Timnas Basket Indonesia Targetkan 2 Kemenangan di Pra Kualifikasi Olimpiade 2024
loading...
A
A
A
Timnas Basket Indonesia menelan kekalahan dari Arab Saudi di pertandingan ketiga Pra Kualifikasi Olimpiade 2024 Paris. Manajer Timnas Basket Indonesia, Jeremy Imanuel Santoso, menargetkan kemenangan di dua laga sisa.
Timnas Basket Indonesia harus mengakui ketangguhan Arab Saudi dengan skor 72-86 di Al Fayhaa Stadium Damaskus, Syria, Senin (14/8/2023). Dalam pertandingan tersebut Marques Bolden tampil apik dengan membuat 21 poin, sembilan rebound dan dua assist.
Sementara Jeremy mengatakan kekalahan dari Arab Saudi sangat menyakitkan, karena menipiskan peluang Timnas Basket Indonesia tampil di Kualifikasi Olimpiade 2024 Paris. Kendati demikian, ia mengakui timnya menargetkan kemenangan di dua laga sisa.
"Kekalahan hari ini yang kita alami melawan KSA (Arab Saudi) menyakitkan karena semakin menipiskan kemungkinan kita bisa lolos kualifikasi Olimpiade. Tapi target kita tetap memenangkan pertandingan sisa, melawan Bahrain dan Syria. Kami harap bisa menutup Pra Kualifikasi Olimpiade dengan tren positif," kata Jeremy Imanuel Santoso dalam keterangan pers Perbasi, Selasa (15/8/2023).
Senada dengan Jeremy, asisten pelatih Timnas Basket Indonesia, Johannis Winar mengakui Yudha Saputra dkk memiliki peluang tipis untuk lolos ke Kualifikasi Olimpiade 2024. Namun Johannis Winar ingin Timnas Basket Indonesia tetap berjuang di dua laga berikutnya.
"Dengan dua kekalahan ini, target ke Olimpiade agak berat. Tapi kami tetap mau fight di dua pertandingan sisa karena ingin menang," ujarnya.
Sementara Jeremy menjelaskan Timnas Basket Indonesia mendapatkan pelajaran berharga. Menurutnya postur bukan menjadi kendala, tetapi persiapan matang membuat para pemain bisa tampil maksimal apalagi Timnas Basket Indonesia akan tampil di Asian Games pada 23 September-8 Oktober 2023.
"Saya tidak percaya itu. Saya lebih percaya dimana dengan persiapan baik dan maksimal pemain bisa keluarkan kemampuan 100 persen secara konsisten. Evaluasi kita untuk kompetisi berikutnya apalagi Asian Games sudah di depan mata, yaitu persiapan kita tidak bisa setengah-setengah. Kita harus bisa menutup semua kekurangan secara individu dengan kekompakan tim dan juga kesiapan anak-anak bermain di level tertinggi Asia," jelasnya.
Timnas Basket Indonesia harus mengakui ketangguhan Arab Saudi dengan skor 72-86 di Al Fayhaa Stadium Damaskus, Syria, Senin (14/8/2023). Dalam pertandingan tersebut Marques Bolden tampil apik dengan membuat 21 poin, sembilan rebound dan dua assist.
Sementara Jeremy mengatakan kekalahan dari Arab Saudi sangat menyakitkan, karena menipiskan peluang Timnas Basket Indonesia tampil di Kualifikasi Olimpiade 2024 Paris. Kendati demikian, ia mengakui timnya menargetkan kemenangan di dua laga sisa.
"Kekalahan hari ini yang kita alami melawan KSA (Arab Saudi) menyakitkan karena semakin menipiskan kemungkinan kita bisa lolos kualifikasi Olimpiade. Tapi target kita tetap memenangkan pertandingan sisa, melawan Bahrain dan Syria. Kami harap bisa menutup Pra Kualifikasi Olimpiade dengan tren positif," kata Jeremy Imanuel Santoso dalam keterangan pers Perbasi, Selasa (15/8/2023).
Senada dengan Jeremy, asisten pelatih Timnas Basket Indonesia, Johannis Winar mengakui Yudha Saputra dkk memiliki peluang tipis untuk lolos ke Kualifikasi Olimpiade 2024. Namun Johannis Winar ingin Timnas Basket Indonesia tetap berjuang di dua laga berikutnya.
"Dengan dua kekalahan ini, target ke Olimpiade agak berat. Tapi kami tetap mau fight di dua pertandingan sisa karena ingin menang," ujarnya.
Sementara Jeremy menjelaskan Timnas Basket Indonesia mendapatkan pelajaran berharga. Menurutnya postur bukan menjadi kendala, tetapi persiapan matang membuat para pemain bisa tampil maksimal apalagi Timnas Basket Indonesia akan tampil di Asian Games pada 23 September-8 Oktober 2023.
"Saya tidak percaya itu. Saya lebih percaya dimana dengan persiapan baik dan maksimal pemain bisa keluarkan kemampuan 100 persen secara konsisten. Evaluasi kita untuk kompetisi berikutnya apalagi Asian Games sudah di depan mata, yaitu persiapan kita tidak bisa setengah-setengah. Kita harus bisa menutup semua kekurangan secara individu dengan kekompakan tim dan juga kesiapan anak-anak bermain di level tertinggi Asia," jelasnya.