaran membuang beberapa kesempatan mengukir catatan impresif lainnya.

Digadang-gadang mampu menyamai, atau bahkan melampaui rekor 100 poin milik Manchester City (Man City) di Liga Primer musim 2017/18, Liverpool justru gagal memenuhi ekspektasi tinggi tersebut seusai kalah 1-2 dari Arsenal, Kamis (16/7/2020).

Membuka keunggulan melalui Sadio Mane pada menit ke-20, Liverpool harus pulang tertunduk setelah Arsenal membalikkan situasi berkat gol-gol dari Alexandre Lacazette (32) dan Reiss Nelson (44). Dua gol tersebut tercipta berkat kesalahan fatal bek Virgil van Dijk dan penjaga gawang Alisson Becker.

Itu merupakan kekalahan pertama Liverpool di Liga Primer ketika membuka keunggulan sejak April 2017 silam, mengakhiri rentetan 83 pertandingan Liga Primer berturut-turut tanpa kalah setelah mencetak gol pembuka.

Menelan kekalahan pertamanya dari Arsenal di Liga Primer setelah menang lima kali dan imbang tiga kali di delapan pertemuan sebelumnya juga merusak rekor pribadi Pelatih Juergen Klopp. Sebagai alibi, Klopp menyebut, Liverpool bermain buruk sehingga pantas kalah. “Saya tidak senang dengan cara kami bermain. Saya kecewa dan marah terhadap beberapa hal. Kami terlalu santai, dan itu tidak bagus. Itulah yang menyebabkan kami kalah dari Arsenal,” tutur Klopp dilansir Dailymail. (Baca: Benzema dan Zidane, Sosok Penting di Balik Suksesnya Madrid)

Kekalahan di Emirates Stadium membuat Liverpool dipastikan tidak mampu mencapai 100 poin di akhir Liga Primer musim ini. 99 poin adalah jumlah maksimal yang bisa dikumpulkan The Reds jika menyapu bersih dua pertandingan sisa.

Selain gagal menyamai Man City, Liverpool juga tidak mampu menyamai Arsenal yang melakukan invisibles (tak terkalahkan dalam satu musim) di Liga Primer 2003/04. Ditambah lagi, Jordan Handerson dkk di 16 besar Liga Champions, 16 besar Piala FA dan perempat final Piala Liga membuyarkan ambisi mereka meraih double winner hingga treble winner di kompetisi domestik yang ditorehkan Man City musim lalu.

Klopp menyebutkan gagal mengumpulkan 100 poin dan gelar-gelar lainnya adalah fakta. Namun, dia menilai 93 poin yang didapatkan sejauh ini sudah luar biasa karena dilalui dengan kerja keras sepanjang musim. Pelatih Jerman tersebut juga bertanggung jawab penuh atas semua yang terjadi dan menatap ke depan.

“Saya tidak bisa mengatakan hal negatif atau sesuatu yang positif. Kami memang gagal mendapatkan 100 poin. Kami akan mendapatkan jumlah poin yang layak dan kita lihat apa yang akan terjadi. Bisa mengumpulkan 93 poin dengan dua pertandingan sisa, para pemain telah menjalani musim luar biasa, dan tidak ada yang bisa mengambilnya dari mereka,” sebut pelatih asal Jerman itu.

Komitmen bangkit juga dilontarkan Van Dijk. Menyadari kesalahan besar yang telah dilakukannya, bek asal Belanda tersebut menegaskan Liverpool bertekad menyapu bersih dua pertandingan sisa melawan Chelsea, Kamis (23/7/2020), dan Newcastle United, Minggu (26/7/2020). (Baca juga: Media China: Inggris Harus Mengalami Pembalasan yang Menyakitkan)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)