Jadi Promotor Kecil, Don King Punya Kekayaan Rp2,3 Triliun
loading...
A
A
A
Don King menjadi promotor tinju kecil di Amerika Serikat. Meski begitu, ia masih memiliki kekayaan sebesar USD 160 juta atau sekitar Rp2,3 Triliun.
Don King sempat mendominasi bisnis tinju pada era 70an sampai 90an. Pria berusia 91 tahun itu menjadi salah satu promotor terbesar dalam dunia tinju karena mempromotori Muhammad Ali hingga Mike Tyson.
Selain itu, Don King sempat mempromosikan pertarungan tinju seperti Sugar Ray Leonard, Felix Trinanda serta Leon Spinks. Meski sempat mendominasi, tetapi memasuki 2000an nasib Don King berubah drastis.
Permasalahan bisnis yang dilakukan Don King menjadi salah satu penyebab runtuhnya dominasi tersebut. Pasalnya, Don King menggunakan klausul kontrak yang mengharuskan seorang petinju yang ingin menantang petarungnya harus setuju dipromosikan olehnya di masa depan, jika berhasil mendapatkan kemenangan.
Strategi bisnis tersebut membuat Don King mendapatkan keuntungan karena siapapun yang mendapatkan kemenangan akan berada dibawah naungannya. Disisi lain, petarung yang menolak menandatangani klausul dari Don King akan kesulitan mendapatkan lawan terutama dalam perebutan gelar.
Selain permasalahan hukum dan strategis bisnis, perubahan industri dan munculnya promotor-promotor yang lebih besar menjadi penyebab dominasi Don King tergantikan. Kalah di bidang promosi menjadikan Don King kesulitan untuk mendapatkan kontrak dari petinju yang bisa menghasilkan banyak uang untuknya.
Kini, Don King menjadi promotor pertarungan kecil usai kalah bersaing. Kendati demikian, Don King masih menjadi salah satu promotor dengan penghasilan tinggi meski tak mendominasi seperti dahulu.
Menurut laporan CA Knowledge, Don King memiliki kekayaan sebesar USD 160 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Uang sebanyak itu didapatkannya dari gaji bulanan sebagai promotor serta pendapatan pertahannya.
Perbulannya Don King bisa mendapatkan gaji sebagai promotor USD 1 juta atau sekitar Rp 15.645.100. Kemudian, pertahun Don King bisa mengantongi uang sebesar USD 12 juta.
Meski sudah kalah bersaing dan disebut sebagai promotor kecil, tetapi setiap tahunya kekayaan Don King terus meningkat. Pada 2018, Don King memiliki kekayaan bersih sebesar USD 102 juta dan 2023 memiliki kekayaan senilai USD 160 juta.
Selain mendapatkan banyak uang dari hasil pertarungan tinju, Don King tak terlepas dari kontroversi. Pasalnya, Don King tak jujur saat membagi hasil keuntungan dengan petinjunya.
Mike Tyson menjadi salah satu petinju yang menghasilkan banyak uang untuk Don King. Namun The Baddest Man on Earth -julukan Mike Tyson- berselisih dan menggugat Don King senilai USD 100 juta.
Gugatan tersebut dilayangkan Mike Tyson karena Don King telah mencuri uangnya. Bukan hanya Mike Tyson, Muhammad Ali dan Larry Holmes juga pernah mengajukan tuntutan hukum kepada Don King.
Sementara kelicikan Don King pun membuat banyak petinju yang dipromotorinya melontarkan kata-kata buruk. Bahkan setiap petinju akan menjadi korban kelicikan Don King, tetapi hanya Tuhan yang tidak bisa ditipunya.
Don King sempat mendominasi bisnis tinju pada era 70an sampai 90an. Pria berusia 91 tahun itu menjadi salah satu promotor terbesar dalam dunia tinju karena mempromotori Muhammad Ali hingga Mike Tyson.
Selain itu, Don King sempat mempromosikan pertarungan tinju seperti Sugar Ray Leonard, Felix Trinanda serta Leon Spinks. Meski sempat mendominasi, tetapi memasuki 2000an nasib Don King berubah drastis.
Permasalahan bisnis yang dilakukan Don King menjadi salah satu penyebab runtuhnya dominasi tersebut. Pasalnya, Don King menggunakan klausul kontrak yang mengharuskan seorang petinju yang ingin menantang petarungnya harus setuju dipromosikan olehnya di masa depan, jika berhasil mendapatkan kemenangan.
Strategi bisnis tersebut membuat Don King mendapatkan keuntungan karena siapapun yang mendapatkan kemenangan akan berada dibawah naungannya. Disisi lain, petarung yang menolak menandatangani klausul dari Don King akan kesulitan mendapatkan lawan terutama dalam perebutan gelar.
Selain permasalahan hukum dan strategis bisnis, perubahan industri dan munculnya promotor-promotor yang lebih besar menjadi penyebab dominasi Don King tergantikan. Kalah di bidang promosi menjadikan Don King kesulitan untuk mendapatkan kontrak dari petinju yang bisa menghasilkan banyak uang untuknya.
Kini, Don King menjadi promotor pertarungan kecil usai kalah bersaing. Kendati demikian, Don King masih menjadi salah satu promotor dengan penghasilan tinggi meski tak mendominasi seperti dahulu.
Menurut laporan CA Knowledge, Don King memiliki kekayaan sebesar USD 160 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Uang sebanyak itu didapatkannya dari gaji bulanan sebagai promotor serta pendapatan pertahannya.
Perbulannya Don King bisa mendapatkan gaji sebagai promotor USD 1 juta atau sekitar Rp 15.645.100. Kemudian, pertahun Don King bisa mengantongi uang sebesar USD 12 juta.
Meski sudah kalah bersaing dan disebut sebagai promotor kecil, tetapi setiap tahunya kekayaan Don King terus meningkat. Pada 2018, Don King memiliki kekayaan bersih sebesar USD 102 juta dan 2023 memiliki kekayaan senilai USD 160 juta.
Selain mendapatkan banyak uang dari hasil pertarungan tinju, Don King tak terlepas dari kontroversi. Pasalnya, Don King tak jujur saat membagi hasil keuntungan dengan petinjunya.
Mike Tyson menjadi salah satu petinju yang menghasilkan banyak uang untuk Don King. Namun The Baddest Man on Earth -julukan Mike Tyson- berselisih dan menggugat Don King senilai USD 100 juta.
Gugatan tersebut dilayangkan Mike Tyson karena Don King telah mencuri uangnya. Bukan hanya Mike Tyson, Muhammad Ali dan Larry Holmes juga pernah mengajukan tuntutan hukum kepada Don King.
Sementara kelicikan Don King pun membuat banyak petinju yang dipromotorinya melontarkan kata-kata buruk. Bahkan setiap petinju akan menjadi korban kelicikan Don King, tetapi hanya Tuhan yang tidak bisa ditipunya.
(yov)