Inter Milan Tempat Penampungan Bekas Pelatih Juventus
loading...
A
A
A
MILAN - Inter Milan sepertinya semakin akrab dikenal sebagai tempat penampungan bekas pelatih Juventus . Gambaran itu semakin nyata ketika gosip kedatangan Massimiliano Allegri pada musim panas mendatang kembali mencuat.
Allegri digosipkan bakal menggantikan peran Antonio Conte setelah pelatih tempramental tersebut mengeluarkan kekesalannya terhadap menajemen klub usai gagal membawa Inter Milan juara Serie A musim ini. (Baca juga: Jengkel Kurang Dihargai, Conte Semprot Inter Milan )
Sekadar informasi, Inter menyelesaikan musim Serie A 2019/2020 dengan berada di peringkat kedua pada klasemen akhir setelah mengumpulkan 82 angka. Pasca kemenangan terakhir I Nerazzurri melawan Atalanta dengan skor 2-0, Conte berkata bahwa dirinya merasa semua keringat yang telah dikeluarkan para pemain tidak pernah mendapatkan pengakuan dari klub.
"Ini merupakan tahun yang sulit di level pribadi, sangat sulit. Saya tidak melihat pekerjaan para pemain diakui. Saya tidak melihat pekerjaan saya telah diakui," kata Conte.
Sontak saja, kemarahan itu menimbulkan reaksi dari klub. Menurut laporan media lokal, Inter siap menghentikan sisa kontrak pelatih berusia 51 tahun tersebut. Situasi panas inilah yang memunculkan nama Allegri sebagai kandidat terkuat pengganti Conte.
Ini bukan hal baru ketika Inter mencoba merayu pelatih yang pernah menangani Juventus. Jauh sebelum Conte, ada beberapa nama besar yang pernah menangani Inter Milan. (Baca juga: Pujian untuk Mikel Arteta dan Imajinasi Tentang Wenger Baru )
Sebut saja Claudio Ranieri hingga pelatih legendaris Italia, Marcello Lippi pernanh menangani Inter Milan. Kini, klub mencoba untuk menjaga tradisi tersebut dengan melakukan pendekatan pada Allegri.
Conte dan Allegri bisa dikatakan pernah merasakan kesuksesan sewaktu menduduki kursi pelatih Juventus. Conte berhasil menyumbangkan tiga trofi juara Serie A buat Si Nyonya Tua pada musim 2011-2014.
Tradisi juara tetap berlanjut ketika Allegri menukangi Juventus. Lima Scudetto berhasil diborongnya pada periode 2014-2019. Tren tersebut terus berlanjut ketika Maurizio Sarri membawa Si Nyonya Tua memertahankan Scudetto untuk kesembilan kalinya secara beruntun.
Dominasi itulah yang mungkin menjadi alasan mengapa Inter kerap menjadi tempat penampungan buat mantan pelatih Juventus. Pasalnya, keberadaan mereka bisa memberikan informasi penting untuk merusak hegemoni tersebut.
Allegri digosipkan bakal menggantikan peran Antonio Conte setelah pelatih tempramental tersebut mengeluarkan kekesalannya terhadap menajemen klub usai gagal membawa Inter Milan juara Serie A musim ini. (Baca juga: Jengkel Kurang Dihargai, Conte Semprot Inter Milan )
Sekadar informasi, Inter menyelesaikan musim Serie A 2019/2020 dengan berada di peringkat kedua pada klasemen akhir setelah mengumpulkan 82 angka. Pasca kemenangan terakhir I Nerazzurri melawan Atalanta dengan skor 2-0, Conte berkata bahwa dirinya merasa semua keringat yang telah dikeluarkan para pemain tidak pernah mendapatkan pengakuan dari klub.
"Ini merupakan tahun yang sulit di level pribadi, sangat sulit. Saya tidak melihat pekerjaan para pemain diakui. Saya tidak melihat pekerjaan saya telah diakui," kata Conte.
Sontak saja, kemarahan itu menimbulkan reaksi dari klub. Menurut laporan media lokal, Inter siap menghentikan sisa kontrak pelatih berusia 51 tahun tersebut. Situasi panas inilah yang memunculkan nama Allegri sebagai kandidat terkuat pengganti Conte.
Ini bukan hal baru ketika Inter mencoba merayu pelatih yang pernah menangani Juventus. Jauh sebelum Conte, ada beberapa nama besar yang pernah menangani Inter Milan. (Baca juga: Pujian untuk Mikel Arteta dan Imajinasi Tentang Wenger Baru )
Sebut saja Claudio Ranieri hingga pelatih legendaris Italia, Marcello Lippi pernanh menangani Inter Milan. Kini, klub mencoba untuk menjaga tradisi tersebut dengan melakukan pendekatan pada Allegri.
Conte dan Allegri bisa dikatakan pernah merasakan kesuksesan sewaktu menduduki kursi pelatih Juventus. Conte berhasil menyumbangkan tiga trofi juara Serie A buat Si Nyonya Tua pada musim 2011-2014.
Tradisi juara tetap berlanjut ketika Allegri menukangi Juventus. Lima Scudetto berhasil diborongnya pada periode 2014-2019. Tren tersebut terus berlanjut ketika Maurizio Sarri membawa Si Nyonya Tua memertahankan Scudetto untuk kesembilan kalinya secara beruntun.
Dominasi itulah yang mungkin menjadi alasan mengapa Inter kerap menjadi tempat penampungan buat mantan pelatih Juventus. Pasalnya, keberadaan mereka bisa memberikan informasi penting untuk merusak hegemoni tersebut.
(zil)