Scudetto Serie A, Teorinya Gelar Juve Tinggal Seremoni Saja

Kamis, 23 Juli 2020 - 12:37 WIB
loading...
Scudetto Serie A, Teorinya Gelar Juve Tinggal Seremoni Saja
Foto: dok/Reuters
A A A
UDINE - Empat poin tambahan dibutuhkan Juventus meraih scudetto kesembilan berturut-turut musim ini. Ambisi La Vecchia Signora mengunci gelar secepat mungkin diperkuat dengan rasa lapar tinggi yang dimiliki bintang andalannya, Cristiano Ronaldo (CR7) .

Pemain Portugal tersebut sedang on fire. Dua gol yang dicetak ke gawang SS Lazio, Rabu (22/7/2020), membuat CR7 menjadi pemain pertama yang mencetak setidaknya 50 gol di Seri A, Primera Liga, dan Liga Primer. Dia juga menjadi pemain tercepat di era tiga poin untuk menang mencapai 50 gol dari 61 pertandingan Seri A, sedangkan Andriy Shevchenko membutuhkan 68 pertandingan bersama AC Milan.

Selain itu, CR7 turut bersaing dengan bomber Lazio Ciro Immobile memperebutkan gelar top skor Seri A musim ini. Keduanya sama-sama mengoleksi 30 gol. Mereka mengikuti Gunnar Nordahl (Milan) dan Istvan Nyers (Inter Milan) yang mencetak lebih dari 30 gol di Seri A musim yang sama pada musim 1950/1951. (Baca: Turki Siapkan 17.000 Polsi Amankan Shalat Jumat di Hagia Sophia)

Meski senang mengukir rekor baru, CR7 menegaskan fokus utamanya adalah membantu tim meraih hasil bagus di setiap pertandingan. Dia mengatakan, Juve harus konsisten di level permainan terbaik guna mengamankan scudetto, baru kemudian memikirkan Liga Champions.

“Rekor selalu penting, tapi yang penting adalah tim meraih kemenangan. Kami adalah tim yang fenomenal. Kami menunjukkannya saat melawan Lazio. Kami selalu ingin meningkatkan dan meningkatkan standar. Ada empat pertandingan tersisa. Kami tidak boleh salah dan tahu Seri A itu sulit, tapi kami baik-baik saja,” ungkap CR7, dilansir football-italia.net.

Motivasi mantan bintang Sporting Lisbon, Manchester United (MU), dan Real Madrid tersebut semakin besar karena Juve hanya membutuhkan empat poin tambahan dari empat pertandingan tersisa, termasuk saat menghadapi Udinese, dini hari nanti.

Namun, dengan keunggulan delapan poin dan head to head atas Inter yang berada di urutan ketiga (72 poin), skenario lain bisa muncul. Jika Juve menang melawan Udinese dan Inter kalah dari Fiorentina, dini hari tadi, Leonardo Bonucci dkk memimpin klasemen sementara dengan 83 poin, jarak 11 poin yang secara matematis sulit dikejar. (Baca juga: Persaingan yang Menggemaskan dan Menyebalkan di Serie A)

Atalanta yang berada di urutan kedua (74 poin), juga memiliki rekor head-to-head lebih rendah. Itu karena Juve mengalahkan mereka 3-1 di Bergamo pada November dan bermain imbang 2-2 di Turin awal bulan ini. Keberadaan CR7 diharapkan mampu membantu Juve meraih kemenangan atas Udinese.

Pelatih Maurizio Sarri bahkan yakin pemain andalannya tersebut tidak akan berhenti mencetak gol dan berpeluang besar menyamai bahkan melampaui 35 gol milik Gonzalo Higuain yang menjadi rekor top skor Seri A di musim 2015/2016.

“Jika CR7 menempatkan pikirannya pada sesuatu, dia sangat sulit untuk berhenti. Kita akan melihat apakah kami harus mengistirahatkannya selama beberapa pertandingan berikutnya. Tapi, jika masih dalam kondisi terbaik, dia tidak membutuhkan istirahat," tutur Sarri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1151 seconds (0.1#10.140)