Finalis Piala FA, Wajah Baru di Stadion Wembley
loading...
A
A
A
LONDON - Sepak bola sulit diprediksi memang ada benarnya. Tidak diunggulkan, duo London, Chelsea dan Arsenal, justru melenggang mulus ke puncak Piala FA . Dua wajah baru di kursi pelatih akan menghiasi derby London pada final Piala FA di Wembley.
Mikel Arteta akan memimpin Arsenal dan Frank Lampard di kubu Chelsea. Dari sisi pengalaman, bisa jadi adalah atmosfer baru. Memang, Arteta sudah berada di final, tapi statusnya sebagai asisten pelatih sehingga final 1 Agustus mendatang adalah pertama kali dia sebagai pelatih kepala.
Lampard juga pertama kali merasakan final sebagai pelatih kepala. Mantan arsitek Derby County itu sukses membawa Chelsea ke partai puncak setelah mengandaskan Manchester United (MU) 3-1 pada semifinal di Wembley Stadium, Minggu (19/7).
Gol kemenangan The Blues disumbangkan Olivier Giroud (45+11), Mason Mount (46), dan bunuh diri Harry Maguire (74). Satu gol MU didapat—lagi-lagi dan lagi—melalui penalti Bruno Fernandes (85). Bagi Chelsea, ini merupakan kemenangan pertama mereka atas MU dalam delapan pertemuan terakhir di semua kompetisi.
Sebelumnya, Cesar Azpilicueta dkk menelan lima kekalahan dan dua imbang. Lebih hebat lagi, Chelsea menjadi tim pertama yang mengalahkan MU sejak Burnley di Liga Primer pada Januari lalu, mengakhiri renteten 19 pertandingan tak terkalahkan The Red Devils di semua kompetisi. (Baca: Lampard Girang Skuad Muda Chelsea Jinakkan Manchester United)
Kesuksesan Chelsea melaju ke final Piala FA ke-14 sepanjang sejarah membuat Lampard semringah. Mereka layak mendapatkan kemenangan ini karena tampil energik, berbahaya, agresif, dan mendominasi dari awal hingga akhir. Terutama di lini tengah, di mana The Blues mampu menaklukkan pengaruh Fernandes.
Lampard kini berpeluang mempersembahkan gelar pertamanya bagi Chelsea bila mampu menundukkan Arsenal di final, 1 Agustus mendatang. Selain itu, mereka juga berpeluang besar finis di posisi empat besar klasemen Liga Primer dan lolos ke Liga Champions musim depan.
Sebuah pencapaian luar biasa mengingat Lampard notabene pelatih minim berpengalaman dan hanya mengandalkan skuad yang ada karena sanksi larangan transfer. Karena itu, peluang bagus jelas tidak boleh dilewatkan. Tanpa mengecilkan kans di leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Bayern Muenchen, pelatih berusia 42 tahun tersebut menegaskan fokus utama timnya adalah menyelesaikan Liga Primer sebaik mungkin dan menjuarai Piala FA. (Baca juga: Mourinho Terciduk Datangi Rumah Selingkungan Setelah Bawa Spur Menang)
Terdekat, Chelsea akan menghadapi Liverpool, Kamis (23/7). “Tiga pertandingan memang tidak menjadi penentu kemajuan yang kami buat, tapi kami harus fokus pada tiga final yang kami miliki—dua pertandingan liga dan Arsenal di Piala FA. Kami ingin juara dan mengatasi ketertinggalan,” tandas Lampard, dilansir BBC.
Lampard juga mengindikasikan Chelsea akan semakin kuat musim depan dengan berbelanja di bursa transfer musim panas. Sejauh ini, klub yang dimiliki Roman Abramovic itu telah mendatangkan Hakim Ziyech (Ajax Amsterdam, 36 juta poundsterling) dan Timo Werner (RB Leipzig, 45 juta poundsterling).
Mikel Arteta akan memimpin Arsenal dan Frank Lampard di kubu Chelsea. Dari sisi pengalaman, bisa jadi adalah atmosfer baru. Memang, Arteta sudah berada di final, tapi statusnya sebagai asisten pelatih sehingga final 1 Agustus mendatang adalah pertama kali dia sebagai pelatih kepala.
Lampard juga pertama kali merasakan final sebagai pelatih kepala. Mantan arsitek Derby County itu sukses membawa Chelsea ke partai puncak setelah mengandaskan Manchester United (MU) 3-1 pada semifinal di Wembley Stadium, Minggu (19/7).
Gol kemenangan The Blues disumbangkan Olivier Giroud (45+11), Mason Mount (46), dan bunuh diri Harry Maguire (74). Satu gol MU didapat—lagi-lagi dan lagi—melalui penalti Bruno Fernandes (85). Bagi Chelsea, ini merupakan kemenangan pertama mereka atas MU dalam delapan pertemuan terakhir di semua kompetisi.
Sebelumnya, Cesar Azpilicueta dkk menelan lima kekalahan dan dua imbang. Lebih hebat lagi, Chelsea menjadi tim pertama yang mengalahkan MU sejak Burnley di Liga Primer pada Januari lalu, mengakhiri renteten 19 pertandingan tak terkalahkan The Red Devils di semua kompetisi. (Baca: Lampard Girang Skuad Muda Chelsea Jinakkan Manchester United)
Kesuksesan Chelsea melaju ke final Piala FA ke-14 sepanjang sejarah membuat Lampard semringah. Mereka layak mendapatkan kemenangan ini karena tampil energik, berbahaya, agresif, dan mendominasi dari awal hingga akhir. Terutama di lini tengah, di mana The Blues mampu menaklukkan pengaruh Fernandes.
Lampard kini berpeluang mempersembahkan gelar pertamanya bagi Chelsea bila mampu menundukkan Arsenal di final, 1 Agustus mendatang. Selain itu, mereka juga berpeluang besar finis di posisi empat besar klasemen Liga Primer dan lolos ke Liga Champions musim depan.
Sebuah pencapaian luar biasa mengingat Lampard notabene pelatih minim berpengalaman dan hanya mengandalkan skuad yang ada karena sanksi larangan transfer. Karena itu, peluang bagus jelas tidak boleh dilewatkan. Tanpa mengecilkan kans di leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Bayern Muenchen, pelatih berusia 42 tahun tersebut menegaskan fokus utama timnya adalah menyelesaikan Liga Primer sebaik mungkin dan menjuarai Piala FA. (Baca juga: Mourinho Terciduk Datangi Rumah Selingkungan Setelah Bawa Spur Menang)
Terdekat, Chelsea akan menghadapi Liverpool, Kamis (23/7). “Tiga pertandingan memang tidak menjadi penentu kemajuan yang kami buat, tapi kami harus fokus pada tiga final yang kami miliki—dua pertandingan liga dan Arsenal di Piala FA. Kami ingin juara dan mengatasi ketertinggalan,” tandas Lampard, dilansir BBC.
Lampard juga mengindikasikan Chelsea akan semakin kuat musim depan dengan berbelanja di bursa transfer musim panas. Sejauh ini, klub yang dimiliki Roman Abramovic itu telah mendatangkan Hakim Ziyech (Ajax Amsterdam, 36 juta poundsterling) dan Timo Werner (RB Leipzig, 45 juta poundsterling).